25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Tahanan Lapas Tj. Gusta Kabur Dibantu Adik

NAPI KABUR-Ilustrasi
NAPI KABUR-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Herry Suhendra Saragih (20), terdakwa kasus perampokan di kawasan Binjai kabur dari Lapas Klas I Anak Tanjung Gusta, Medan. Aksinya berhasil setelah dibantu adiknya, Yudi yang berpura-pura menjenguk. Keduanya bahkan menyerang petugas jaga menggunakan pisau cutter dan pistol jenis air soft gun.

Informasi dihimpun, Minggu (24/8) itu Herry mendapat kunjungan dari Yudi. Meski berdasarkan peraturan tak diperbolehkan, namun petugas Lapas memberikan izin.

Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum Dan HAM Sumatera Utara, I Wayan Sukerta membenarkan kaburnya Herry Suhendra dibantu oleh Yudi yang merupakan adik kandung tahanan tersebut.

“Kaburnya tahanan ini diduga sudah direncanakan oleh Herry dan adiknya bernama Yudi. Kenapa? Karena pembesuk datang pada hari Minggu, padahal peraturannya tidak bisa masuk. Tapi entah seperti apa caranya, mereka bisa masuk,” katanya ketika dihubungi, Senin (25/8).

Diceritakan I Wayan, kronologis singkat kejadian tersebut bermula saat Yudi meminta izin kepada petugas jaga untuk bertemu dengan Herry. Ketika itu, keduanya bertemu di ruang portir yang berdekatan dengan pintu utama Lapas Anak.

“Jadi setelah masuk, mereka bertemu di portir yang dekat dengan pintu utama,” jelasnya

Saat itu pula, keduanya berusaha melarikan diri dengan cara menyerang petugas jaga. Bahkan untuk menakuti petugas, Yudi mengeluarkan senjata air soft gun dan menodongkannya kearah petugas. Aksi serupa juga dilakukan Herry yang menyerang petugas dengan pisau cutter hingga akhirnya petugas jaga Johannes Sitepu dan Hendra terkena sabet senjata tajam.

“Karena pakai senjata dan pisau, petugas sempat kewalahan. Dan disitulah Herry kabur,” tambahnya

Herry berhasil kabur, sementara Yudi berhasil ditangkap petugas jaga. “Si Yudi diamankan saat mau kabur, tapi abangnya berhasil kabur,” katanya.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Lapas Anak Tanjung Gusta, Induarto. Menurutnya, Herry merupakan tahanan kasus perampokan supermarket di kawasan Binjai dan saat ini perkaranya masih disidangkan di PN Medan.

“Yang pasti kita kejar terus dia ini, kita bersama tim khusus Lapas dan Polsek Helvetia sudah bentuk tim untuk mencari keberadaannya,” kata Induarto

Disinggung soal petugas jaga yang dinilai gagal, Induarto pun mengatakan akan menindak tegas anggotanya yang terbukti lalai dalam menjalankan tugas. “Itu ada pelanggaran dan kelalaiannya, akan kami tindak jika terbukti. Karena peraturannya tak bisa berkunjung pada hari minggu,” jelasnya.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Helvetia, AKP Hendrik Temaluru ketika dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya mengamankan seorang pemuda yang memiliki senjata air softgun. “Diserahkan pihak LP Anak, masih kita tahan ya,” katanya singkat. (wel/bay/bd)

NAPI KABUR-Ilustrasi
NAPI KABUR-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Herry Suhendra Saragih (20), terdakwa kasus perampokan di kawasan Binjai kabur dari Lapas Klas I Anak Tanjung Gusta, Medan. Aksinya berhasil setelah dibantu adiknya, Yudi yang berpura-pura menjenguk. Keduanya bahkan menyerang petugas jaga menggunakan pisau cutter dan pistol jenis air soft gun.

Informasi dihimpun, Minggu (24/8) itu Herry mendapat kunjungan dari Yudi. Meski berdasarkan peraturan tak diperbolehkan, namun petugas Lapas memberikan izin.

Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum Dan HAM Sumatera Utara, I Wayan Sukerta membenarkan kaburnya Herry Suhendra dibantu oleh Yudi yang merupakan adik kandung tahanan tersebut.

“Kaburnya tahanan ini diduga sudah direncanakan oleh Herry dan adiknya bernama Yudi. Kenapa? Karena pembesuk datang pada hari Minggu, padahal peraturannya tidak bisa masuk. Tapi entah seperti apa caranya, mereka bisa masuk,” katanya ketika dihubungi, Senin (25/8).

Diceritakan I Wayan, kronologis singkat kejadian tersebut bermula saat Yudi meminta izin kepada petugas jaga untuk bertemu dengan Herry. Ketika itu, keduanya bertemu di ruang portir yang berdekatan dengan pintu utama Lapas Anak.

“Jadi setelah masuk, mereka bertemu di portir yang dekat dengan pintu utama,” jelasnya

Saat itu pula, keduanya berusaha melarikan diri dengan cara menyerang petugas jaga. Bahkan untuk menakuti petugas, Yudi mengeluarkan senjata air soft gun dan menodongkannya kearah petugas. Aksi serupa juga dilakukan Herry yang menyerang petugas dengan pisau cutter hingga akhirnya petugas jaga Johannes Sitepu dan Hendra terkena sabet senjata tajam.

“Karena pakai senjata dan pisau, petugas sempat kewalahan. Dan disitulah Herry kabur,” tambahnya

Herry berhasil kabur, sementara Yudi berhasil ditangkap petugas jaga. “Si Yudi diamankan saat mau kabur, tapi abangnya berhasil kabur,” katanya.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Lapas Anak Tanjung Gusta, Induarto. Menurutnya, Herry merupakan tahanan kasus perampokan supermarket di kawasan Binjai dan saat ini perkaranya masih disidangkan di PN Medan.

“Yang pasti kita kejar terus dia ini, kita bersama tim khusus Lapas dan Polsek Helvetia sudah bentuk tim untuk mencari keberadaannya,” kata Induarto

Disinggung soal petugas jaga yang dinilai gagal, Induarto pun mengatakan akan menindak tegas anggotanya yang terbukti lalai dalam menjalankan tugas. “Itu ada pelanggaran dan kelalaiannya, akan kami tindak jika terbukti. Karena peraturannya tak bisa berkunjung pada hari minggu,” jelasnya.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Helvetia, AKP Hendrik Temaluru ketika dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya mengamankan seorang pemuda yang memiliki senjata air softgun. “Diserahkan pihak LP Anak, masih kita tahan ya,” katanya singkat. (wel/bay/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/