25.6 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Tiga Wanita Muslim Rohingya Ditembak Mati

Tiga Wanita Muslim Rohingya Ditembak Mati
Tiga Wanita Muslim Rohingya Ditembak Mati

MRAUKU – Bentrokan antara warga Rohingya dan polisi di wilayah barat Myanmar kembali memakan korban. Polisi menyatakan, tiga wanita Muslim Rohingya ditembak mati Selasa (4/6) di kamp pengungsi untuk korban kekerasan sektarian di Parein, Negara Bagian Rakhine.
’’Tiga orang tewas karena tembakan peringatan,’’ terang Maung Maung Mya, petugas polisi lokal kepada AFP melalui telepon. Selain itu, empat orang lainnya terluka.
Dia menambahkan, ketegangan pecah karena sebagian penghuni kamp menolak dipindahkan ke pengungsian baru yang disediakan pemerintah. ’’Mereka menyangka akan kehilangan tanah mereka jika pindah ke pengungsian baru. Jadi, mereka memilih bertahan dan melawan,’’ tambahnya.
Sekitar 140 orang yang mayoritas etnis Rohingya melarikan diri dari tempat tinggalnya untuk menghindari kekerasan sektarian antara kelompok Buddha dan Muslim di Rakhine tahun lalu. Dua gelombang kekerasan itu menewaskan 200 orang.
Polisi di Desa Parein, Kota Mrauk-U mengatakan, ketiga korban tewas saat mereka menolak untuk direlokasi dari sebuah tempat penampungan. Kemudian mereka memprotes tindakan warga Budha yang membakar tempat tinggal mereka . ’’Petugas terpaksa melepaskan tembakan karena mereka tidak mampu mengontrol kekerasan tersebut,’’ ujarnya
Jumlah korban tewas dalam insiden yang terjadi Selasa 4 Juni itu, masih simpang siur. Sebuah kantor berita setempat menyatakan korban tewas justru berjumlah empat orang perempuan dan lima orang lainnya dilaporkan terluka. Demikian diberitakan Associated Press,.
Kerusuhan berlatarbelakang konflik komunal masih terus terjadi di Myanmar. Kerusuhan sebelumnya terjadi di Kota Lashio yang  menyebabkan satu orang tewas pada Selasa 29 Mei.
Insiden kerusuhan ini terjadi ketika ada kabar yang menyebutkan seorang perempuan yang dibakar oleh warga di Lashio, negara bagian Shan. Kondisi perempuan itu saat ini tidak membahayakan dan dirawat di rumah sakit setempat. (net/jpnn)

Sebelumnya kerusuhan juga terjadi di Kota Meikhtila yang menewaskan 43 jiwa. Sebagian besar korban tewas adalah warga Muslim setempat. Kerusuhan di bulan Maret itu terjadi setelah adanya perdebatan kecil antara seorang pedagan emas dengan warga setempat dan memicu serangan dari warga Myanmar yang berasal dari luar wilayah Meikhtila.
Anehnya, Pengadilan di Myanmar mendakwa enam Muslim setempat atas tuduhan pembunuhan. Keenam orang itu dianggap berperan atas kematian seorang biksu Budha, di saat kerusuhan di Meikthila.
Dakwaan tersebut menandakan tindakan hukum yang diarahkan kepada kelompok minoritas Muslim Myanmar di Mekthila masih diwarnai diskriminasi. Kerusuhan yang terjadi dianggap sebagai sebuah upaya pembersihan etnis yang dilakukan oleh komunitas Myanmar, yang mayoritasnya beragama Budha.
Kerusuhan terparah terjadi di Rakhine, dimana etnis Rohingya dibantai oleh etnis Rakhine dalam sebuah kerusuhan. Diperkirakan 200 orang tewas dalam kejadian dan ribuan etnis Rohingya dilaporkan kehilangan tempat tinggalnya karena rumahnya dibakar oleh massa.(net/jpnn)

Tiga Wanita Muslim Rohingya Ditembak Mati
Tiga Wanita Muslim Rohingya Ditembak Mati

MRAUKU – Bentrokan antara warga Rohingya dan polisi di wilayah barat Myanmar kembali memakan korban. Polisi menyatakan, tiga wanita Muslim Rohingya ditembak mati Selasa (4/6) di kamp pengungsi untuk korban kekerasan sektarian di Parein, Negara Bagian Rakhine.
’’Tiga orang tewas karena tembakan peringatan,’’ terang Maung Maung Mya, petugas polisi lokal kepada AFP melalui telepon. Selain itu, empat orang lainnya terluka.
Dia menambahkan, ketegangan pecah karena sebagian penghuni kamp menolak dipindahkan ke pengungsian baru yang disediakan pemerintah. ’’Mereka menyangka akan kehilangan tanah mereka jika pindah ke pengungsian baru. Jadi, mereka memilih bertahan dan melawan,’’ tambahnya.
Sekitar 140 orang yang mayoritas etnis Rohingya melarikan diri dari tempat tinggalnya untuk menghindari kekerasan sektarian antara kelompok Buddha dan Muslim di Rakhine tahun lalu. Dua gelombang kekerasan itu menewaskan 200 orang.
Polisi di Desa Parein, Kota Mrauk-U mengatakan, ketiga korban tewas saat mereka menolak untuk direlokasi dari sebuah tempat penampungan. Kemudian mereka memprotes tindakan warga Budha yang membakar tempat tinggal mereka . ’’Petugas terpaksa melepaskan tembakan karena mereka tidak mampu mengontrol kekerasan tersebut,’’ ujarnya
Jumlah korban tewas dalam insiden yang terjadi Selasa 4 Juni itu, masih simpang siur. Sebuah kantor berita setempat menyatakan korban tewas justru berjumlah empat orang perempuan dan lima orang lainnya dilaporkan terluka. Demikian diberitakan Associated Press,.
Kerusuhan berlatarbelakang konflik komunal masih terus terjadi di Myanmar. Kerusuhan sebelumnya terjadi di Kota Lashio yang  menyebabkan satu orang tewas pada Selasa 29 Mei.
Insiden kerusuhan ini terjadi ketika ada kabar yang menyebutkan seorang perempuan yang dibakar oleh warga di Lashio, negara bagian Shan. Kondisi perempuan itu saat ini tidak membahayakan dan dirawat di rumah sakit setempat. (net/jpnn)

Sebelumnya kerusuhan juga terjadi di Kota Meikhtila yang menewaskan 43 jiwa. Sebagian besar korban tewas adalah warga Muslim setempat. Kerusuhan di bulan Maret itu terjadi setelah adanya perdebatan kecil antara seorang pedagan emas dengan warga setempat dan memicu serangan dari warga Myanmar yang berasal dari luar wilayah Meikhtila.
Anehnya, Pengadilan di Myanmar mendakwa enam Muslim setempat atas tuduhan pembunuhan. Keenam orang itu dianggap berperan atas kematian seorang biksu Budha, di saat kerusuhan di Meikthila.
Dakwaan tersebut menandakan tindakan hukum yang diarahkan kepada kelompok minoritas Muslim Myanmar di Mekthila masih diwarnai diskriminasi. Kerusuhan yang terjadi dianggap sebagai sebuah upaya pembersihan etnis yang dilakukan oleh komunitas Myanmar, yang mayoritasnya beragama Budha.
Kerusuhan terparah terjadi di Rakhine, dimana etnis Rohingya dibantai oleh etnis Rakhine dalam sebuah kerusuhan. Diperkirakan 200 orang tewas dalam kejadian dan ribuan etnis Rohingya dilaporkan kehilangan tempat tinggalnya karena rumahnya dibakar oleh massa.(net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/