25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Murid SD Berusia 10 Tahun Melahirkan Bayi Laki-laki

Murid SD lahirkan bayi di Sumatera Barat.

SUMUTPOS.CO – Murid kelas V SD di Pasaman, Sumatera Barat, yang masih berusia 10 tahun melahirkan bayi laki- laki di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuksikaping.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Pasaman, Rismanto menyebutkan jika korban murid SD tersebut sempat menghilang usai kehamilannya diketahui bulan Juli.

Namun, kini korban sudah melahirkan dan belum diketahui siapa pelaku yang menyebabkan korban hamil, keluarga korban enggan melapor ke polisi. Murid SD yang masih usia 10 tahun itu merupakan korban pelecehan seksual.

”Sejauh ini, kami tidak tahu persis bagaimana kejadian dan kenapa pihak keluarga tidak melapor,” beber Rismanto kepada Padang Ekspres (grup SUMUTPOS.CO), Senin (25/9).

Pihak keluarga korban juga tidak ingin mengasuh sang bayi, dan memutuskan menyerahkannya ke Dinas Sosial Pasaman. Alasannya karena faktor ekonomi. ”Mereka memang berasal dari keluarga miskin,” ungkap Rismanto.

Pihak keluarga langsung menyerahkan bayi tersebut ke Dinsos Pasaman, dan diterima Kabid Pemberdayaan Sosial Rismanto didampingi stafnya, Tia. Bayi tersebut lahir 24 Agustus 2017.

”Setelah diserahkan ke Dinas Sosial, bayi laki-laki nan lucu tersebut diberi nama oleh orang tua pengasuh lewat pihak Dinas Sosial,” kata Rismanto.

Rismanto menuturkan, sebelumnya ada lima calon orang tua asuh yang mengajukan permohonan untuk mengasuh bayi tersebut.

Murid SD lahirkan bayi di Sumatera Barat.

SUMUTPOS.CO – Murid kelas V SD di Pasaman, Sumatera Barat, yang masih berusia 10 tahun melahirkan bayi laki- laki di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuksikaping.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Pasaman, Rismanto menyebutkan jika korban murid SD tersebut sempat menghilang usai kehamilannya diketahui bulan Juli.

Namun, kini korban sudah melahirkan dan belum diketahui siapa pelaku yang menyebabkan korban hamil, keluarga korban enggan melapor ke polisi. Murid SD yang masih usia 10 tahun itu merupakan korban pelecehan seksual.

”Sejauh ini, kami tidak tahu persis bagaimana kejadian dan kenapa pihak keluarga tidak melapor,” beber Rismanto kepada Padang Ekspres (grup SUMUTPOS.CO), Senin (25/9).

Pihak keluarga korban juga tidak ingin mengasuh sang bayi, dan memutuskan menyerahkannya ke Dinas Sosial Pasaman. Alasannya karena faktor ekonomi. ”Mereka memang berasal dari keluarga miskin,” ungkap Rismanto.

Pihak keluarga langsung menyerahkan bayi tersebut ke Dinsos Pasaman, dan diterima Kabid Pemberdayaan Sosial Rismanto didampingi stafnya, Tia. Bayi tersebut lahir 24 Agustus 2017.

”Setelah diserahkan ke Dinas Sosial, bayi laki-laki nan lucu tersebut diberi nama oleh orang tua pengasuh lewat pihak Dinas Sosial,” kata Rismanto.

Rismanto menuturkan, sebelumnya ada lima calon orang tua asuh yang mengajukan permohonan untuk mengasuh bayi tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/