25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Korban Tikami Pelaku Begal hingga Tewas, Kapolsek Sunggal: Pelaku Ditetapkan Tersangka

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dedi, korban begal yang nekat menikam Reza, diduga pelaku begal, hingga tewas akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Setelah sempat melarikan diri beberapa hari, Dedi menyerahkan diri ke Polsek Medan Sunggal pada Senin (27/12).

serahkan diri: Dedi, korban begal yang nekat menikam Reza, diduga pelaku begal, hingga tewas akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

Kapolsek Medan Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata mengatakan, Dedi sudah ditetapkan tersangka. Menurutnya, hukum harus tetap dijalankan meski Dedi mengaku sebagai korban begal dan menikam Reza untuk melindungi diri.

“Berdasarkan perbuatan yang diakuinya akan tetap diproses hukum. Kita akan mengawal kasus ini sebaik- baiknya untuk menciptakan keadilan,” kata Chandra, Selasa (28/12). Chandra menyatakan, yang bersangkutan dikenakan Pasal 351 ayat 3 KUHP, tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Namun demikian, upaya restorative justice tetap terbuka bila dimungkinkan. “Kita menunggu respon pihak keluarga korban setelah keluarga pelaku telah meminta maaf,” pungkasnya.

Sementara itu, Dedi mengaku nekat membunuh pria yang diduga pelaku begal tersebut karena untuk membela diri. Perbuatannya dilakukan secara spontanitas dan tidak ada direncanakan sebelumnya.

Disebutkan Dedi, kejadian tersebut terjadi pada Selasa (22/12) lalu. Ketika itu, dia baru saja pulang dari rumah teman dan menuju rumahnya dengan mengendarai sepeda motor. Saat melintas di Jalan Desa Sei Beras Sekata, Sunggal, ponselnya tiba-tiba berdering karena ada panggilan masuk.

“Pas di tengah jalan ada yang telepon saya, lalu saya berhenti sebentar. Tidak lama kemudian, data empat orang pria dengan menggunakan dua sepeda motor,” ungkap Dedi kepada wartawan di Mapolsek Medan Sunggal.

Keempat pria yang membawa bambu dan tak dikenal Dedi, langsung memukulnya dan merampas ponselnya. Dedi pun tak berdiam diri dan berusaha mempertahankan diri dengan memberi perlawanan sambil berteriak meminta pertolongan.

Akan tetapi, upaya Dedi tak berhasil lantaran tidak ada warga yang datang membantu. Selanjutnya, keempat pria tersebut berusaha mengambil sepeda motor Dedi. Namun, dia berupaya mempertahankannya meski diserang bertubi-tubi.

Tidak ingin kendaraan miliknya dirampas, Dedi kemudian membuang kunci sepeda motornya. Akibatnya, keempat pria itu semakin emosi dan terus menyerang dia secara membabi buta.

Meski terus diserang dan kalah jumlah, Dedi tak kehabisan akan. Dia mengeluarkan senjata tajam yang kebetulan dibawanya untuk membela diri. Melihat Dedi memegang senjata tajam, keempat pria yang diduga pelaku begal tersebut langsung takut dan berusaha kabur. Namun, salah seorang diantaranya (Reza) berhasil ditahan Dedi. “Saya tahan satu orang (Reza), tapi yang lain tetap mukulin. Namun, akhirnya tiga orang lagi melarikan,” jelas Dedi.

Dia kemudian duel dengan Reza hingga menikam sebanyak tiga kali di bagian pinggang dan dada. Akibatnya, Reza langsung terkapar bersimbah darah. Dedi kemudian meninggalkan Reza dan kabur pulang ke rumahnya.

Beberapa hari setelah kejadian itu, dia merasa dihantui rasa bersalah. Karena itu, dia menceritakan kepada orang tuanya dan selanjutnya menyerahkan diri. “Saya ingin bertanggung jawab atas perbuatan saya,” pungkasnya. (ris/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dedi, korban begal yang nekat menikam Reza, diduga pelaku begal, hingga tewas akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Setelah sempat melarikan diri beberapa hari, Dedi menyerahkan diri ke Polsek Medan Sunggal pada Senin (27/12).

serahkan diri: Dedi, korban begal yang nekat menikam Reza, diduga pelaku begal, hingga tewas akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

Kapolsek Medan Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata mengatakan, Dedi sudah ditetapkan tersangka. Menurutnya, hukum harus tetap dijalankan meski Dedi mengaku sebagai korban begal dan menikam Reza untuk melindungi diri.

“Berdasarkan perbuatan yang diakuinya akan tetap diproses hukum. Kita akan mengawal kasus ini sebaik- baiknya untuk menciptakan keadilan,” kata Chandra, Selasa (28/12). Chandra menyatakan, yang bersangkutan dikenakan Pasal 351 ayat 3 KUHP, tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Namun demikian, upaya restorative justice tetap terbuka bila dimungkinkan. “Kita menunggu respon pihak keluarga korban setelah keluarga pelaku telah meminta maaf,” pungkasnya.

Sementara itu, Dedi mengaku nekat membunuh pria yang diduga pelaku begal tersebut karena untuk membela diri. Perbuatannya dilakukan secara spontanitas dan tidak ada direncanakan sebelumnya.

Disebutkan Dedi, kejadian tersebut terjadi pada Selasa (22/12) lalu. Ketika itu, dia baru saja pulang dari rumah teman dan menuju rumahnya dengan mengendarai sepeda motor. Saat melintas di Jalan Desa Sei Beras Sekata, Sunggal, ponselnya tiba-tiba berdering karena ada panggilan masuk.

“Pas di tengah jalan ada yang telepon saya, lalu saya berhenti sebentar. Tidak lama kemudian, data empat orang pria dengan menggunakan dua sepeda motor,” ungkap Dedi kepada wartawan di Mapolsek Medan Sunggal.

Keempat pria yang membawa bambu dan tak dikenal Dedi, langsung memukulnya dan merampas ponselnya. Dedi pun tak berdiam diri dan berusaha mempertahankan diri dengan memberi perlawanan sambil berteriak meminta pertolongan.

Akan tetapi, upaya Dedi tak berhasil lantaran tidak ada warga yang datang membantu. Selanjutnya, keempat pria tersebut berusaha mengambil sepeda motor Dedi. Namun, dia berupaya mempertahankannya meski diserang bertubi-tubi.

Tidak ingin kendaraan miliknya dirampas, Dedi kemudian membuang kunci sepeda motornya. Akibatnya, keempat pria itu semakin emosi dan terus menyerang dia secara membabi buta.

Meski terus diserang dan kalah jumlah, Dedi tak kehabisan akan. Dia mengeluarkan senjata tajam yang kebetulan dibawanya untuk membela diri. Melihat Dedi memegang senjata tajam, keempat pria yang diduga pelaku begal tersebut langsung takut dan berusaha kabur. Namun, salah seorang diantaranya (Reza) berhasil ditahan Dedi. “Saya tahan satu orang (Reza), tapi yang lain tetap mukulin. Namun, akhirnya tiga orang lagi melarikan,” jelas Dedi.

Dia kemudian duel dengan Reza hingga menikam sebanyak tiga kali di bagian pinggang dan dada. Akibatnya, Reza langsung terkapar bersimbah darah. Dedi kemudian meninggalkan Reza dan kabur pulang ke rumahnya.

Beberapa hari setelah kejadian itu, dia merasa dihantui rasa bersalah. Karena itu, dia menceritakan kepada orang tuanya dan selanjutnya menyerahkan diri. “Saya ingin bertanggung jawab atas perbuatan saya,” pungkasnya. (ris/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/