30 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Teatronic Medan Gelar Festival Teater Anak Durhaka, 25 – 27 Februari di TBSU

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Festival Teater Anak Durhaka yang yang digagas Teatertronic – Medan, tidak sekadar festival teater pada umumnya. Pada festival kali ini peserta tidak hanya diuji kreativitasnya dalam meyakinkan penonton tentang konotasi Anak Durhaka dalam sebuah pertunjukkan teater, tetapi juga wajib mempresentasikan konsep pertunjukkan garapannya di hadapan dewan juri.

Festival Teater Anak Durhaka ini akan digelar tanggal 25 – 27 Februari 2022 di Open Stage Teater Keong Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), festival terbuka untuk umum dengan menetapkan prosudur Prokes yang ketat Hal ini dikatakan Ketua Pelaksana Festival Teater Anak Durhaka Hafiz Taadi pada temu pers yang dihadiri Syamsul mewakili Kepala UPT Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Ibnu Akbar di Pekan Raya Sumateta Utara (PRSU), Selasa (22/2).

Dalam kesempatan itu, Hafiz Taadi menekankan bahwa panitia tidak membatasi konotasi Durhaka yang bagaimana (Apakah durhaka versi tradisi, maupun durhaka kekinian).  Tentunya peserta diuji untuk mempertanggungjawabkannya lewat konsep yang dipresentasikannya dihadapan Dewan Juri. “Dalam hal ini juri akan melihat kreativitas peserta dalam menterjemahkan konotasi Anak Durhaka. Serta singkronisasi antara konsep garapan dan pertunjukkannya di atas pentas,” ucapnya.

Menurut Hafiz Taadi, kosep Festival Teater Anak Durhaka ini digagas pada tahun 2020. Gagasan ini muncul dikarenakan di Sumut tidak memiliki kalender event  festival teater tahunan dan penekanannya pada unsur edukasi. Kesenian sebagai media edukasi, bukan sekadar hiburan. Dalam hal ini, panitia tetap melaksanakan prokes yang ketat terhadap peserta dan penonton.

Dalam kesempatan itu juga, Hafiz Taadi juga menyatakan bahwa peserta diwajibkan mengangkat budaya lokal. “Naskah tidak menyinggung Sara dan ujaran kebencian,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala UPT TBSU Ibnu Akbar, menyatakan bahwa pihaknya membuka ruang untuk memfasilitasi pekerja seni mengeksprsikan karyanya. “Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara dan UPT TBSU, mendukung penuh Festival Teater Anak Durhaka yang digagas Teatertronic-Medan,” ujarnya.

Konsep Festival Teater Anak Durhaka ini yang digagas Teatertronic – Medan ini ternyata mendapat sambutan yang cukup signifikan di kalangan penggiat teater, tidak hanya sebatas Sumatera Utara,  tetapi merambah ke Jakarta, Bandung, Jogya, Bali, Palembang, Padang menyatakan untuk ikut sebagai peserta.

Namun panitia dibatasi ruang bahwa peserta yang boleh ikut hanya hanya kelompok teatet di Sumatera Utara. “Tercatat ada 25 kelompok teater yang mendaftar dari Sumatera Utara. Setelah diseleksi, 13 peserta yang lolos tampil di Festival Teater Anak Durhaka,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Festival Teater Anak Durhaka yang yang digagas Teatertronic – Medan, tidak sekadar festival teater pada umumnya. Pada festival kali ini peserta tidak hanya diuji kreativitasnya dalam meyakinkan penonton tentang konotasi Anak Durhaka dalam sebuah pertunjukkan teater, tetapi juga wajib mempresentasikan konsep pertunjukkan garapannya di hadapan dewan juri.

Festival Teater Anak Durhaka ini akan digelar tanggal 25 – 27 Februari 2022 di Open Stage Teater Keong Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), festival terbuka untuk umum dengan menetapkan prosudur Prokes yang ketat Hal ini dikatakan Ketua Pelaksana Festival Teater Anak Durhaka Hafiz Taadi pada temu pers yang dihadiri Syamsul mewakili Kepala UPT Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Ibnu Akbar di Pekan Raya Sumateta Utara (PRSU), Selasa (22/2).

Dalam kesempatan itu, Hafiz Taadi menekankan bahwa panitia tidak membatasi konotasi Durhaka yang bagaimana (Apakah durhaka versi tradisi, maupun durhaka kekinian).  Tentunya peserta diuji untuk mempertanggungjawabkannya lewat konsep yang dipresentasikannya dihadapan Dewan Juri. “Dalam hal ini juri akan melihat kreativitas peserta dalam menterjemahkan konotasi Anak Durhaka. Serta singkronisasi antara konsep garapan dan pertunjukkannya di atas pentas,” ucapnya.

Menurut Hafiz Taadi, kosep Festival Teater Anak Durhaka ini digagas pada tahun 2020. Gagasan ini muncul dikarenakan di Sumut tidak memiliki kalender event  festival teater tahunan dan penekanannya pada unsur edukasi. Kesenian sebagai media edukasi, bukan sekadar hiburan. Dalam hal ini, panitia tetap melaksanakan prokes yang ketat terhadap peserta dan penonton.

Dalam kesempatan itu juga, Hafiz Taadi juga menyatakan bahwa peserta diwajibkan mengangkat budaya lokal. “Naskah tidak menyinggung Sara dan ujaran kebencian,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala UPT TBSU Ibnu Akbar, menyatakan bahwa pihaknya membuka ruang untuk memfasilitasi pekerja seni mengeksprsikan karyanya. “Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara dan UPT TBSU, mendukung penuh Festival Teater Anak Durhaka yang digagas Teatertronic-Medan,” ujarnya.

Konsep Festival Teater Anak Durhaka ini yang digagas Teatertronic – Medan ini ternyata mendapat sambutan yang cukup signifikan di kalangan penggiat teater, tidak hanya sebatas Sumatera Utara,  tetapi merambah ke Jakarta, Bandung, Jogya, Bali, Palembang, Padang menyatakan untuk ikut sebagai peserta.

Namun panitia dibatasi ruang bahwa peserta yang boleh ikut hanya hanya kelompok teatet di Sumatera Utara. “Tercatat ada 25 kelompok teater yang mendaftar dari Sumatera Utara. Setelah diseleksi, 13 peserta yang lolos tampil di Festival Teater Anak Durhaka,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/