30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rasis, Direkam, Ditangkap

 

Karen Bailey rasis.
Karen Bailey rasis di kereta api.

SYDNEY, SUMUTPOS.CO – Wajah pemerintah Australia merah padam karena malu. Penyebabnya adalah video rasisme yang dilakukan seorang warganya. Video tersebut diunggah di YouTube Rabu (2/7) dan sudah ditonton 280 ribu orang. Bukan hanya itu, rekaman tersebut juga mendapat lebih dari seribu komentar. Mayoritas bernada kritik meski ada juga yang mendukung.

Pihak kepolisian yang kebakaran jenggot lantas menangkap si perempuan rasis itu Kamis sore (3/7). Namanya Karen Bailey, 55. Petugas Kepolisian New South Wales menangkap Bailey dengan tuduhan melontarkan kata-kata yang tidak sopan. Dia akan diadili bulan ini juga.

Dalam video yang telah menyebar di dunia maya tersebut, Bailey terlihat jelas menaiki kereta api. Dia marah-marah karena ada dua anak-anak yang tidak mau memberikan tempat duduk kepadanya. Anak-anak yang masih berusia 7 tahun dan 10 tahun tersebut dalam perjalanan bersama ibunya, Jade Marr, menuju Sidney.

“Angkat anak-anak bogan (sampah) keparatmu dari tempat duduk ini,” ujar Bailey kala itu sambil berteriak. Bailey juga membuat gerakan rasis dengan menarik dua ujung matanya ke atas sehingga menyipit seperti orang Asia.

Dalam video berdurasi 3,5 menit tersebut, banyak umpatan yang dilontarkan perempuan paro baya itu. Termasuk di antaranya menghina aksen dari Marr. Dia juga menyatakan pada pria di samping Marr bahwa dia bisa mendapatkan kekasih yang lebih baik daripada seorang gook. Gook merupakan kata hinaan untuk ras Asia. “Tidak bisa dipercaya seseorang mengatakan dan berlaku (rasisme) seperti itu,” ujar Marr.

Komisioner Diskriminasi Ras Australia Tim Soutphommasane menegaskan tidak ada alasan yang dibenarkan untuk tindakan-tindakan penghinaan, intimidasi, dan penistaan ras. Dia meminta semua orang yang menghadapi dan melihat tindakan rasisme seperti itu agar mengambil tindakan dengan langsung melaporkannya ke pihak yang berwenang. Rasisme sejatinya masih sangat kental di Australia.

Bailey membuat pembelaan bahwa hari itu dia mengalami hari yang berat. Namun, dia mengaku menyesal telah membuat tindakan dan mengucapkan hal yang rasis. “Ini mengerikan dan saya tidak berpikir untuk melakukannya, bahkan pada musuh terburuk saya sekali pun, dari semua ras,” ucapnya. (AFP/BBC/sha/c15/tia)

 

Karen Bailey rasis.
Karen Bailey rasis di kereta api.

SYDNEY, SUMUTPOS.CO – Wajah pemerintah Australia merah padam karena malu. Penyebabnya adalah video rasisme yang dilakukan seorang warganya. Video tersebut diunggah di YouTube Rabu (2/7) dan sudah ditonton 280 ribu orang. Bukan hanya itu, rekaman tersebut juga mendapat lebih dari seribu komentar. Mayoritas bernada kritik meski ada juga yang mendukung.

Pihak kepolisian yang kebakaran jenggot lantas menangkap si perempuan rasis itu Kamis sore (3/7). Namanya Karen Bailey, 55. Petugas Kepolisian New South Wales menangkap Bailey dengan tuduhan melontarkan kata-kata yang tidak sopan. Dia akan diadili bulan ini juga.

Dalam video yang telah menyebar di dunia maya tersebut, Bailey terlihat jelas menaiki kereta api. Dia marah-marah karena ada dua anak-anak yang tidak mau memberikan tempat duduk kepadanya. Anak-anak yang masih berusia 7 tahun dan 10 tahun tersebut dalam perjalanan bersama ibunya, Jade Marr, menuju Sidney.

“Angkat anak-anak bogan (sampah) keparatmu dari tempat duduk ini,” ujar Bailey kala itu sambil berteriak. Bailey juga membuat gerakan rasis dengan menarik dua ujung matanya ke atas sehingga menyipit seperti orang Asia.

Dalam video berdurasi 3,5 menit tersebut, banyak umpatan yang dilontarkan perempuan paro baya itu. Termasuk di antaranya menghina aksen dari Marr. Dia juga menyatakan pada pria di samping Marr bahwa dia bisa mendapatkan kekasih yang lebih baik daripada seorang gook. Gook merupakan kata hinaan untuk ras Asia. “Tidak bisa dipercaya seseorang mengatakan dan berlaku (rasisme) seperti itu,” ujar Marr.

Komisioner Diskriminasi Ras Australia Tim Soutphommasane menegaskan tidak ada alasan yang dibenarkan untuk tindakan-tindakan penghinaan, intimidasi, dan penistaan ras. Dia meminta semua orang yang menghadapi dan melihat tindakan rasisme seperti itu agar mengambil tindakan dengan langsung melaporkannya ke pihak yang berwenang. Rasisme sejatinya masih sangat kental di Australia.

Bailey membuat pembelaan bahwa hari itu dia mengalami hari yang berat. Namun, dia mengaku menyesal telah membuat tindakan dan mengucapkan hal yang rasis. “Ini mengerikan dan saya tidak berpikir untuk melakukannya, bahkan pada musuh terburuk saya sekali pun, dari semua ras,” ucapnya. (AFP/BBC/sha/c15/tia)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/