26.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Toba Smile, Promosikan Lokasi Wisata & Atraksi di Danau Toba

istimewa for sumut pos
TOBA SMILE: Ka Dep Regional I Bank Indonesia Suhaedi (kiri), Dirut BPODT Arie Prasetyo (2 kiri) di sela soft launching Toba Smile di Toba Samosir, Jumat (16/11).

SUMUTPOS.CO – Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara ikut mempromosikan kawasan Danau Toba sebagai ikon wisata lokal. Bekerjasama dengan Badan Pelaksanaan Otoritas Danau Toba (BPODT) dan Institut Teknologi Del, BI akan meluncurkan aplikasi Toba Smile.

“APLIKASI Toba Smile bisa diunduh lewat Play Store smartphonen Lewat aplikasi ini, kita mengundang turis ke Danau Toba dengan menyiarkan wisata ke seluruh dunia. Kita sampaikan apa saja akses ke sana, atraksinya, kulinernya, dan sebagainya.

Ini juga untuk mendukung target 1 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Danau Toba tahun 2019,” kata Kepala Dep Regional I Bank Indonesia (BI), Suhaedi kepada wartawan, di sela-sela acara Soft Launching Toba Smile di Institut Teknologi Del, di Kabupaten Toba Samosir, Jumat (16/11).

Suhaedi mengatakan, Toba Smile merupakan karya anak bangsa itu. Diciptakan untuk wisatawan yang akan berkunjung ke Danau Toba. Fitur-fiturnya dilengkapi dengan foto-foto, lokasi-lokasi wisata di Danau Toba, hingga event-event nasional maupun internasional yang akan digelar di danau vulkanik terbesar di dunia ini.

“Danau Toba selaku objek wisata, harus membuat orang tersenyum. Orang mendengar Toba Smile, harus mengunjungi Danau Toba. Turis mancanegara, tidak mau mati sebelum mengunjungi ke Danau toba,” kata Suhaedi seraya tersenyum.

Untuk mengembangkan Danau Toba menjadi New Bali di Indonesia, menurutnya, bukan hanya tugas BPODT saja, tetapi tugas semua pihak. Termasuk BI. “Bank Indonesia, BPODT, Toba Smile, dan institusi DEL, bersatu dan bersinergi membuat Toba lebih baik dan semakin menarik,” tuturnya.

Ia mengatakan, pengembangan Danau Toba tak lepas dukungan promosi yang dilakukan media massa. Untuk itu, ia mengajak media untuk terus memberitakan Danau Toba, agar wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara mengenal lebih jauh Danau Toba untuk keseluruhannya.

“Dukungan media untuk mempromosikan Danau toba, dengan memperoleh hasil lebih optimal. Tentu pelatihan visualisasi, kedepan mendukung BPODT, bagaimana kita mendukung pelatihan kerajinan, produksi dan pemasaran. Menjadi kenangan untuk orang datang,” sebut Suhaedi.

Dengan pelatihan untuk kerajinan itu, BI mengharapkan untuk mendorong perekonomian masyarakat di sektor pariwisata, di atas anugrah Tuhan dalam keindahan alam di Danau Toba.

“Orang datang ke Danau Toba bukan hanya karena keindahannya saja, tapi juga untuk mendapatkan souvenir yang dihasilkan oleh penduduk setempat dengan kualitas yang baik,” ujarnya.

BI siap berkontribusi bersama BPODT untuk mengembangkan Danau Toba, yang menjadi super prioritas Pemerintah Pusat menjadi objek wisata internasional. “Targetnya Danau Toba seperti Bali. Toba Smile mendorong Danau Toba semakin dikenal. Didukung foto-foto yang baik.

Jika dicari di Google tentang Danau Toba, keluar informasi yang baik-baik,” pungkasnya.

Direktur Utama BPODT, Arie Prasetyo, mengatakan aplikasi Toba Smile dapat membantu BPODT mempromosikan Danau Toba secara luas di dunia. Tujuannya menarik wisatawan mancanegara.

“Silakan download aplikasinya. Dari situ bisa diketahui jadwal event-event dan atraksi di Danau Toba,” jelas Arie. Dengan aplikasi Toba Smile, Arie mengharapkan tercapai market wisata yang diharapkan. “Tidak melulu soal keindahan alam saja, tapi cerita di balik itu,” tandasnya.

Dorong Ekonomi Masyarakat
Dalam mendukung sektor pariwisata, BI juga merangkul masyarakat agar berbagai aspek budaya lokal di Danau Toba bisa diketahui dan dikembangkan sebagai daya tarik.

“Tak hanya budaya ataupun bidang pertanian saja. Seni, keterampilan berwirausaha (UMKM), kuliner, dan tempat-tempat wisata sampai penginapan/hotel, turut dimajukan BI dalam prospek pengembangan kemajuan pendapatan di sana. Sampai-sampai usaha pengembangan wisata lokal Danau Toba, sudah dipublish oleh BI lewat media digital,” kata Kepala Devisi Pengembangan dan Ekonomi BI Perwakilan Sumut, Demina Sitepu, kepada wartawan, di Parapat, kemarin.

Karena itu, BI memberikan pelatihan terhadap masyarakat umum, lembaga pemerintah, sosial, mahasiswa dan lainnya, lewat Training ‘GO DIGITAL-GO Danau Toba selama 2 hari di Institut Teknologi DEL-Laguboti.

Di program training ini, peserta dibekali kemampuan Go Digital menyangkut membangun Visi Digital, Budaya Digital, dan Kapabilitas Digital untuk memanfaatkan digitalisasi bagi pengembangan bisnis/profesinya.

Secara teknis, masyarakat dibekali kemampuan mengembangkan sosial media, chat app, website mini, pemanfaatan platform market place digital, serta membangun konten digital dan dasar digital marketing sebagai senjata utama untuk memenangkan persaingan.

Di bidang pertanian, BI berperan aktif dalam membentuk serta memajukan para petani di kawasan Danau Toba.

Sentuhan BI dalam memajukan kawasan di daerah, termasuk Danau Toba, mengincar sasaran klaster ketahanan pangan. Tujuannya adalah pengendalian inflasi yang mengarah ke harga pangan.

“Di Desa Sigapiton (Kabupaten Toba Samosir), bantuan kami telah kita realisasi. Dua ton bibit cabai kita serahkan kepada 2 kelompok Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), karena ini termasuk pengendalian inflasi. Dan, Desa Sigapiton ini akan kita jadikan tempat wisata di Kawasan Danau Toba,” papar Demina. (gus/dvs)

istimewa for sumut pos
TOBA SMILE: Ka Dep Regional I Bank Indonesia Suhaedi (kiri), Dirut BPODT Arie Prasetyo (2 kiri) di sela soft launching Toba Smile di Toba Samosir, Jumat (16/11).

SUMUTPOS.CO – Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara ikut mempromosikan kawasan Danau Toba sebagai ikon wisata lokal. Bekerjasama dengan Badan Pelaksanaan Otoritas Danau Toba (BPODT) dan Institut Teknologi Del, BI akan meluncurkan aplikasi Toba Smile.

“APLIKASI Toba Smile bisa diunduh lewat Play Store smartphonen Lewat aplikasi ini, kita mengundang turis ke Danau Toba dengan menyiarkan wisata ke seluruh dunia. Kita sampaikan apa saja akses ke sana, atraksinya, kulinernya, dan sebagainya.

Ini juga untuk mendukung target 1 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Danau Toba tahun 2019,” kata Kepala Dep Regional I Bank Indonesia (BI), Suhaedi kepada wartawan, di sela-sela acara Soft Launching Toba Smile di Institut Teknologi Del, di Kabupaten Toba Samosir, Jumat (16/11).

Suhaedi mengatakan, Toba Smile merupakan karya anak bangsa itu. Diciptakan untuk wisatawan yang akan berkunjung ke Danau Toba. Fitur-fiturnya dilengkapi dengan foto-foto, lokasi-lokasi wisata di Danau Toba, hingga event-event nasional maupun internasional yang akan digelar di danau vulkanik terbesar di dunia ini.

“Danau Toba selaku objek wisata, harus membuat orang tersenyum. Orang mendengar Toba Smile, harus mengunjungi Danau Toba. Turis mancanegara, tidak mau mati sebelum mengunjungi ke Danau toba,” kata Suhaedi seraya tersenyum.

Untuk mengembangkan Danau Toba menjadi New Bali di Indonesia, menurutnya, bukan hanya tugas BPODT saja, tetapi tugas semua pihak. Termasuk BI. “Bank Indonesia, BPODT, Toba Smile, dan institusi DEL, bersatu dan bersinergi membuat Toba lebih baik dan semakin menarik,” tuturnya.

Ia mengatakan, pengembangan Danau Toba tak lepas dukungan promosi yang dilakukan media massa. Untuk itu, ia mengajak media untuk terus memberitakan Danau Toba, agar wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara mengenal lebih jauh Danau Toba untuk keseluruhannya.

“Dukungan media untuk mempromosikan Danau toba, dengan memperoleh hasil lebih optimal. Tentu pelatihan visualisasi, kedepan mendukung BPODT, bagaimana kita mendukung pelatihan kerajinan, produksi dan pemasaran. Menjadi kenangan untuk orang datang,” sebut Suhaedi.

Dengan pelatihan untuk kerajinan itu, BI mengharapkan untuk mendorong perekonomian masyarakat di sektor pariwisata, di atas anugrah Tuhan dalam keindahan alam di Danau Toba.

“Orang datang ke Danau Toba bukan hanya karena keindahannya saja, tapi juga untuk mendapatkan souvenir yang dihasilkan oleh penduduk setempat dengan kualitas yang baik,” ujarnya.

BI siap berkontribusi bersama BPODT untuk mengembangkan Danau Toba, yang menjadi super prioritas Pemerintah Pusat menjadi objek wisata internasional. “Targetnya Danau Toba seperti Bali. Toba Smile mendorong Danau Toba semakin dikenal. Didukung foto-foto yang baik.

Jika dicari di Google tentang Danau Toba, keluar informasi yang baik-baik,” pungkasnya.

Direktur Utama BPODT, Arie Prasetyo, mengatakan aplikasi Toba Smile dapat membantu BPODT mempromosikan Danau Toba secara luas di dunia. Tujuannya menarik wisatawan mancanegara.

“Silakan download aplikasinya. Dari situ bisa diketahui jadwal event-event dan atraksi di Danau Toba,” jelas Arie. Dengan aplikasi Toba Smile, Arie mengharapkan tercapai market wisata yang diharapkan. “Tidak melulu soal keindahan alam saja, tapi cerita di balik itu,” tandasnya.

Dorong Ekonomi Masyarakat
Dalam mendukung sektor pariwisata, BI juga merangkul masyarakat agar berbagai aspek budaya lokal di Danau Toba bisa diketahui dan dikembangkan sebagai daya tarik.

“Tak hanya budaya ataupun bidang pertanian saja. Seni, keterampilan berwirausaha (UMKM), kuliner, dan tempat-tempat wisata sampai penginapan/hotel, turut dimajukan BI dalam prospek pengembangan kemajuan pendapatan di sana. Sampai-sampai usaha pengembangan wisata lokal Danau Toba, sudah dipublish oleh BI lewat media digital,” kata Kepala Devisi Pengembangan dan Ekonomi BI Perwakilan Sumut, Demina Sitepu, kepada wartawan, di Parapat, kemarin.

Karena itu, BI memberikan pelatihan terhadap masyarakat umum, lembaga pemerintah, sosial, mahasiswa dan lainnya, lewat Training ‘GO DIGITAL-GO Danau Toba selama 2 hari di Institut Teknologi DEL-Laguboti.

Di program training ini, peserta dibekali kemampuan Go Digital menyangkut membangun Visi Digital, Budaya Digital, dan Kapabilitas Digital untuk memanfaatkan digitalisasi bagi pengembangan bisnis/profesinya.

Secara teknis, masyarakat dibekali kemampuan mengembangkan sosial media, chat app, website mini, pemanfaatan platform market place digital, serta membangun konten digital dan dasar digital marketing sebagai senjata utama untuk memenangkan persaingan.

Di bidang pertanian, BI berperan aktif dalam membentuk serta memajukan para petani di kawasan Danau Toba.

Sentuhan BI dalam memajukan kawasan di daerah, termasuk Danau Toba, mengincar sasaran klaster ketahanan pangan. Tujuannya adalah pengendalian inflasi yang mengarah ke harga pangan.

“Di Desa Sigapiton (Kabupaten Toba Samosir), bantuan kami telah kita realisasi. Dua ton bibit cabai kita serahkan kepada 2 kelompok Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), karena ini termasuk pengendalian inflasi. Dan, Desa Sigapiton ini akan kita jadikan tempat wisata di Kawasan Danau Toba,” papar Demina. (gus/dvs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/