32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pelaku Diduga Orang Terdekat, Motif Dendam

Foto: Amri/PM Andika, cucu yang dibunuh bersama kakeknya Muchtar Yakub dan neneknya Yati di rumahnya di Jalan Sei Padang Ujung No. 143, Lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Jumat (23/10).
Foto: Amri/PM
Andika, cucu yang dibunuh bersama kakeknya Muchtar Yakub dan neneknya Yati di rumahnya di Jalan Sei Padang Ujung No. 143, Lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Jumat (23/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan sadis pengusaha asal Aceh, Muchtar Yakub (70) dan istrinya, Yati (67) beserta cucunya, Andika (7), di rumahnya di Jalan Sei Padang Ujung No. 143, Lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Jumat (23/10) siang, diduga dilakukan orang dekat. Motifnya dendam.

Peristiwa naas itu awalnya diketahui oleh anak ketiga korban, Lisa, yang datang ke rumah tersebut sekira pukul 11.00 WIB.

Kepala Lingkungan (Kepling) V Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Gibson Tampubolon saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, kondisi jenazah ketiganya sangat mengerikan. Semua bagian kepalanya rusak seperti bekas sayatan benda tajam dan darah-darah berceceran di lantas serta dinding. “Semuanya dalam kondisi sangat mengenaskan. Saya enggak sanggup melihatnya. Saya lihat bekas bacokannya berulang kali,” ucapnya.

Di lokasi kejadian, sejumlah kerabat korban yang berdatangan melihat jasad Muchtar Yakub dan istrinya mengaku terkejut. Pasalnya, bekas sayatan dan bacokan sangat banyak ditubuh pasangan suami istri itu.

“Diduga pelaku orang dekat karena cucunya kenal, sehingga ikut dibunuh juga. Bahkan, dapat kabar kalau cucunya sempat menghubungi bapaknya (Heru, Red) sebelum dibunuh,” kata kerabat korban yang enggan namanya dikorankan.

Sejumlah kerabat korban mengaku, dugaan motif dibunuhnya ketiga korban bukan perampokan diperkuat dengan tidak adanya barang berharga yang hilang. “Hanya handphone saja yang hilang, itupun punya cucunya karena sempat telepon tadi,” sebut pria setengah baya ini.

Adik ipar Yakub, Darma berpendapat sama dengan kerabatnya jika ketiganya dibunuh bukan oleh perampok. Pelaku sengaja mengacak-acak kondisi rumah sehingga dianggap perampok. “Saya belum mengetahui pasti apa motifnya, tapi yang jelas dibunuh secara sadis. Soal ada permasalahan sebelumnya saya rasa tidak ada, karena kakak ipar dan kakak kandung saya (Yati) ini orang yang baik serta rajin ibadah. Bahkan, kemarin (Kamis, Red) sempat bawa kue bolu untuk pengajian,” ungkap Darma.

Ia menuturkan, Yakub dan Yati dulunya merupakan penyalur pengusaha semen dan pupuk. “Tahun 85 mereka tidak aktif lagi dan sekarang menikmati masa tuanya. Kalau anaknya tiga perempuan semua dan cucunya baru empat. Setahu saya rukun-rukun saja enggak ada masalah, makanya saya terkejut mereka dibunuh sekeji ini,” imbuhnya.

Polisi mengerahkan anjing pelacak untuk mengintensifkan penyelidikan guna mengungkap siapa pelakunya. (ris)

Foto: Amri/PM Andika, cucu yang dibunuh bersama kakeknya Muchtar Yakub dan neneknya Yati di rumahnya di Jalan Sei Padang Ujung No. 143, Lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Jumat (23/10).
Foto: Amri/PM
Andika, cucu yang dibunuh bersama kakeknya Muchtar Yakub dan neneknya Yati di rumahnya di Jalan Sei Padang Ujung No. 143, Lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Jumat (23/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan sadis pengusaha asal Aceh, Muchtar Yakub (70) dan istrinya, Yati (67) beserta cucunya, Andika (7), di rumahnya di Jalan Sei Padang Ujung No. 143, Lingkungan V Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Jumat (23/10) siang, diduga dilakukan orang dekat. Motifnya dendam.

Peristiwa naas itu awalnya diketahui oleh anak ketiga korban, Lisa, yang datang ke rumah tersebut sekira pukul 11.00 WIB.

Kepala Lingkungan (Kepling) V Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Gibson Tampubolon saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, kondisi jenazah ketiganya sangat mengerikan. Semua bagian kepalanya rusak seperti bekas sayatan benda tajam dan darah-darah berceceran di lantas serta dinding. “Semuanya dalam kondisi sangat mengenaskan. Saya enggak sanggup melihatnya. Saya lihat bekas bacokannya berulang kali,” ucapnya.

Di lokasi kejadian, sejumlah kerabat korban yang berdatangan melihat jasad Muchtar Yakub dan istrinya mengaku terkejut. Pasalnya, bekas sayatan dan bacokan sangat banyak ditubuh pasangan suami istri itu.

“Diduga pelaku orang dekat karena cucunya kenal, sehingga ikut dibunuh juga. Bahkan, dapat kabar kalau cucunya sempat menghubungi bapaknya (Heru, Red) sebelum dibunuh,” kata kerabat korban yang enggan namanya dikorankan.

Sejumlah kerabat korban mengaku, dugaan motif dibunuhnya ketiga korban bukan perampokan diperkuat dengan tidak adanya barang berharga yang hilang. “Hanya handphone saja yang hilang, itupun punya cucunya karena sempat telepon tadi,” sebut pria setengah baya ini.

Adik ipar Yakub, Darma berpendapat sama dengan kerabatnya jika ketiganya dibunuh bukan oleh perampok. Pelaku sengaja mengacak-acak kondisi rumah sehingga dianggap perampok. “Saya belum mengetahui pasti apa motifnya, tapi yang jelas dibunuh secara sadis. Soal ada permasalahan sebelumnya saya rasa tidak ada, karena kakak ipar dan kakak kandung saya (Yati) ini orang yang baik serta rajin ibadah. Bahkan, kemarin (Kamis, Red) sempat bawa kue bolu untuk pengajian,” ungkap Darma.

Ia menuturkan, Yakub dan Yati dulunya merupakan penyalur pengusaha semen dan pupuk. “Tahun 85 mereka tidak aktif lagi dan sekarang menikmati masa tuanya. Kalau anaknya tiga perempuan semua dan cucunya baru empat. Setahu saya rukun-rukun saja enggak ada masalah, makanya saya terkejut mereka dibunuh sekeji ini,” imbuhnya.

Polisi mengerahkan anjing pelacak untuk mengintensifkan penyelidikan guna mengungkap siapa pelakunya. (ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/