MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pengusaha asal Aceh yang tinggal di Medan ditemukan tewas dibantai di rumahnya Jalan Sei Padang Ujung No. 143, Lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Kecamatan Medan Selayang, Jumat (23/10) siang. Pengusaha penyalur semen bernama Muchtar Yakub (70) itu ditemukan tewas bersama istrinya Yati (67) dan seorang cucunya bernama Andika (7).
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, ketiganya ditemukan dengan luka bacokan pada leher dan bagian kepala. Leher Yakub nyaris putus digorok pelaku di ruang belakang depan pintu kamar tamu. Jenazah istrinya ditemukan di dekat kamar mandi belakang. Sementara cucunya tergeletak di kamar mandi belakang.
Ketiga korban ditemukan pertama kali oleh anak ketiga korban bernama Lisa, yang datang ke rumah sekira pukul 11.00 WIB. Ketika masuk ke dalam rumah, Lisa terkejut melihat darah berceceran.
Melihat itu, Lisa kemudian menuju kamar orang tuanya. Ia melihat kondisi kamar berantakan. Lisa pun menuju kamar tamu di ruang belakang. Alangkah terkejutnya, ia mendapati bapaknya tergeletak bersimbah darah dengan luka bekas bacokan dan sayatan di leher serta pukulan benda tumpul di kepala.
Tak hanya itu, Lisa juga mendapati ibunya tergeletak bersimbah darah di dekat kamar mandi belakang dengan luka di bagian kepala belakang. Kemudian, Lisa mendapati keponakannya, Andika, meregang nyawa di kamar mandi belakang.
Spontan, Lisa pun berteriak histeris. Dia panik dan ketakutan berlari keluar rumah. Teriakan Lisa pun didengar warga yang kemudian datang ke rumahnya. Lalu, Lisa menghubungi kakaknya, Rika dan Moli serta keluarganya.
“Saya tahu dari warga, dibilangnya Pak Yakub dan istri serta cucunya dibunuh orang. Kata warga, si Lisa yang pertama tahu karena pas kebetulan datang ke rumah. Lalu, dia berteriak minta tolong,” kata Kepala Lingkungan (Kepling) V Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Gibson Tampubolon di lokasi.
Kerabat korban yang datang ke lokasi menyebut, Yakub dibunuh diduga oleh orang dekat. Mengenai motifnya belum bisa diketahui pasti, namun disinyalir bukan perampokan.
“Diduga pelaku orang dekat karena cucunya kenal, sehingga ikut dibunuh juga. Bahkan, dapat kabar kalau cucunya sempat menghubungi bapaknya (Heru, Red) sebelum dibunuh,” kata kerabat korban yang enggan namanya ditulis.
Kerabat korban ini mengaku, dugaan motif dibunuhnya ketiga korban bukan perampokan diperkuat dengan tidak adanya barang berharga yang hilang. “Hanya handphone saja yang hilang, itupun punya cucunya karena sempat telepon tadi,” sebut pria setengah baya ini.