“Kenapa di kaki bisa meninggal, kata dokter kena pembuluh darah,” tegas mantan Kadiv Propam Polri ini.
Iriawan mengatakan, Ramlan merupakan pelaku paling dominan dalam kelompok perampok yang beraksi di rumah Dodi itu.
“Dia berperan sebagai kapten yang dominan dalam aksi. Paling dominan,” ujarnya.
Polisi mengetahui Ramlan Cs sebagai pelaku setelah melakukan pengembangan.
Mulai dari keterangan saksi, olah tempat kejadian perkara hingga rekaman CCTV.
“Kami sudah tahu cirinya. Yang bersangkutan pincang kalau jalan karena punya penyakit ginjal,” kata dia.
Dalam perampokan itu, Ramlan menjadi pemimpin dan paling pertama masuk ke dalam rumah Dodi.
Ramlan pula yang dominan memasukkan para korban ke kamar mandi. “Dia membawa senjata api,” tegasnya.
Sedangkan Erwin, turut masuk bersama rekan-rekan lainnya ke rumah Dodi.
“Dia juga melakukan penyekapan korban yang ada di rumah,” kata Iriawan.
Kini polisi masih mengejar dua tersangka lain. Pelaku itu diduga kabur membawa senjata api yang digunakan saat merampok di rumah Dodi.
“Masih ada dua tersangka lain yang kami lakukan pengejaran,” pungkasnya. (boy/jpnn)