MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski pelaku pembacokan dua prajurit TNI AD Batalyon Armed 2/5 Delitua telah mengaku, jika pemicu aksinya karena dimaki Prada Sahedil yang baru keluar dari Diskotik LG, namun hal berbeda jauh disampaikan Kapendam I/BB, Letkol Inf Enoh Solehudin.
Ketika dikonfirmasi mengenai peristiwa tersebut, Kamis (26/3) lalu, Enoh menerangkan bahwa Selasa (24/3) sore, Prada Sahedil meminta izin untuk berobat mengecek usus buntu yang dideritanya ke RS Sembiring Delitua kepada komandannya. Selanjutnya, sekira pukul 20.00 WIB, Prada Sahedil keluar dari RS Sembiring menuju ke RTM Kodam menjumpai kerabatnya.
Masih keterangan dari Kapendam melalui pesan singkatnya, Rabu (25/3) sekira pukul 02.00 dini hari, usai meningalkan RTM Kodam, Prada Sahedil rencananya hendak pulang ke Yon Armed. Namun sebelum pulang ia menyempatkan diri untuk makan di samping Kodam.
Selanjutnya, sekitar pukul 03.00 WIB, Prada Sahedil hendak pulang menuju Yon Armed, namun di tengah perjalanan sekitar Petisah, korban dicegat oleh 9 OTK dengan mengendarai lima sepedamotor.
Melihat itu, korban pun berhenti dan membuka helmnya. Tanpa disadari korban, OTK tersebut langsung membacoknya dengan kelewang ke arah kepala korban, korban pun sempat memberikan perlawanan. Namun, karena tidak seimbang korban langsung terjatuh dan tdk bisa berbuat apa-apa. Melihat korban yang sudah terkapar, para pelaku membawa kabur sepeda motor korban.
Akhirnya, sekitar pukul 06.00 WIB, prada Sahedil di ketemukan warga yang langsung mengevakuasi korban memakai ambulans ke RS. Bhayangkara di Jl K.H Wahid Hasyim, Medan.
Selanjutnya, sekitar pukul 09.00 WIB, prada Sahedil di bawa dari RS. Bhayangkara menuju ke Rumkit Sembiring, namun, lantaran tidak adanya Dokter Bedah di RS. Sembiring, Prada Sahedil di bawa ke RS. Putri Hijau Medan.(mag2/trg)