25.9 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Belum Selesai Sudah Ambruk

Jembatan layang ambruk di Brasil.
Jembatan layang ambruk di Brasil.

BELO HORIZONTE, SUMUTPOS.CO – Warga Belo Horizonte, Brasil, Kamis (3/7) dihebohkan dengan runtuhnya jalan layang yang membelah kota tersebut. Setidaknya dua orang tewas dan 19 lainnya terluka karena kejadian itu. Jalan layang tersebut sejatinya belum selesai. Namun, pengerjaannya dihentikan sementara karena kota itu termasuk salah satu tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2014.

“Saat itu seperti gempa bumi. Tanah bergetar dan terdengar suara ambruk yang cukup keras. Saya kemudian melihatnya. Ternyata jalan layang yang ambruk,” ujar Daniel Magalhaes, salah seorang saksi.

Sebuah bus yang lewat di area tersebut tertimpa reruntuhan. Untungnya, hanya bagian depan yang rusak parah. Namun, sopir perempuan bus nahas itu tidak tertolong. Sementara itu, 13 penumpang bus yang lain berhasil dievakuasi dengan selamat. Sebuah mobil pun masih tertimbun reruntuhan. Tim penyelamat belum mengetahui kondisi korban di dalam mobil itu.

“Lokasi kendaraan tersebut benar-benar berada tepat di bawah (ambruknya) jalan layang,” ujar Letnan Kolonel Edgard Estvo, seorang petugas di lokasi kejadian. Sebanyak 14 tim penyelamat dan pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kejadian.

Lokasi ambruknya jalan layang tersebut hanya berjarak 5 kilometer dari stadion yang bakal dipakai untuk pertandingan Piala Dunia antara Brasil dan Kolombia. Jalan tersebut merupakan bagian dari sistem bus rapid transit (BRT) yang dijanjikan selesai sebelum Piala Dunia berlangsung. Tujuannya, mempermudah transportasi. Sebab, jalan layang tersebut rencananya menghubungkan stadion dan bandara. Namun, targetnya ternyata tidak terpenuhi. Kontraktor berjanji jalan layang tersebut bisa selesai akhir Juli ini.

“Karena Piala Dunia, mereka (para pekerja) mempercepat semua pengerjaan. Mereka tidak membangunnya dengan baik,” ungkap Leandro Brito, seorang penduduk. Akibat kejadian tersebut, acara nonton bareng pertandingan Brasil versus Kolombia di layar lebar pun diurungkan sebagai bentuk berkabung atas korban meninggal.

Di tempat terpisah, Presiden Brasil Dilma Rousseff menyatakan sedih atas kejadian tersebut. Terutama pada korban tewas. Namun, Rousseff tidak menyatakan secara langsung, hanya lewat kicauan di Twitter. (AFP/Reuters/sha/c15/tia)

Jembatan layang ambruk di Brasil.
Jembatan layang ambruk di Brasil.

BELO HORIZONTE, SUMUTPOS.CO – Warga Belo Horizonte, Brasil, Kamis (3/7) dihebohkan dengan runtuhnya jalan layang yang membelah kota tersebut. Setidaknya dua orang tewas dan 19 lainnya terluka karena kejadian itu. Jalan layang tersebut sejatinya belum selesai. Namun, pengerjaannya dihentikan sementara karena kota itu termasuk salah satu tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2014.

“Saat itu seperti gempa bumi. Tanah bergetar dan terdengar suara ambruk yang cukup keras. Saya kemudian melihatnya. Ternyata jalan layang yang ambruk,” ujar Daniel Magalhaes, salah seorang saksi.

Sebuah bus yang lewat di area tersebut tertimpa reruntuhan. Untungnya, hanya bagian depan yang rusak parah. Namun, sopir perempuan bus nahas itu tidak tertolong. Sementara itu, 13 penumpang bus yang lain berhasil dievakuasi dengan selamat. Sebuah mobil pun masih tertimbun reruntuhan. Tim penyelamat belum mengetahui kondisi korban di dalam mobil itu.

“Lokasi kendaraan tersebut benar-benar berada tepat di bawah (ambruknya) jalan layang,” ujar Letnan Kolonel Edgard Estvo, seorang petugas di lokasi kejadian. Sebanyak 14 tim penyelamat dan pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kejadian.

Lokasi ambruknya jalan layang tersebut hanya berjarak 5 kilometer dari stadion yang bakal dipakai untuk pertandingan Piala Dunia antara Brasil dan Kolombia. Jalan tersebut merupakan bagian dari sistem bus rapid transit (BRT) yang dijanjikan selesai sebelum Piala Dunia berlangsung. Tujuannya, mempermudah transportasi. Sebab, jalan layang tersebut rencananya menghubungkan stadion dan bandara. Namun, targetnya ternyata tidak terpenuhi. Kontraktor berjanji jalan layang tersebut bisa selesai akhir Juli ini.

“Karena Piala Dunia, mereka (para pekerja) mempercepat semua pengerjaan. Mereka tidak membangunnya dengan baik,” ungkap Leandro Brito, seorang penduduk. Akibat kejadian tersebut, acara nonton bareng pertandingan Brasil versus Kolombia di layar lebar pun diurungkan sebagai bentuk berkabung atas korban meninggal.

Di tempat terpisah, Presiden Brasil Dilma Rousseff menyatakan sedih atas kejadian tersebut. Terutama pada korban tewas. Namun, Rousseff tidak menyatakan secara langsung, hanya lewat kicauan di Twitter. (AFP/Reuters/sha/c15/tia)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/