MEDAN, SUMUTPOS.CO – Personel gabungan Deninteldam I/BB, Kodim 0201/BS dan Denpom I/5 Medan, menggerebek asrama TNI Abdul Hamid, Jalan Medan – Binjai. Hasilnya, diamankan dua wanita yang diisyaki sebagai bandar sabu di lingkungan tersebut, Rabu (25/11) malam.
Kedua wanita tersebut adalah Neli Mayanti (43) di Blok 11 No H 73 dan Nurleli di Blok VIII No H 28. Malam itu, awalnya petugas gabungan tersebut menggerebek kediaman Neli.
Alhasil, janda 4 anak ini diamankan bersama 2 teman prianya yakni Rahman Lubis (40) warga Pajak Kelumpang, Hamparan Perak, Deliserdang dan Bambang Sumanto (33) warga Jalan Binjai KM 12, Medan Sunggal, yang saat itu tengah mengonsumsi sabu-sabu.
Dari penggerebekaan itu, petugas menyita 4 bungkus paket sabu-sabu seberat 1,58 gram, 1 unit timbangan eletrik, 6 bong (alat hisap sabu-sabu), 35 mancis, 29 unit hape rusak, uang sebesar Rp. 3,4 juta.
Selain itu, petugas juga mengamankan 3 unit sepeda motor Kawasaki Ninja BK 2742 PR, Yamaha Mio Soul BK 5246 AAC, dan Yamaha Mio BK 4463 AEO. Tak puas sampai disitu saja, petugas juga menggerebek kediaman Nurleli. Dari sini juga diamankan 4 orang, Irwan warga Medan Krio, Sunggal, Farhan Siregar warga Jalan Mesjid KM 11 Binjai, Hendri Sungkunan Manurung, warga Asrama TNI Abdul Hamid Blok 15 No. H 23 dan Fitri Ramadani.
Pada penggerebekan ini, petugas juga mengamankan 4 paket sabu-sabu seberat 30,1 gram, 4 timbangan digital, uang tunai Rp. 750.000, bong, satu gulung aluminium foil, puluhan plastik paket sabu-sabu. Kemudian, dua unit sepeda motor Honda Beat BK 4212 MMS dan Suzuki Thunder BK 6091 OI.
Kepala Urusan Media Massa (Kaur Medmass) Kodam I/BB Kapten Inf Yamin Sohar mengatakan, penggerebekan dilakukan atas dasar informasi dari masyarakat setempat yang merasa resah. Diakui Yamin, Asrama TNI Abdul Hamid dikenal sebagai tempat peredaran narkoba. “Kita melaksanakan penggerebekan ini sesuai arahan dari bapak Panglima Kodam (I/BB) dalam hal pemberantasan narkoba. Kedepan, penggerebekan serupa akan tetap kami lakukan demi terciptanya suasana kondusif bebas dari narkoba,” ujar Yamin saat memberikan keterangan di Markas Deninteldam I/BB, Jalan Beringin/Gaperta, Medan.
Disebutkannya, saat ini para pelaku narkoba dan barang bukti masih diamankan pihaknya untuk melakukan pengembangan. Nantinya, mereka akan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.
Sementara itu, Neli yang sempat diwawancarai mengaku baru dua bulan menjual sabu-sabu di linkungan asrama TNI Abdul Hamid. Itu dilakukannya demi membiayai kebutuhan hidup keempat anaknya. “Baru-baru ini ajanya jual sabu, paling lama dua bulan. Kalau sehari-hari saya buka kedai kelontong di rumah tapi enggak cukup untuk biaya sekolah anak,” aku Neli saat dihadirkan.
Diutarakannya, sabu tersebut dijual kepada sejumlah sopir bus yang sering melintas di seputaran asrama.Biasanya, satu paket sabu dijual seharga Rp 100 ribu dan untungnya lumayan buat tambahan uang makan.
“Saya sudah bertahun-tahun tinggal di sini (Asrama TNI Abdul Hamid) Setelah orang tua saya meninggal (almarhum Kapten Purnawirawan Abdul Rais BN), rumah dinas itu saya tempati bersama empat orang anak saya,” tuturnya.
Disinggung soal keberadaan suaminya, wanita bertubuh kecil ini bungkam. Neli lebih memilih menutup diam sembari menunduk. (ris/smg/han)