26.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Keluarga Letkol Tewas Dibantai

Bandung – Maheza Praja Pratama (17 dan Aura (13), kakak beradik yang merupakan anak dari mantan Kasdim BS, Letkol Rudi Martiandi serta Acim yang bekerja sebagai pengasuh, ditemukan tewas dirumah Gudang Utara nomor 18 Kota Bandung, Minggu (22/6) pagi. Dari ciri-cirinya, ketiga korban tampak tewas  dibantai.

MAYAT: Beberapa petugas mengangkat kantung jenazah yang berisi mayat anggota keluarga Letkol Rudi Martiandi di Bandung.//radar bandung/jpnn
MAYAT: Beberapa petugas mengangkat kantung jenazah yang berisi mayat anggota keluarga Letkol Rudi Martiandi di Bandung.//radar bandung/jpnn

Dari informasi yang dihimpun di lapangan satu jenazah pria ditemukan tergantung ditangga sedangkan jenazah pria lainnya tertutup selimu dikasur yang berada di runah bagian tengah dan jenazah wanita ditemukan tewas dengan posisi telungkup di lantai dapur.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi mengatakan hingga saat ini pihaknya baru saja melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan beberapa bukti dilapangan.

“Ditubuh korban (Praja) luka dibagian pelipis, luka bolong akibat linggis dibagian leher. Kemudian ditemukan bercak darah yang masih segar,” katanya saat ditemui di Bandung, Minggu (22/6).

Ditambahkannya untuk luka ditubuh Aura, ditemukan luka bekas cekikan di bagian leher sedangkan Acim kondisinya menggantung dan keluar air liur.”
Kita masih harus menyelidiki lebih lanjut. (Pelaku) Ini diduga masih lingkungan di dalam rumah,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Mashudi menuturkan ditemukan linggis yang disembunyikan pelaku di dalam lemari. Diduga linggis ini dijadikan alat untuk menghabisi nyawa korban. “Ada linggis kita temukan yang disembunyikan dalam lemari. Kita amankan untuk barang bukti,” terangnya.

Disinggung Acim yang tewas dengan tali menjerat di leher apakah dilakukan seorang diri atau pelaku lain? “Belum kita masih dalami dulu, itu nanti bisa kita sampaikan dari hasil dokter. Yang pasti ada air liur dan sperma. Tapi tidak ada kekerasan dalam tubuhnya,” bebernya.

Selain itu dari hasil pemeriksaan kepada barang-barang korban, polisi memastikan tidak ada barang hilang di rumah korban. “Tidak ada barang berharga yang hilang di rumah korban ini,” ucapnya.

Saat kejadian rumah pun dalam posisi terkunci. “Kunci juga tidak ada yang rusak, semua utuh dan rapih,” terangnya.

Sementara itu Entang Sutarma ketua RT  05/05 mengatakan pihaknya mendapat laporan dari warga bahwa telah terjadi kasus pembunuhan diwilayahnya. Saat itu dirinya diminta menemani masyarakat yang curiga karena pintu dalam kondisi tertutup.

“Saat saya masuk sekitar pukul 08.00 WIB saya dan beberapa warga menemukan satu laki-laki tergantung di tangga ke loteng di dapur. Satu anak perempuan telungkup di lantai dapur. Satu lagi kayaknya yang laki-laki tertutup selimut di kasur di atas lantai tengah rumah, penuh darah,”jelasnya.

Ditambahkannya, orangtua para korban diketahui sedang tak di rumah. Bersama istrinya, Rudi kini tengah berdinas di Solo, Jawa Tengah, sebagai Kepala Staf Komando Resor Militer di sana. “Saya tadi diajak provos masuk ke dalam rumah sekitar pukul 08.00,” aku Entang.

Dari informasi dihimpun, ketiga korban ditemukan oleh pembantu lain keluarga bernama Slamet.  Saat datang, anggota tentara ini mendapati pintu depan masuk rumah terkunci. Slamet sempat memanggil-manggi tuan rumah, namun tak bersambut.

Diduga karena curiga, Slamet bersama tetangga bernama Eko lalu menaiki atap ke loteng di belakang rumah. “Waktu dia turun ke tangga ternyata ada orang, laki-laki sudah nggantung di tangga. Selanjutnya dia temukan Aura dan Praja sudah meninggal,” ujar seorang tentara.

Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus ini. Ketiga jasad sendiri kini sudah dilarikan ke RS Sartika Asih Bandung guna kepentingan penyelidikan. Sedangkan orangtua korban yang berdinas di Solo masih dalam perjalanan menuju Bandung.(bal/jpnn/rbb)

Bandung – Maheza Praja Pratama (17 dan Aura (13), kakak beradik yang merupakan anak dari mantan Kasdim BS, Letkol Rudi Martiandi serta Acim yang bekerja sebagai pengasuh, ditemukan tewas dirumah Gudang Utara nomor 18 Kota Bandung, Minggu (22/6) pagi. Dari ciri-cirinya, ketiga korban tampak tewas  dibantai.

MAYAT: Beberapa petugas mengangkat kantung jenazah yang berisi mayat anggota keluarga Letkol Rudi Martiandi di Bandung.//radar bandung/jpnn
MAYAT: Beberapa petugas mengangkat kantung jenazah yang berisi mayat anggota keluarga Letkol Rudi Martiandi di Bandung.//radar bandung/jpnn

Dari informasi yang dihimpun di lapangan satu jenazah pria ditemukan tergantung ditangga sedangkan jenazah pria lainnya tertutup selimu dikasur yang berada di runah bagian tengah dan jenazah wanita ditemukan tewas dengan posisi telungkup di lantai dapur.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi mengatakan hingga saat ini pihaknya baru saja melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan beberapa bukti dilapangan.

“Ditubuh korban (Praja) luka dibagian pelipis, luka bolong akibat linggis dibagian leher. Kemudian ditemukan bercak darah yang masih segar,” katanya saat ditemui di Bandung, Minggu (22/6).

Ditambahkannya untuk luka ditubuh Aura, ditemukan luka bekas cekikan di bagian leher sedangkan Acim kondisinya menggantung dan keluar air liur.”
Kita masih harus menyelidiki lebih lanjut. (Pelaku) Ini diduga masih lingkungan di dalam rumah,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Mashudi menuturkan ditemukan linggis yang disembunyikan pelaku di dalam lemari. Diduga linggis ini dijadikan alat untuk menghabisi nyawa korban. “Ada linggis kita temukan yang disembunyikan dalam lemari. Kita amankan untuk barang bukti,” terangnya.

Disinggung Acim yang tewas dengan tali menjerat di leher apakah dilakukan seorang diri atau pelaku lain? “Belum kita masih dalami dulu, itu nanti bisa kita sampaikan dari hasil dokter. Yang pasti ada air liur dan sperma. Tapi tidak ada kekerasan dalam tubuhnya,” bebernya.

Selain itu dari hasil pemeriksaan kepada barang-barang korban, polisi memastikan tidak ada barang hilang di rumah korban. “Tidak ada barang berharga yang hilang di rumah korban ini,” ucapnya.

Saat kejadian rumah pun dalam posisi terkunci. “Kunci juga tidak ada yang rusak, semua utuh dan rapih,” terangnya.

Sementara itu Entang Sutarma ketua RT  05/05 mengatakan pihaknya mendapat laporan dari warga bahwa telah terjadi kasus pembunuhan diwilayahnya. Saat itu dirinya diminta menemani masyarakat yang curiga karena pintu dalam kondisi tertutup.

“Saat saya masuk sekitar pukul 08.00 WIB saya dan beberapa warga menemukan satu laki-laki tergantung di tangga ke loteng di dapur. Satu anak perempuan telungkup di lantai dapur. Satu lagi kayaknya yang laki-laki tertutup selimut di kasur di atas lantai tengah rumah, penuh darah,”jelasnya.

Ditambahkannya, orangtua para korban diketahui sedang tak di rumah. Bersama istrinya, Rudi kini tengah berdinas di Solo, Jawa Tengah, sebagai Kepala Staf Komando Resor Militer di sana. “Saya tadi diajak provos masuk ke dalam rumah sekitar pukul 08.00,” aku Entang.

Dari informasi dihimpun, ketiga korban ditemukan oleh pembantu lain keluarga bernama Slamet.  Saat datang, anggota tentara ini mendapati pintu depan masuk rumah terkunci. Slamet sempat memanggil-manggi tuan rumah, namun tak bersambut.

Diduga karena curiga, Slamet bersama tetangga bernama Eko lalu menaiki atap ke loteng di belakang rumah. “Waktu dia turun ke tangga ternyata ada orang, laki-laki sudah nggantung di tangga. Selanjutnya dia temukan Aura dan Praja sudah meninggal,” ujar seorang tentara.

Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus ini. Ketiga jasad sendiri kini sudah dilarikan ke RS Sartika Asih Bandung guna kepentingan penyelidikan. Sedangkan orangtua korban yang berdinas di Solo masih dalam perjalanan menuju Bandung.(bal/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/