25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Inilah Masjid Pertama Khusus Perempuan di AS

Jemaah di Masjid Perempuan Amerika di Los Angeles, AS.
Jemaah di Masjid Perempuan Amerika di Los Angeles, AS.

LOS ANGELES, SUMUTPOS.CO – Sebulan sekali, para muslimah Amerika berkumpul di sebuah tempat yang lapang dan terang di dalam sebuah bangunan dari batu bata dekat pusat kota Los Angeles. Mereka datang untuk melakukan salat Jumat.

Salat Jumat ini berlangsung tidak seperti yang lainnya, karena salat dipimpin oleh perempuan, diikuti oleh jemaah yang semuanya perempuan. Kaum pria dilarang masuk.

Walaupun masjid khusus perempuan cukup lazim di tempat-tempat lain di dunia, hingga Januari lalu belum ada satu pun masjid perempuan di antara 2.000 masjid yang berdiri di Amerika Serikat. Hingga yang satu ini berdiri di Los Angeles.

Tanzila Ahmed – seorang penulis, aktivis komunitas dan ahli kebijakan berusia 30 tahunan – mengatakan ia merasa seperti warga kelas dua di masjid-masjid tradisional. “Kami harus selalu masuk ke ruang belakang, tak boleh berada di tempat yang sama saat salat atau ceramah,” katanya.

Tanzila, yang keturunan Asia, mulai mendatangi masjid ini sejak dibuka dua bulan lalu. Ia merasa sangat terinspirasi berada di antara perempuan dari berbagai latar belakang etnis dan ras. Ia juga merasa lebih bebas.

“Saya tidak harus berpikir mengenai isu patriarki yang biasanya harus saya hadapi saat datang ke masjid,” katanya.

Masjid khusus perempuan ini, The Women’s Mosque, tidak mengharuskan cara berpakaian tertentu, ataupun mewajibkan mereka yang datang untuk menutup kepala. Pusat ibadah ini, yang dulunya merupakan sinagoga, juga menyediakan tempat bagi acara-acara komunitas Yahudi dan Kristiani.

Pendiri masjid M. Hasna Maznavi mengatakan itulah alasannya ia memilih tempat ini untuk dijadikan masjid.

“Sesuatu yang sangat menginspirasi saya adalah masa keemasan Islam,” katanya. “Di mana kaum Muslim, Yahudi dan Kristen bekerja sama.” Maznavi, yang orang tuanya berasal dari Sri Lanka, berprofesi sebagai penulis komedi. (VOA)

Jemaah di Masjid Perempuan Amerika di Los Angeles, AS.
Jemaah di Masjid Perempuan Amerika di Los Angeles, AS.

LOS ANGELES, SUMUTPOS.CO – Sebulan sekali, para muslimah Amerika berkumpul di sebuah tempat yang lapang dan terang di dalam sebuah bangunan dari batu bata dekat pusat kota Los Angeles. Mereka datang untuk melakukan salat Jumat.

Salat Jumat ini berlangsung tidak seperti yang lainnya, karena salat dipimpin oleh perempuan, diikuti oleh jemaah yang semuanya perempuan. Kaum pria dilarang masuk.

Walaupun masjid khusus perempuan cukup lazim di tempat-tempat lain di dunia, hingga Januari lalu belum ada satu pun masjid perempuan di antara 2.000 masjid yang berdiri di Amerika Serikat. Hingga yang satu ini berdiri di Los Angeles.

Tanzila Ahmed – seorang penulis, aktivis komunitas dan ahli kebijakan berusia 30 tahunan – mengatakan ia merasa seperti warga kelas dua di masjid-masjid tradisional. “Kami harus selalu masuk ke ruang belakang, tak boleh berada di tempat yang sama saat salat atau ceramah,” katanya.

Tanzila, yang keturunan Asia, mulai mendatangi masjid ini sejak dibuka dua bulan lalu. Ia merasa sangat terinspirasi berada di antara perempuan dari berbagai latar belakang etnis dan ras. Ia juga merasa lebih bebas.

“Saya tidak harus berpikir mengenai isu patriarki yang biasanya harus saya hadapi saat datang ke masjid,” katanya.

Masjid khusus perempuan ini, The Women’s Mosque, tidak mengharuskan cara berpakaian tertentu, ataupun mewajibkan mereka yang datang untuk menutup kepala. Pusat ibadah ini, yang dulunya merupakan sinagoga, juga menyediakan tempat bagi acara-acara komunitas Yahudi dan Kristiani.

Pendiri masjid M. Hasna Maznavi mengatakan itulah alasannya ia memilih tempat ini untuk dijadikan masjid.

“Sesuatu yang sangat menginspirasi saya adalah masa keemasan Islam,” katanya. “Di mana kaum Muslim, Yahudi dan Kristen bekerja sama.” Maznavi, yang orang tuanya berasal dari Sri Lanka, berprofesi sebagai penulis komedi. (VOA)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/