26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kaum Hindu Juga Mengungsi Bersama Muslim Rohingya dari Myanmar


Tiga perempuan Hindu, penyintas kekerasan di negara bagian Rakhine, tiba di Bangladesh, 28 Agustus 2017.

SUMUTPOS.CO – Kaum Hindu yang juga telah mengungsi dari Myanmar sejak Agustus bersama Muslim Rohingya, mengatakan mereka tidak bersedia pulang ke desa mereka di negara-bagian Rakhine karena mereka takut akan menghadapi kekerasan lagi.

Pengungsi Hindu di Bangladesh mengatakan bahwa mereka ingin pindah ke India kalau pihak berwenang Myanmar tidak menolong mereka untuk bermukim kembali ke daerah-daerah mayoritas Buddhis negara tersebut.

“Desa kami di Rakhine tidak aman lagi bagi kaum Hindu. Kalau pemerintah Myanmar membantu kami pindah ke Rangun kami bersedia pergi kesana,” kata Lolimohan Sil, usia 52 tahun, dari Bolibazar, kepada VOA. “Kalau Myanmar tidak  dapat membantu kami hidup di daerah yang aman dan damai di negara itu kami ingin pindah ke India. India akan menolong kami.”

Sebulan setelah pemberontak Rohingya menyerang 30 pos polisi dan sebuah kamp tentara yang menewaskan sedikitnya 12 orang, dan menyulut serangan balasan tentara terhadap desa-desa Rohingya, pihak berwenang Myanmar melaporkan telah menemukan 45 mayat penduduk desa Hindu di tiga kuburan massal.

Para pejabat Myanmar mengatakan militan Muslim Rohingya yang membunuh lebih dari 90 orang Hindu, termasuk orang-orang yang mayatnya diangkat dari kuburan massal. Namun, kelompok pemberontak Muslim Rohingya membantah membunuh kaum Hindu, dengan mengatakan mereka tidak menyerang kaum sipil.  (voa)


Tiga perempuan Hindu, penyintas kekerasan di negara bagian Rakhine, tiba di Bangladesh, 28 Agustus 2017.

SUMUTPOS.CO – Kaum Hindu yang juga telah mengungsi dari Myanmar sejak Agustus bersama Muslim Rohingya, mengatakan mereka tidak bersedia pulang ke desa mereka di negara-bagian Rakhine karena mereka takut akan menghadapi kekerasan lagi.

Pengungsi Hindu di Bangladesh mengatakan bahwa mereka ingin pindah ke India kalau pihak berwenang Myanmar tidak menolong mereka untuk bermukim kembali ke daerah-daerah mayoritas Buddhis negara tersebut.

“Desa kami di Rakhine tidak aman lagi bagi kaum Hindu. Kalau pemerintah Myanmar membantu kami pindah ke Rangun kami bersedia pergi kesana,” kata Lolimohan Sil, usia 52 tahun, dari Bolibazar, kepada VOA. “Kalau Myanmar tidak  dapat membantu kami hidup di daerah yang aman dan damai di negara itu kami ingin pindah ke India. India akan menolong kami.”

Sebulan setelah pemberontak Rohingya menyerang 30 pos polisi dan sebuah kamp tentara yang menewaskan sedikitnya 12 orang, dan menyulut serangan balasan tentara terhadap desa-desa Rohingya, pihak berwenang Myanmar melaporkan telah menemukan 45 mayat penduduk desa Hindu di tiga kuburan massal.

Para pejabat Myanmar mengatakan militan Muslim Rohingya yang membunuh lebih dari 90 orang Hindu, termasuk orang-orang yang mayatnya diangkat dari kuburan massal. Namun, kelompok pemberontak Muslim Rohingya membantah membunuh kaum Hindu, dengan mengatakan mereka tidak menyerang kaum sipil.  (voa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/