30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Ramlan Tewas karena Pendarahan Terlalu Banyak

Foto: Kepolisian Butar-butar, pelaku pembunuhan keluarga Dodi di Jakarta, tewas ditembak petugas, Rabu (28/12/2016).
Foto: Kepolisian
Butar-butar, pelaku pembunuhan keluarga Dodi di Jakarta, tewas ditembak petugas, Rabu (28/12/2016).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO — Ramlan Butarbutar, kapten komplotan perampokan, penyekapan, dan pembunuhan keluarga pengusaha Dodi Triono, di Pulomas, Jakarta Timur, tewas setelah dua peluru menembus kakinya.

Peluru yang bersarang di kaki Ramlan diduga mengenai pembuluh darah. Ramlan pun tewas setelah mengalami pendarahan.

“Ramlan pendarahan di kaki. Ada dua luka tembakan, mungkin kena pembuluh darah,” tegas Kepala Polda Metro Jaya Irjen M Iriawan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jaktim, Rabu (28/12).

Ramlan dan rekannya, Erwin Situmorang sebelumnya ditembak petugas karena melawan menggunakan senjata tajam saat akan ditangkap.

“Tidak ada baku tembak. Mereka melawan dengan senjata tajam golok,” tegas Iriawan.

Dalam penangkapan itu Erwin selamat dan kini tengah dirawat di RS Polri.

Sedangkan Ramlan harus meregang nyawa. “Meninggal di perjalanan karena darah keluar banyak,” kata Iriawan.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu pun mengaku sudah menanyakan langsung kepada dokter penyebab kematian Ramlan yang tertembak di kaki.

Foto: Kepolisian Butar-butar, pelaku pembunuhan keluarga Dodi di Jakarta, tewas ditembak petugas, Rabu (28/12/2016).
Foto: Kepolisian
Butar-butar, pelaku pembunuhan keluarga Dodi di Jakarta, tewas ditembak petugas, Rabu (28/12/2016).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO — Ramlan Butarbutar, kapten komplotan perampokan, penyekapan, dan pembunuhan keluarga pengusaha Dodi Triono, di Pulomas, Jakarta Timur, tewas setelah dua peluru menembus kakinya.

Peluru yang bersarang di kaki Ramlan diduga mengenai pembuluh darah. Ramlan pun tewas setelah mengalami pendarahan.

“Ramlan pendarahan di kaki. Ada dua luka tembakan, mungkin kena pembuluh darah,” tegas Kepala Polda Metro Jaya Irjen M Iriawan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jaktim, Rabu (28/12).

Ramlan dan rekannya, Erwin Situmorang sebelumnya ditembak petugas karena melawan menggunakan senjata tajam saat akan ditangkap.

“Tidak ada baku tembak. Mereka melawan dengan senjata tajam golok,” tegas Iriawan.

Dalam penangkapan itu Erwin selamat dan kini tengah dirawat di RS Polri.

Sedangkan Ramlan harus meregang nyawa. “Meninggal di perjalanan karena darah keluar banyak,” kata Iriawan.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu pun mengaku sudah menanyakan langsung kepada dokter penyebab kematian Ramlan yang tertembak di kaki.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/