30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Truk Penarik Meriam Dipakai Angkut Pasukan

Truk TNI yang menabrak itu khusus penarik meriam.
Truk TNI yang menabrak itu khusus penarik meriam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kodam I/Bukit Barisan menyikapi kasus kecelakaan truk Reo milik Batalyon Arhanudse, Batre B Tanjung Selamat di Jalan Medan-Binjai KM 15, Diski. Diketahui peruntukan truk tersebut bukanlah pengangkut pasukan, melainkan sebagai penarik meriam.

Hal itu disampaikan Pangdam I/BB Mayjen TNI Istu Hari S,SE,MM saat ditemui wartawan di Makodam, usai upacara pemberhentian secara tidak hormat Serka Sudikdo dari anggota TNI AD, Rabu (28/5).

“Masalahnya human error atau pun rem blong. Sebenarnya truk ini digunakan bukan untuk mengangkut pasukan, melainkan digunakan untuk penarik meriam. Tapi karena kita tidak memiliki truk, jadi itulah yang digunakan,” terang Mayjen TNI Istu Hari.

Oleh karena itu, ditambahkannya mereka akan tetap melakukan pengecekan terhadap truk dan berencana membenahi perlengkapan dalam kesatuan tersebut agar tidak terjadi lagi kesahalan yang sama.

Guna pengusutan kasus kecelakaan yang menewaskan Mayor Inf Heriadi Susanto, Sertu Andreas Surbakti dan seorang siswa pelayaran, Rahmad Ramadana (15), Kodam I/BB telah membentuk tim untuk mencari keberadaan Praka Rianto sopir truk yang kabur usai kejadian. “Tetap kita cari dan kita sudah membentuk tim dalam kasus tersebut,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, warga yang melintas di Jalan Medan-Binjai KM 15, Diski, Kec. Sunggal mendadak heboh, Senin (26/5) pukul 05.30 Wib. Pasalnya, truk yang membawa pasukan TNI dari Batalyon Arteleri Pertahanan Udara Sedang (Arhanudse) Batre B Tanjung Selamat tabrakan maut di lintas tersebut. Akibatnya, Mayor Inf Heriadi Susanto, Sertu Andreas Surbakti dan seorang siswa pelayaran, Rahmad Ramadana (15) pengendara sepeda motor tewas diseruduk truk.

Selain ketiga korban, satu korban lain juga mengalami luka berat, yakni Debora Ginting, istri dari Sertu Andreas Surbakti. Ia mendapat 50 jahitan di bagian tubuhnya dan kini dirawat di RS Colombia Asia.

Kecelakaan itu juga membuat tiga unit sepeda motor dan satu unit rumah yang dihuni oleh Juli Herawati Nainggolan (40), rusak parah. Tembok serta mobil Xenia BK 1590 KI yang ada di rumah itu rusak.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Darat, Brigjen TNI Andhika Perkasa mengaku belum dapat memberi keterangan. Pasalnya, Andhika ingin mencari informasi terlebih dahulu secara lengkap, agar dapat memberi informasi lebih rinci.

“Saya akan cari informasi dari Kodam I terlebih ya, mas,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (28/5).

Saat kembali ditanya, apakah koran ini dapat memeroleh informasi pada Kamis (29/5), Andhika juga belum bersedia berjanji. Ia hanya mengatakan akan secepatnya memberi tanggapan, begitu memeroleh data.

“Kalau saya sudah dapat informasi, pasti saya laporkan, mas,” katanya menanggapi pertanyaan, seperti apa kebijakan TNI AD terhadap keluarga korban. Baik keluarga dari almarhum Mayor Inf Heriadi Susanto, Sertu Andreas Surbakti, maupun korban dari warga sipil siswa pelayaran, Rahmad Ramadana (15) pengendara sepeda motor yang ikut tewas saat diseruduk truk tersebut. tun/gir/bd)

Truk TNI yang menabrak itu khusus penarik meriam.
Truk TNI yang menabrak itu khusus penarik meriam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kodam I/Bukit Barisan menyikapi kasus kecelakaan truk Reo milik Batalyon Arhanudse, Batre B Tanjung Selamat di Jalan Medan-Binjai KM 15, Diski. Diketahui peruntukan truk tersebut bukanlah pengangkut pasukan, melainkan sebagai penarik meriam.

Hal itu disampaikan Pangdam I/BB Mayjen TNI Istu Hari S,SE,MM saat ditemui wartawan di Makodam, usai upacara pemberhentian secara tidak hormat Serka Sudikdo dari anggota TNI AD, Rabu (28/5).

“Masalahnya human error atau pun rem blong. Sebenarnya truk ini digunakan bukan untuk mengangkut pasukan, melainkan digunakan untuk penarik meriam. Tapi karena kita tidak memiliki truk, jadi itulah yang digunakan,” terang Mayjen TNI Istu Hari.

Oleh karena itu, ditambahkannya mereka akan tetap melakukan pengecekan terhadap truk dan berencana membenahi perlengkapan dalam kesatuan tersebut agar tidak terjadi lagi kesahalan yang sama.

Guna pengusutan kasus kecelakaan yang menewaskan Mayor Inf Heriadi Susanto, Sertu Andreas Surbakti dan seorang siswa pelayaran, Rahmad Ramadana (15), Kodam I/BB telah membentuk tim untuk mencari keberadaan Praka Rianto sopir truk yang kabur usai kejadian. “Tetap kita cari dan kita sudah membentuk tim dalam kasus tersebut,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, warga yang melintas di Jalan Medan-Binjai KM 15, Diski, Kec. Sunggal mendadak heboh, Senin (26/5) pukul 05.30 Wib. Pasalnya, truk yang membawa pasukan TNI dari Batalyon Arteleri Pertahanan Udara Sedang (Arhanudse) Batre B Tanjung Selamat tabrakan maut di lintas tersebut. Akibatnya, Mayor Inf Heriadi Susanto, Sertu Andreas Surbakti dan seorang siswa pelayaran, Rahmad Ramadana (15) pengendara sepeda motor tewas diseruduk truk.

Selain ketiga korban, satu korban lain juga mengalami luka berat, yakni Debora Ginting, istri dari Sertu Andreas Surbakti. Ia mendapat 50 jahitan di bagian tubuhnya dan kini dirawat di RS Colombia Asia.

Kecelakaan itu juga membuat tiga unit sepeda motor dan satu unit rumah yang dihuni oleh Juli Herawati Nainggolan (40), rusak parah. Tembok serta mobil Xenia BK 1590 KI yang ada di rumah itu rusak.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Darat, Brigjen TNI Andhika Perkasa mengaku belum dapat memberi keterangan. Pasalnya, Andhika ingin mencari informasi terlebih dahulu secara lengkap, agar dapat memberi informasi lebih rinci.

“Saya akan cari informasi dari Kodam I terlebih ya, mas,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (28/5).

Saat kembali ditanya, apakah koran ini dapat memeroleh informasi pada Kamis (29/5), Andhika juga belum bersedia berjanji. Ia hanya mengatakan akan secepatnya memberi tanggapan, begitu memeroleh data.

“Kalau saya sudah dapat informasi, pasti saya laporkan, mas,” katanya menanggapi pertanyaan, seperti apa kebijakan TNI AD terhadap keluarga korban. Baik keluarga dari almarhum Mayor Inf Heriadi Susanto, Sertu Andreas Surbakti, maupun korban dari warga sipil siswa pelayaran, Rahmad Ramadana (15) pengendara sepeda motor yang ikut tewas saat diseruduk truk tersebut. tun/gir/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/