26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sammaria Simanjuntak Satukan Berbagai Versi Mangokkal Holi di Film ‘Tulang Belulang Tulang’

MEDAN, SUMUTPOS – Sammaria Sari Simanjuntak menyebut film terbaru yang disutradarainya ‘Tulang Belulang Tulang’, menyatukan berbagai versi upacara adat Mangokkal Holi (menggali tulang belulang), salahsatu ritual budaya Suku Batak yang masih dilestarikan sampai saat ini.

“Dari berbagai riset yang saya lakukan, upacara Mangokkal Holi, pemindahan tulang belulang leluhur di suku Batak, ada berbagai versi. Nah, di film ini saya menyatukan berbagai versi meski berangkat dari pengalaman Mangokkal Holi di keluarga saya. Intinya adalah menyatukan keluarga,” kata Sammaria kepada wartawan di Medan, Minggu (26/11/2023).

Kata Sammaria, film ini ceritanya semriwing. “Saya aja ngakak sepanjang film loh. Dan pengen sekali langsung ngeshare ke keluarga. Film ini merayakan adat dan tanah leluhur,” kata Sammaria.

Aktris Atiqah Hasiholan, yang juga hadir memperkenalkan film ‘Tulang Belulang Tulang’, menyebut dirinya berperan sebagai ibu-ibu tipikal suku Batak.

“Film ini mengajak kita menemukan kembali arti keluarga dan harga diri selama roadtrip melintasi Danau Toba yang indah,” kata Atiqah Hasiholan, pemeran Mami Laterina di film “Tulang Belulang Tulang”, dalam kunjungannya di Medan.

Kata Atiqah, banyak hal yang bisa direnungkan dari film komedi itu. Misalnya, tentang makna Mangokkal Holi bagi generasi muda, makna budaya suku, dan banyak lainnya. “Intinya, ini film tentang menyatukan kembali keluarga yang sudah menyebar ke berbagai tempat,” cetusnya.

Selain dirinya, juga hadir produser film, Shierly Kosasih, dan aktor David Saragih yang berperan sebagai suami Atiqah.

David menyebut, film tersebut tidak melulu membahas tentang suku Batak. Tetapi juga tentang pentingnya generasi muda Indonesia untuk menghargai budaya lokal, dan melestarikannya sebagai wujud kebanggaan budaya nusantara.

“Menurut penelitian UNESCO, ada lima suku di Indonesia yang bakal lama punah. Di antaranya suku Batak, suku Bugis, suku Jawa, dan ada dua lagi lupa saya. Kenapa bakal lama punah? Karena kelima suku ini melestarikan budaya anak patuh pada orangtua. Dengan kepatuhan ini, budaya lokal tetap terlestarikan,” katanya.

Kehadiran Sammaria, Atiqah, Shierly, dan David di Medan sekaligus mengikuti Medan Film Festival 2023 yang berlangsung pada 25-26 November 2023 di Taman Budaya Medan.

Film “Tulang Belulang Tulang” diproduksi Adhya Pictures dan Pomp Films, disutradarai oleh Sammaria Sari Simanjuntak yang juga menulis naskah film bersama Lies Nanci Supangkat, serta memproduserinya bersama Shierly Kosasih.

Film “Tulang Belulang Tulang” berkisah tentang keluarga Mami Laterina (Atiqah Hasiholan) yang melakukan perjalanan ke kampung halaman di Danau Toba, untuk melakukan upacara adat Mangokal Holi, pemindahan tulang belulang leluhur yang merupakan kebanggaan bagi keluarga yang mampu melaksanakannya.

Celakanya, koper berisi tulang belulang Tulang Tua (Kakek Buyut) hilang. Mami Laterina dan keluarganya harus segera menemukan tulang jika tidak mau dikutuk oleh Opung (Nenek) dan seluruh keluarga besar yang sudah menunggu dan siap berpesta di Danau Toba. Perjalanan ini membuat mereka mempertanyakan kembali makna harga diri bagi keluarga mereka.

Di Medan Film Festival 2023, “Tulang Belulang Tulang” pun disambut hangat. Banyak insan perfilman dan warga Medan antusias dan tidak sabar untuk menonton film tersebut saat tayang di bioskop. Banyak pula warga Medan yang penasaran dengan pengalaman saat Atiqah menjalani syuting di Danau Toba.

Selain Atiqah, film “Tulang Belulang Tulang” akan dibintangi oleh Tanta Ginting (Tulang Ucok), Tasha Siahaan (Cian), Lina ‘Mak Gondut’ Marpaung (Opung Tiolin), Landung Simatupang (Tulang Tua), David Saragih (Papi Mondo), dan Cornel Nadeak (Alon) yang semuanya memiliki darah Sumatra Utara.

Sutradara Sammaria Sari Simanjuntak mengatakan, pemilihan pemain sebenarnya tidak direncanakan harus berdarah Sumatra Utara. Tapi memang secara tidak sengaja para pemeran utamanya adalah para aktor dan aktris berdarah Sumut.

“Memang yang cocok dan sesuai dengan karakter dan ceritanya ya mereka. Uniknya lagi, beberapa kru kami juga berdarah Sumatra Utara. Ada saya, lalu DOP Anggi Frisca Tarigan, ada assistant director Eigi Pohan & Genhart Manullang, dan VFX Artist Erickson Siregar. Bahkan produser eksekutif kami, Pak Ricky Wijaya, dan rumah produksinya memiliki akar Sumatra Utara,” kata Sammaria.

Produser Shierly Kosasih pun berharap film “Tulang Belulang Tulang” bisa dinikmati oleh warga Sumatra Utara, yang memiliki kedekatan cerita dan mengangkat keindahan Danau Toba. Namun, dengan cerita universal tentang keluarga, ia berharap filmnya juga bisa diterima secara luas oleh penonton Indonesia.

“Semoga ini bisa menjadi film yang menghibur, dari putra-putri Sumatra Utara untuk warga Sumatra Utara, dan Indonesia,” tambah produser Shierly Kosasih.

Film “Tulang Belulang Tulang” akan segera tayang di jaringan bioskop di Indonesia. Ikuti terus info terbaru film “Tulang Belulang Tulang” di Instagram resmi @tulangbelulangtulangfilm. (Mea)

MEDAN, SUMUTPOS – Sammaria Sari Simanjuntak menyebut film terbaru yang disutradarainya ‘Tulang Belulang Tulang’, menyatukan berbagai versi upacara adat Mangokkal Holi (menggali tulang belulang), salahsatu ritual budaya Suku Batak yang masih dilestarikan sampai saat ini.

“Dari berbagai riset yang saya lakukan, upacara Mangokkal Holi, pemindahan tulang belulang leluhur di suku Batak, ada berbagai versi. Nah, di film ini saya menyatukan berbagai versi meski berangkat dari pengalaman Mangokkal Holi di keluarga saya. Intinya adalah menyatukan keluarga,” kata Sammaria kepada wartawan di Medan, Minggu (26/11/2023).

Kata Sammaria, film ini ceritanya semriwing. “Saya aja ngakak sepanjang film loh. Dan pengen sekali langsung ngeshare ke keluarga. Film ini merayakan adat dan tanah leluhur,” kata Sammaria.

Aktris Atiqah Hasiholan, yang juga hadir memperkenalkan film ‘Tulang Belulang Tulang’, menyebut dirinya berperan sebagai ibu-ibu tipikal suku Batak.

“Film ini mengajak kita menemukan kembali arti keluarga dan harga diri selama roadtrip melintasi Danau Toba yang indah,” kata Atiqah Hasiholan, pemeran Mami Laterina di film “Tulang Belulang Tulang”, dalam kunjungannya di Medan.

Kata Atiqah, banyak hal yang bisa direnungkan dari film komedi itu. Misalnya, tentang makna Mangokkal Holi bagi generasi muda, makna budaya suku, dan banyak lainnya. “Intinya, ini film tentang menyatukan kembali keluarga yang sudah menyebar ke berbagai tempat,” cetusnya.

Selain dirinya, juga hadir produser film, Shierly Kosasih, dan aktor David Saragih yang berperan sebagai suami Atiqah.

David menyebut, film tersebut tidak melulu membahas tentang suku Batak. Tetapi juga tentang pentingnya generasi muda Indonesia untuk menghargai budaya lokal, dan melestarikannya sebagai wujud kebanggaan budaya nusantara.

“Menurut penelitian UNESCO, ada lima suku di Indonesia yang bakal lama punah. Di antaranya suku Batak, suku Bugis, suku Jawa, dan ada dua lagi lupa saya. Kenapa bakal lama punah? Karena kelima suku ini melestarikan budaya anak patuh pada orangtua. Dengan kepatuhan ini, budaya lokal tetap terlestarikan,” katanya.

Kehadiran Sammaria, Atiqah, Shierly, dan David di Medan sekaligus mengikuti Medan Film Festival 2023 yang berlangsung pada 25-26 November 2023 di Taman Budaya Medan.

Film “Tulang Belulang Tulang” diproduksi Adhya Pictures dan Pomp Films, disutradarai oleh Sammaria Sari Simanjuntak yang juga menulis naskah film bersama Lies Nanci Supangkat, serta memproduserinya bersama Shierly Kosasih.

Film “Tulang Belulang Tulang” berkisah tentang keluarga Mami Laterina (Atiqah Hasiholan) yang melakukan perjalanan ke kampung halaman di Danau Toba, untuk melakukan upacara adat Mangokal Holi, pemindahan tulang belulang leluhur yang merupakan kebanggaan bagi keluarga yang mampu melaksanakannya.

Celakanya, koper berisi tulang belulang Tulang Tua (Kakek Buyut) hilang. Mami Laterina dan keluarganya harus segera menemukan tulang jika tidak mau dikutuk oleh Opung (Nenek) dan seluruh keluarga besar yang sudah menunggu dan siap berpesta di Danau Toba. Perjalanan ini membuat mereka mempertanyakan kembali makna harga diri bagi keluarga mereka.

Di Medan Film Festival 2023, “Tulang Belulang Tulang” pun disambut hangat. Banyak insan perfilman dan warga Medan antusias dan tidak sabar untuk menonton film tersebut saat tayang di bioskop. Banyak pula warga Medan yang penasaran dengan pengalaman saat Atiqah menjalani syuting di Danau Toba.

Selain Atiqah, film “Tulang Belulang Tulang” akan dibintangi oleh Tanta Ginting (Tulang Ucok), Tasha Siahaan (Cian), Lina ‘Mak Gondut’ Marpaung (Opung Tiolin), Landung Simatupang (Tulang Tua), David Saragih (Papi Mondo), dan Cornel Nadeak (Alon) yang semuanya memiliki darah Sumatra Utara.

Sutradara Sammaria Sari Simanjuntak mengatakan, pemilihan pemain sebenarnya tidak direncanakan harus berdarah Sumatra Utara. Tapi memang secara tidak sengaja para pemeran utamanya adalah para aktor dan aktris berdarah Sumut.

“Memang yang cocok dan sesuai dengan karakter dan ceritanya ya mereka. Uniknya lagi, beberapa kru kami juga berdarah Sumatra Utara. Ada saya, lalu DOP Anggi Frisca Tarigan, ada assistant director Eigi Pohan & Genhart Manullang, dan VFX Artist Erickson Siregar. Bahkan produser eksekutif kami, Pak Ricky Wijaya, dan rumah produksinya memiliki akar Sumatra Utara,” kata Sammaria.

Produser Shierly Kosasih pun berharap film “Tulang Belulang Tulang” bisa dinikmati oleh warga Sumatra Utara, yang memiliki kedekatan cerita dan mengangkat keindahan Danau Toba. Namun, dengan cerita universal tentang keluarga, ia berharap filmnya juga bisa diterima secara luas oleh penonton Indonesia.

“Semoga ini bisa menjadi film yang menghibur, dari putra-putri Sumatra Utara untuk warga Sumatra Utara, dan Indonesia,” tambah produser Shierly Kosasih.

Film “Tulang Belulang Tulang” akan segera tayang di jaringan bioskop di Indonesia. Ikuti terus info terbaru film “Tulang Belulang Tulang” di Instagram resmi @tulangbelulangtulangfilm. (Mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/