31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Agnez: Kadang Tanahnya Kering, Kadang Basah

SUMUTPOS.CO – Perjalanan Agnez Mo, 28, untuk meniti karir internasional perlu perjuangan keras. Banyak yang mendukung. Namun, tidak sedikit yang meragukan. Hal itu disadari betul oleh Agnez.

’’Kadang, orang menganggap lebih tahu saya dibandingkan diri saya sendiri. Agnez harusnya nyanyi ballad. That’s a part of me, but that’s not the only thing about me,’’ papar Agnez ketika ditemui Jawa Pos (induk JPNN) di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, beberapa hari lalu.

Dia menambahkan bahwa root musiknya adalah gospel, R&B, hiphop, dan urban.

Agnez menyebutkan, ketika di AS, dirinya bertemu dengan orang-orang yang tepat. Orang-orang yang merupakan top level di bidangnya. Hal itu memperluas kesempatan Agnez untuk mengeksplor sesuatu yang memang benar-benar dirinya.

’’I’m on my own version of Agnez Mo,’’ katanya. Agnez terus melangkah menaklukkan keraguan. Dia fokus pada proses belajar.

’’Karena mementingkan proses belajar, saya tidak melihat kegagalan dari sisi negatif. And keep walking,’’ ungkapnya.

Hal itu sejalan dengan kampanye yang sekarang dilakukan, Keep Walking Campaign. Dia mengadakan show di beberapa kota besar di Indonesia untuk mengajak semua orang agar berani dan terus melangkah dengan percaya diri demi meraih mimpi mereka.

Agnez menambahkan, tidak banyak orang yang bisa berada di atas. Sebab, jalan menuju ke sana sulit dicapai.

“Kadang ada kerikil, kadang batu besar. Kadang mendaki, kadang turun. Kadang tanahnya kering, kadang basah. Yang penting, terus berjalan dan fokus,’’ lanjut perempuan yang menjadi host red carpet American Music Awards 2010 itu.

Agnez melewati kehidupan dan perjalanan karirnya dengan penuh rasa bahagia. Bagi perempuan yang mengawali karir sebagai penyanyi cilik tersebut, bahagia merupakan pilihan.

’’Jangan hanya happy ketika mendapat keberuntungan. Tapi, tetap bahagia ketika diuji. Kalau lulus, artinya kita naik kelas,’’ ucapnya. (nor/c15/jan)

SUMUTPOS.CO – Perjalanan Agnez Mo, 28, untuk meniti karir internasional perlu perjuangan keras. Banyak yang mendukung. Namun, tidak sedikit yang meragukan. Hal itu disadari betul oleh Agnez.

’’Kadang, orang menganggap lebih tahu saya dibandingkan diri saya sendiri. Agnez harusnya nyanyi ballad. That’s a part of me, but that’s not the only thing about me,’’ papar Agnez ketika ditemui Jawa Pos (induk JPNN) di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, beberapa hari lalu.

Dia menambahkan bahwa root musiknya adalah gospel, R&B, hiphop, dan urban.

Agnez menyebutkan, ketika di AS, dirinya bertemu dengan orang-orang yang tepat. Orang-orang yang merupakan top level di bidangnya. Hal itu memperluas kesempatan Agnez untuk mengeksplor sesuatu yang memang benar-benar dirinya.

’’I’m on my own version of Agnez Mo,’’ katanya. Agnez terus melangkah menaklukkan keraguan. Dia fokus pada proses belajar.

’’Karena mementingkan proses belajar, saya tidak melihat kegagalan dari sisi negatif. And keep walking,’’ ungkapnya.

Hal itu sejalan dengan kampanye yang sekarang dilakukan, Keep Walking Campaign. Dia mengadakan show di beberapa kota besar di Indonesia untuk mengajak semua orang agar berani dan terus melangkah dengan percaya diri demi meraih mimpi mereka.

Agnez menambahkan, tidak banyak orang yang bisa berada di atas. Sebab, jalan menuju ke sana sulit dicapai.

“Kadang ada kerikil, kadang batu besar. Kadang mendaki, kadang turun. Kadang tanahnya kering, kadang basah. Yang penting, terus berjalan dan fokus,’’ lanjut perempuan yang menjadi host red carpet American Music Awards 2010 itu.

Agnez melewati kehidupan dan perjalanan karirnya dengan penuh rasa bahagia. Bagi perempuan yang mengawali karir sebagai penyanyi cilik tersebut, bahagia merupakan pilihan.

’’Jangan hanya happy ketika mendapat keberuntungan. Tapi, tetap bahagia ketika diuji. Kalau lulus, artinya kita naik kelas,’’ ucapnya. (nor/c15/jan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/