30 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Kepala Disambar Truk, Jasad Faisal Dibuang Teman ke Irigasi

Foto Faisal Damanik semasa hidup.
Foto Faisal Damanik semasa hidup.

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Usai minum minuman keras, tiga bersahabat naik mobil untuk melanjutkan minum ke tempat lain. Seorang di antara mereka, M Faisal Damanik, ketiduran di mobil dengan kepala dan tangan terjulur ke luar. Naas, sebuah truk menyambar kepala Faisal hingga ia tewas di tempat. Bukannya membawa korban ke rumah sakit atau ke rumah keluarga, kedua rekannya malah membuang jasad korban ke sebuah irigasi.

Jasad M Faisal Damanik ditemukan di Saluran Irigasi Huta Pintu Bosi, Kelurahan Mekar Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Minggu (29/6) sekira pukul 07.30 WIB, oleh seorang warga.

Polisi yang mengetahui adanya penemuan mayat berkordinasi dengan Unit Kecelakaan Lalu Lintas, yang diketahui sedang mencari Faisal Damanik, setelah Daniel (24), salah seorang temannya, mengakui peristiwa itu kepada pemilik mobil yang mereka rental.

Selanjutnya, pihak kepolisian unit kecelakaan lalu lintas turun ke lokasi penemuan mayat bersama keluarga M Faisal Damanik. Tiba di lokasi, ibu Faisal kontan menjerit histeri mengenali jasad anaknya.

Polisi selanjutnya membawa jasad Faisal ke Forensik RUSD Djasamen Saragih Kota Siantar untuk segera diotopsi.

Teman korban, Daniel mengaku, mulanya dia bersama korban, Jumat (27/6) sekira pukul 18.00 WIB, minum-minuman keras di rumah korban di Jalan Pisang Gang Durian No 21, Kelurahan Parhorasan Nauli, Siantar Marihat.

Sekira pukul 20.00 WIB, mereka kehabisan minuman. Mereka berencana pergi ke Simpang Dua untuk menyambung minuman. Mereka mengendarai mobil Avanza BK 1643 WB yang dikemudikan oleh Faisal. Mobil tersebut dirental Daniel dari Lazuardi beberapa hari lalu.

“Sebelum menyambung minuman, Faisal mengajakku menjemput temannya bernama Aris (20) di Lapangan Jalan H Ulakma Sinaga, Nagori Rambung Merah,” ujar warga Jalan Siatas Barita, Kelurahan Tomuan, Siantar Timur itu.

Setelah bertemu dengan Aris, Faisal meminta Aris yang mengemudikan mobil tersebut, sementara ia memilih duduk di belakang bangku sopir. Mereka pergi ke Simpang Dua untuk melanjutkan minum.

Tak lama mereka minum di warung Simpang Dua, warung tutup, sehingga mereka berencana pergi ke Tanjung Pinggir, Sabtu (28/6) sekira pukul 00.30 WIB. “Namun warung di Tanjung Pinggir juga telah kehabisan minuman,” ujarnya.

Karena warung yang ingin mereka datangi kehabisan minuman, mereka berencana kembali. Di perjalanan pulang, mereka masih duduk di bangku yang sama. Aris mengemudikan mobil, ia duduk di samping sopir dan korban yang duduk di bagian tengah, tepat di belakang sopir dengan membuka kaca jendela.

“Dengan membuka kaca, Faisal tertidur dengan bersandar ke pintu, sehingga kepala dan tangannya menjulur keluar,” ujarnya.

Kecelakaan terjadi di sebuah tikungan dekat gereja GKPS Jalan Pdt Wismar Saragih. Di situ, kepala korban disambar sebuah truk colt diesel hingga pecah dan korban tewas di tempat. “Kalau mobil hanya rusak di bagian spion dan beberapa pintu penyot,” ujarnya.

FOTO; DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR Daniel dimintai keterangan di Mapolres Siantar. Ia diduga terlibat membuang jasad Faisal Damanik setelah kecelakaaan lalulintas, Minggu (29/6).
FOTO; DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR
Daniel dimintai keterangan di Mapolres Siantar. Ia diduga terlibat membuang jasad Faisal Damanik setelah kecelakaaan lalulintas, Minggu (29/6).

Mengetahui korban tewas dengan cucuran darah yang begitu banyak, Daniel berniat memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga korban. Namun Aris tidak memberi izin. Malah Aris memarahinya.

“Mau kutelepon keluarganya, aku dimarahi dan disuruh meletakkan HP,” kata Daniel.

Selanjutnya, Aris pun membawa mereka ke Jalan Dalil Tani Ujung, dan Aris sendiri mengangkat jasad korban dan membuangnya ke sebuah irigiasi.

“Setelah itu, Aris memintaku mengantarkannya ke Jalan Asahan Simpang Jalan H Ulakma Sinaga,” ujarnya. Setelah itu, ia membersihkan mobil dari darah korban.

Usai membersihkan mobil, Sabtu (28/6) sekira pukul 13,00 WIB, ia menelepon pemilik mobil, dan mengatakan mobil yang ia rental mengalami kecelakaan. Daniel sendiri mengaku saat itu sedang berada di Jalan Asahan, depan Kebun Sipef, di sebuah bengkel untuk memperbaiki mobil tersebut
“Sorenya aku pun mengembalikan mobil kepada Lazuardi di Jalan Melanton Siregar,” ujarnya.

Ternyata Lazuardi melihat ada darah yang lupa dibersihkannya di bagian bawah pintu tengah mobil. Lazuardi pun mempertanyakan hal tersebut. “Dari situlah kejadian itu terungkap. Aku berulang kali ditanya hingga akhirnya mengaku. Lazuardi pun membawaku kemari bersama keluarga Faisal,” ujarnya yang ditemui di Polres Siantar, Minggu (29/6).

Setelah dirinya diserahkan ke Polres Siantar, polisi pun melakukan olah tempat kejadian dan mencoba mencari jasad Faisal pada Sabtu (28/6) malam sekira pukul 20.00 WIB. Namun jasad korban tidak ditemukan.

KECURIGAAN

Lazuardi membenarkan kecurigaaannya bermula karena adanya darah di mobil dan Daniel awalnya tidak mau mengaku. “Setelah kupaksa, akhirnya dia mengaku, dan aku pun menghubungi keluarga korban,” katanya singkat.

Dikatakan Lazuardi, yang membuatnya lebih curiga adalah adanya sebuah HP yang akhirnya diketahui milik korban di dalam mobilnya. “Awalnya Daniel ngaku HP itu adalah milik dari penumpangnya,” ujarnya. Daniel sendiri kerap menyewa mobilnya untuk membawa penumpang dari Siantar ke luar daerah.

Lazuardi mengatakan, Daniel meminjam mobilnya selama 9 hari dan belum satu hari pun uang rental yang dibayarnya. “Kalau mengenai masalah mereka, aku nggak tahu. Aku hanya berurusan dengan Daniel yang menyewa mobilku,” ujarnya.

Kanit Laka Polres Siantar Aiptu JM Purba, membenarkan adanya peristiwa penemuan mayat yang diduga mayat korban kecelakaan. Dikatakannya, mereka belum bisa menyimpulkan kejadian tersebut sebagai kecelakaan lalu lintas.

Namun hasil olah TKP, batok kepala korban juga ditemukan di Jalan Pdt Wismar Saragih, tempat yang dikatakan Daniel lokasi kecelakaan terjadi.

“Kami sudah mencari Aris, namun belum ketemu. Saat ini kami masih mengamankan Daniel dan mobil tersebut,” ujarnya.

Amatan wartawan, mobil tersebut rusak di bagian kanan, spionnya patah, pintu tengah penyot di bagian atas kaca mobil, dan pintu depan. Namun tidak ada goresan baru di sana. (mag-01/smg)

Foto Faisal Damanik semasa hidup.
Foto Faisal Damanik semasa hidup.

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Usai minum minuman keras, tiga bersahabat naik mobil untuk melanjutkan minum ke tempat lain. Seorang di antara mereka, M Faisal Damanik, ketiduran di mobil dengan kepala dan tangan terjulur ke luar. Naas, sebuah truk menyambar kepala Faisal hingga ia tewas di tempat. Bukannya membawa korban ke rumah sakit atau ke rumah keluarga, kedua rekannya malah membuang jasad korban ke sebuah irigasi.

Jasad M Faisal Damanik ditemukan di Saluran Irigasi Huta Pintu Bosi, Kelurahan Mekar Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Minggu (29/6) sekira pukul 07.30 WIB, oleh seorang warga.

Polisi yang mengetahui adanya penemuan mayat berkordinasi dengan Unit Kecelakaan Lalu Lintas, yang diketahui sedang mencari Faisal Damanik, setelah Daniel (24), salah seorang temannya, mengakui peristiwa itu kepada pemilik mobil yang mereka rental.

Selanjutnya, pihak kepolisian unit kecelakaan lalu lintas turun ke lokasi penemuan mayat bersama keluarga M Faisal Damanik. Tiba di lokasi, ibu Faisal kontan menjerit histeri mengenali jasad anaknya.

Polisi selanjutnya membawa jasad Faisal ke Forensik RUSD Djasamen Saragih Kota Siantar untuk segera diotopsi.

Teman korban, Daniel mengaku, mulanya dia bersama korban, Jumat (27/6) sekira pukul 18.00 WIB, minum-minuman keras di rumah korban di Jalan Pisang Gang Durian No 21, Kelurahan Parhorasan Nauli, Siantar Marihat.

Sekira pukul 20.00 WIB, mereka kehabisan minuman. Mereka berencana pergi ke Simpang Dua untuk menyambung minuman. Mereka mengendarai mobil Avanza BK 1643 WB yang dikemudikan oleh Faisal. Mobil tersebut dirental Daniel dari Lazuardi beberapa hari lalu.

“Sebelum menyambung minuman, Faisal mengajakku menjemput temannya bernama Aris (20) di Lapangan Jalan H Ulakma Sinaga, Nagori Rambung Merah,” ujar warga Jalan Siatas Barita, Kelurahan Tomuan, Siantar Timur itu.

Setelah bertemu dengan Aris, Faisal meminta Aris yang mengemudikan mobil tersebut, sementara ia memilih duduk di belakang bangku sopir. Mereka pergi ke Simpang Dua untuk melanjutkan minum.

Tak lama mereka minum di warung Simpang Dua, warung tutup, sehingga mereka berencana pergi ke Tanjung Pinggir, Sabtu (28/6) sekira pukul 00.30 WIB. “Namun warung di Tanjung Pinggir juga telah kehabisan minuman,” ujarnya.

Karena warung yang ingin mereka datangi kehabisan minuman, mereka berencana kembali. Di perjalanan pulang, mereka masih duduk di bangku yang sama. Aris mengemudikan mobil, ia duduk di samping sopir dan korban yang duduk di bagian tengah, tepat di belakang sopir dengan membuka kaca jendela.

“Dengan membuka kaca, Faisal tertidur dengan bersandar ke pintu, sehingga kepala dan tangannya menjulur keluar,” ujarnya.

Kecelakaan terjadi di sebuah tikungan dekat gereja GKPS Jalan Pdt Wismar Saragih. Di situ, kepala korban disambar sebuah truk colt diesel hingga pecah dan korban tewas di tempat. “Kalau mobil hanya rusak di bagian spion dan beberapa pintu penyot,” ujarnya.

FOTO; DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR Daniel dimintai keterangan di Mapolres Siantar. Ia diduga terlibat membuang jasad Faisal Damanik setelah kecelakaaan lalulintas, Minggu (29/6).
FOTO; DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR
Daniel dimintai keterangan di Mapolres Siantar. Ia diduga terlibat membuang jasad Faisal Damanik setelah kecelakaaan lalulintas, Minggu (29/6).

Mengetahui korban tewas dengan cucuran darah yang begitu banyak, Daniel berniat memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga korban. Namun Aris tidak memberi izin. Malah Aris memarahinya.

“Mau kutelepon keluarganya, aku dimarahi dan disuruh meletakkan HP,” kata Daniel.

Selanjutnya, Aris pun membawa mereka ke Jalan Dalil Tani Ujung, dan Aris sendiri mengangkat jasad korban dan membuangnya ke sebuah irigiasi.

“Setelah itu, Aris memintaku mengantarkannya ke Jalan Asahan Simpang Jalan H Ulakma Sinaga,” ujarnya. Setelah itu, ia membersihkan mobil dari darah korban.

Usai membersihkan mobil, Sabtu (28/6) sekira pukul 13,00 WIB, ia menelepon pemilik mobil, dan mengatakan mobil yang ia rental mengalami kecelakaan. Daniel sendiri mengaku saat itu sedang berada di Jalan Asahan, depan Kebun Sipef, di sebuah bengkel untuk memperbaiki mobil tersebut
“Sorenya aku pun mengembalikan mobil kepada Lazuardi di Jalan Melanton Siregar,” ujarnya.

Ternyata Lazuardi melihat ada darah yang lupa dibersihkannya di bagian bawah pintu tengah mobil. Lazuardi pun mempertanyakan hal tersebut. “Dari situlah kejadian itu terungkap. Aku berulang kali ditanya hingga akhirnya mengaku. Lazuardi pun membawaku kemari bersama keluarga Faisal,” ujarnya yang ditemui di Polres Siantar, Minggu (29/6).

Setelah dirinya diserahkan ke Polres Siantar, polisi pun melakukan olah tempat kejadian dan mencoba mencari jasad Faisal pada Sabtu (28/6) malam sekira pukul 20.00 WIB. Namun jasad korban tidak ditemukan.

KECURIGAAN

Lazuardi membenarkan kecurigaaannya bermula karena adanya darah di mobil dan Daniel awalnya tidak mau mengaku. “Setelah kupaksa, akhirnya dia mengaku, dan aku pun menghubungi keluarga korban,” katanya singkat.

Dikatakan Lazuardi, yang membuatnya lebih curiga adalah adanya sebuah HP yang akhirnya diketahui milik korban di dalam mobilnya. “Awalnya Daniel ngaku HP itu adalah milik dari penumpangnya,” ujarnya. Daniel sendiri kerap menyewa mobilnya untuk membawa penumpang dari Siantar ke luar daerah.

Lazuardi mengatakan, Daniel meminjam mobilnya selama 9 hari dan belum satu hari pun uang rental yang dibayarnya. “Kalau mengenai masalah mereka, aku nggak tahu. Aku hanya berurusan dengan Daniel yang menyewa mobilku,” ujarnya.

Kanit Laka Polres Siantar Aiptu JM Purba, membenarkan adanya peristiwa penemuan mayat yang diduga mayat korban kecelakaan. Dikatakannya, mereka belum bisa menyimpulkan kejadian tersebut sebagai kecelakaan lalu lintas.

Namun hasil olah TKP, batok kepala korban juga ditemukan di Jalan Pdt Wismar Saragih, tempat yang dikatakan Daniel lokasi kecelakaan terjadi.

“Kami sudah mencari Aris, namun belum ketemu. Saat ini kami masih mengamankan Daniel dan mobil tersebut,” ujarnya.

Amatan wartawan, mobil tersebut rusak di bagian kanan, spionnya patah, pintu tengah penyot di bagian atas kaca mobil, dan pintu depan. Namun tidak ada goresan baru di sana. (mag-01/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/