MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Ditreskrimsus Poldasu) mengungkap komplotan perampok nasabah bank lintas provinsi. Satu di antaranya, yakni Tejar alias Tarjo tewas ditembak karena melawan saat ditangkap dalam pengembangan yang dilakukan polisi. Sedangkan, empat orang dari komplotan lainnya, yakni Awaluddin alias Udin, Dodi Cotriko alias Dodi, Heriansyah alias Yansa, dan Suwarto alias Warto, ditembak di bagian kaki.
Kelima kawanan ini merupakan warga Sumatera Selatan (Sumsel) dan Bengkulu, yang melakukan perampokan terhadap para nasabah bank di Siantar, Simalungun, Tanah Karo, dan Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu.
Komplotan ini juga terlibat kasus yang sama di beberapa propinsi yakni Sumsel dan Sumatera Barat (Sumbar) serta Propinsi Riau. Mereka ditangkap dari sebuah hotel di Riau. Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Martuani Sormin menyampaikan, para pelaku ini sebelumnya pernah melakukan aksi perampokan kepada nasabah bank di sejumlah daerah di Sumut, mulai dari Karo, Labuhanbatu, Simalungun, dan Siantar.
“Kasus terakhir mereka terjadi di Siantar, di mana nasabah bank yang merupakan karyawan Waskita baru saja pulang mengambil uang dari salah satu bank,” ungkapnya, saat menggelar konferensi di Rumah Sakit Bhayangkara TK II Medan, Jumat (28/8).
Martuani menjelaskan, pascamendapatkan laporan perampokan ini, pihaknya langsung membentuk tim khusus untuk melakukan penelusuran. “Hingga akhirnya kelima pelaku dapat diamankan di Hotel Mutiara Kandis Provinsi Riau,” jelasnya.
Saat diinterogasi, kata Martuani, para pelaku mengakui segala perbuatannya. Sedangkan pelaku atas nama Suwarto tidak ikut dalam aksi pencurian di Sumut, melainkan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Pada saat dilakukan pengembangan terhadap pelaku lainnya di wilayah Kota Pematang Siantar, kelimanya melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur, dan menyebabkan seorang pelaku di antaranya tewas. “Terhadap pelaku atas nama Suwarto, karena tidak ikut terlibat aksi perampokan di Sumut maka akan diserahkan ke Polda Sumbar,” bebernya.
Martuani juga menyebutkan, dalam pembagian hasil, para tersangka mendapatkan nominal yang berbeda-beda dan hasilnya ditransfer kepada keluarga masing-masing. Saat ini, pihaknya masih melakukan upaya pengejaran terhadap Jimmy (DPO), yang berperan memasang paku pada mobil calon korban dan Mang No yang ikut melakukan pencarian terhadap nasabah bank di Rantauprapat.
“Dari aksi kejahatan ini juga turut diamankan barang bukti enam buah paku yang telah dimodifikasi, 1 unit sepeda motor vixion warna biru, 1 unit sepeda motor Jupiter MX warna merah,1 unit beat warna putih biru, 4 buah helm, 1 buah jaket warna krim,” paparnya.
Martuani berpesan, agar setiap pengambilan uang di bank kiranya dapat dikoordinasikan dengan aparat untuk memastikan keamanan. Selain itu ia juga mengaku pihaknya akan mengundang pemangku kepentingan di perbankan untuk dilakukan koordinasi.
“Terutama bila ada orang di bank, ada yang terlihat mencurigakan supaya diberitahukan, agar kita dapat bertindak sejak awal,” pungkasnya. (mag-1/azw)