Tapi, masih kata Martin, dia ada kawan bernama Andi Siregar, warga Gang Murni Medan, mau menjual mobil korban ke Kutacane Aceh Tenggara. “Tapi mobil itu malah ditinggalkan di Stabat. Saat ditangkap polisi aku lari ke dapur sedangkan Julius sembunyi di kamar,” jelasnya.
Terpisah, Kasat Rekrim Polres Deli Serdang AKP Teuku Fatir Mustafa menyebutkan sesuai pengakuan Martin, karena korban sudah tewas, tersangka kebingungan.
“Tersangka bingung mobil korban mau dibawa kemana, karena pembeli tidak ada,” kata Teuku Fatir.
Sebelumnya, ibu korban, Boru Manurung, mengaku tidak kenal pelaku pembunuh anaknya, walau masih tinggal di Menteng. Tapi dia ada mendengar cerita, bahwa Martin Agustinus adalah buronan.
“Pembunuh anakku itu, aku nggak kenal. Bahkan dia nggak pernah ke rumahku ini. Tapi aku tau, dari cerita kawan-kawannya yang lain kalau si Martinus Hutagaol itu buronan polisi,” ungkap Boru Manurung, Senin (25/7) sekitar pukul 19.00 Wib.
Boru Manurung berharap agar polisi memberikan hukuman setimpal kepada tersangka yang telah membunuh anak lelaki satu-satunya tersebut. Kasus ini terungkap saat polisi melakukan penyelidikan terhadap Elita Sihite, pacar korban.
Elita melihat korban dan Martin Agustinus Hutagaol di warung mie Tektek Jalan Seksama Medan. Seketika tersangka Martin terlacak di rumah mertua Julius Siahaan, Minggu (24/7), sekira pukul 18.00 Wib, di Jalan Kapodang 2 Nomor 357 Perumnas Mandala Medan.
Saat ditangkap, Martin mengaku membunuh korban Hamonangan Sipakkar bersama NM (16), dan membekuk target di lokasi lahan garapan Selambo II. Pengakuan tersangka yang lain, dia menyimpan dendam terhadap korban. (yaa)

