Setelah mondar-mandir, ketiganya menghilang saat petugas hendak memasukkan (mengembalikan, Red) para tahanan ke Rutan Kelas I A Binjai. “Setelah diabsenlah diketahui kalau mereka hilang. Kami mau masuk mobil tahanan tuh dan ternyata mereka sudah tidak ada lagi. Di situlah, situasi kembali mencekam dan seluruh petugas kepolisian diturunkan demikian juga penjaga dari pengadilan,” terangmua.
Sebelum mengikuti sidang, ada sekitar 21 terdakwa akan disidangkan. Para terdakwa ditempatkan di rumah tahanan pengadilan sementara, setelah dijemput dari rutan yang berjarak sekitar 500 meter dari pengadilan. Rumah tahanan sementara itu luasnya sekitar 5 X 5 meter persegi. Di sana terdapat kamar mandi sebanyak 2 buah. Para pengunjung yang ingin menjenguk dapat menemui para terdakwa yang dibatasi dengan kerangkeng.
Ada dua penjaga kepolisian yang duduk tepat di sebelah rumah tahanan sementara pkus beberapa pegawai. Jarak mereka dari rumah tahanan sementara hanya sekitar 2 meter saja. Sayangnya, petugas tidak mengetahui dengan kaburnya para tahanan itu.
PENJAGAAN LEMAH
Tahanan kabur dari tahanan sementara PN Binjai, sudah kali keduanya terjadi. Beberapa tahun lalu, ada juga tahanan yang sempat kabur. “Sudah kali kedua ini terjadi bang. Tapi aku lupa tahun berapa kejadiannya,” terang salah satu wanita yang menetap tak jauh dari pengadilan.
Meski sempat kabur ke arah belakang pengadilan yang merupakan perkebunan pohon pisang dan sawit. Namun, tahanan kasus narkoba kepemilikan ganja seberat 10 kg itu berhasil kembali diamankan disemak-semak belakang pengadilan.
“Kalau gak salah namanya Maksum. Dia terancam hukuman 15 penjara. Kaburnya, saat akan dibariskan dan pintu gerbang rumah tahanan sudah dibuka. Habis dia babak belur dipukuli bang,” kenang wanita berkulit putih ini diamini beberapa warga lain. Kejadian ini juga membuat kegaduhan seketika dan membuat suasana pengadilan menjadi kisruh. Namun, sayangnya ini tidak menjadi pelajaran yang berarti. Beberapa penjaga kembali lengah dan kembali terjadi tahanan kabur. “Gimana kita bilang ya. Ya, sepengetahuan aku, kalaupun ada pengunjung yang ingin menjenguk, ya dibiarkan saja oleh petugas, kalaupun diperiksa hanya biasa-biasa saja pemeriksaannya,” terang beberapa warga. (bam/deo)
Setelah mondar-mandir, ketiganya menghilang saat petugas hendak memasukkan (mengembalikan, Red) para tahanan ke Rutan Kelas I A Binjai. “Setelah diabsenlah diketahui kalau mereka hilang. Kami mau masuk mobil tahanan tuh dan ternyata mereka sudah tidak ada lagi. Di situlah, situasi kembali mencekam dan seluruh petugas kepolisian diturunkan demikian juga penjaga dari pengadilan,” terangmua.
Sebelum mengikuti sidang, ada sekitar 21 terdakwa akan disidangkan. Para terdakwa ditempatkan di rumah tahanan pengadilan sementara, setelah dijemput dari rutan yang berjarak sekitar 500 meter dari pengadilan. Rumah tahanan sementara itu luasnya sekitar 5 X 5 meter persegi. Di sana terdapat kamar mandi sebanyak 2 buah. Para pengunjung yang ingin menjenguk dapat menemui para terdakwa yang dibatasi dengan kerangkeng.
Ada dua penjaga kepolisian yang duduk tepat di sebelah rumah tahanan sementara pkus beberapa pegawai. Jarak mereka dari rumah tahanan sementara hanya sekitar 2 meter saja. Sayangnya, petugas tidak mengetahui dengan kaburnya para tahanan itu.
PENJAGAAN LEMAH
Tahanan kabur dari tahanan sementara PN Binjai, sudah kali keduanya terjadi. Beberapa tahun lalu, ada juga tahanan yang sempat kabur. “Sudah kali kedua ini terjadi bang. Tapi aku lupa tahun berapa kejadiannya,” terang salah satu wanita yang menetap tak jauh dari pengadilan.
Meski sempat kabur ke arah belakang pengadilan yang merupakan perkebunan pohon pisang dan sawit. Namun, tahanan kasus narkoba kepemilikan ganja seberat 10 kg itu berhasil kembali diamankan disemak-semak belakang pengadilan.
“Kalau gak salah namanya Maksum. Dia terancam hukuman 15 penjara. Kaburnya, saat akan dibariskan dan pintu gerbang rumah tahanan sudah dibuka. Habis dia babak belur dipukuli bang,” kenang wanita berkulit putih ini diamini beberapa warga lain. Kejadian ini juga membuat kegaduhan seketika dan membuat suasana pengadilan menjadi kisruh. Namun, sayangnya ini tidak menjadi pelajaran yang berarti. Beberapa penjaga kembali lengah dan kembali terjadi tahanan kabur. “Gimana kita bilang ya. Ya, sepengetahuan aku, kalaupun ada pengunjung yang ingin menjenguk, ya dibiarkan saja oleh petugas, kalaupun diperiksa hanya biasa-biasa saja pemeriksaannya,” terang beberapa warga. (bam/deo)