23.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Alamak… Pemandu Wisata Cina ‘Memarahi’ Turis

Pemandu wisata Cina dilarang untuk memaksa para turis berbelanja demi mendapat keuntungan pribadi.
Pemandu wisata Cina dilarang untuk memaksa para turis berbelanja demi mendapat keuntungan pribadi.

SUMUTPOS.CO – Seorang pemandu wisata Cina yang terekam kamera memarahi para turis karena tidak berbelanja cukup banyak, sudah dicopot lisensinya.

Pencabutan lisensi ditempuh setelah rekaman kamera itu menjadi amat populer di dunia maya.

Perempuan pemandu wisata itu juga mengancam perjalanan berikut kelompok turis tersebut dan tidak mau membayar tiket perjalanan pulang jika masing-masing turis tidak berbelanja sebanyak 3.000 yuan atau sekitar Rp5 juta.

Pihak berwenang di Yunann, Cina barat daya, mengatakan dia melanggar undang-undang pariwisata nasional.

Sejak tahun 2013 pemandu wisata dilarang untuk memaksa para turis berbelanja di tempat tertentu dan mendapatkan keuntungan tidak sah.

Dalam rekaman video sekitar empat menit, pemandu tersebut antara lain mengajukan pertanyaan:: “Di mana hati nurani dan moral kalian?”

“Jika Anda semua tidak berbelanja 3.000 atau 4.000 yuan, kita akan batalkan perjalanan ke Xishuangbanna, dan perusahaan tidak akan bertanggung jawab atas kepulangan Anda ke Shenyang,” ancamnya.

Video tersebut diterbitkan di YouTube dan kemudian menyebar luas di media sosial berbahasa Cina sehingga menimbulkan kemarahan banyak orang, yang menceritakan menambahkan pengalaman buruk dengan para pemandu wisata Cina.

Otorita pariwisata Yunnan juga menghentikan untuk sementara kegiatan perusahan wisata bersangkutan, Kunming Fenghua Travel Agency, dan menjatuhkan denda sebesar 20.000 yuan. (BBC)

Pemandu wisata Cina dilarang untuk memaksa para turis berbelanja demi mendapat keuntungan pribadi.
Pemandu wisata Cina dilarang untuk memaksa para turis berbelanja demi mendapat keuntungan pribadi.

SUMUTPOS.CO – Seorang pemandu wisata Cina yang terekam kamera memarahi para turis karena tidak berbelanja cukup banyak, sudah dicopot lisensinya.

Pencabutan lisensi ditempuh setelah rekaman kamera itu menjadi amat populer di dunia maya.

Perempuan pemandu wisata itu juga mengancam perjalanan berikut kelompok turis tersebut dan tidak mau membayar tiket perjalanan pulang jika masing-masing turis tidak berbelanja sebanyak 3.000 yuan atau sekitar Rp5 juta.

Pihak berwenang di Yunann, Cina barat daya, mengatakan dia melanggar undang-undang pariwisata nasional.

Sejak tahun 2013 pemandu wisata dilarang untuk memaksa para turis berbelanja di tempat tertentu dan mendapatkan keuntungan tidak sah.

Dalam rekaman video sekitar empat menit, pemandu tersebut antara lain mengajukan pertanyaan:: “Di mana hati nurani dan moral kalian?”

“Jika Anda semua tidak berbelanja 3.000 atau 4.000 yuan, kita akan batalkan perjalanan ke Xishuangbanna, dan perusahaan tidak akan bertanggung jawab atas kepulangan Anda ke Shenyang,” ancamnya.

Video tersebut diterbitkan di YouTube dan kemudian menyebar luas di media sosial berbahasa Cina sehingga menimbulkan kemarahan banyak orang, yang menceritakan menambahkan pengalaman buruk dengan para pemandu wisata Cina.

Otorita pariwisata Yunnan juga menghentikan untuk sementara kegiatan perusahan wisata bersangkutan, Kunming Fenghua Travel Agency, dan menjatuhkan denda sebesar 20.000 yuan. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/