TAIPEI, SUMUTPOS.CO – Kelahiran bayi panda raksasa selalu sukses menarik perhatian dunia. Sebab, binatang berbulu hitam putih itu bukan jenis hewan yang mudah beranak pinak. Apalagi, jumlahnya sudah semakin menciut. Kemarin (6/1) Yuan Zai, bayi panda raksasa pertama Taiwan, langsung menjadi primadona di Taipei Zoo.
Ribuan warga rela antre di pintu masuk Taipei Zoo alias Kebun Binatang Taipei demi menyaksikan sendiri tampang lucu Yuan Zai. Bayi panda raksasa berjenis kelamin betina tersebut merupakan keturunan pertama Yuan Yuan. Kemarin Yuan Zai tampak menikmati sorotan publik. Dia merangkak di kandangnya saat si induk memakan pucuk-pucuk daun bambu.
Selama sekitar 40 menit, Yuan Zai memamerkan kemampuannya merangkak. Dia terlihat menikmati aktivitasnya. Yakni, menaiki dan menuruni perabotan kayu yang sengaja diletakkan di kandang. “Otot-otot tubuhnya semakin kuat. Tidak ada masalah lagi bagi ia untuk merangkak dan naik turun di sekitar perabotan di kandangnya,” ujar Chao Ming-chieh, Jubir kebun binatang.
Setelah lelah menyapa para pengunjung dan mengelilingi kandangnya, Yuan Zai lantas mengakhiri aksi pamernya dengan tidur siang. “Begitu gerak geriknya semakin pelan, ia memberi sinyal untuk beristirahat. Sebagai bayi panda raksasa, ia membutuhkan tidur siang yang cukup,” lanjut Chao lantas tersenyum.
Saat Yuan Zai dilahirkan pada 6 Juli 2013, berat badannya mencapai sekitar 180 gram. Tetapi, bayi panda raksasa yang dikembangkan melalui inseminasi buatan itu tumbuh sangat cepat. Kemarin, ketika usianya mencapai lima bulan, berat badan Yuan Zai berkisar 14 kilogram. (AFP/hep/c14/tia)
TAIPEI, SUMUTPOS.CO – Kelahiran bayi panda raksasa selalu sukses menarik perhatian dunia. Sebab, binatang berbulu hitam putih itu bukan jenis hewan yang mudah beranak pinak. Apalagi, jumlahnya sudah semakin menciut. Kemarin (6/1) Yuan Zai, bayi panda raksasa pertama Taiwan, langsung menjadi primadona di Taipei Zoo.
Ribuan warga rela antre di pintu masuk Taipei Zoo alias Kebun Binatang Taipei demi menyaksikan sendiri tampang lucu Yuan Zai. Bayi panda raksasa berjenis kelamin betina tersebut merupakan keturunan pertama Yuan Yuan. Kemarin Yuan Zai tampak menikmati sorotan publik. Dia merangkak di kandangnya saat si induk memakan pucuk-pucuk daun bambu.
Selama sekitar 40 menit, Yuan Zai memamerkan kemampuannya merangkak. Dia terlihat menikmati aktivitasnya. Yakni, menaiki dan menuruni perabotan kayu yang sengaja diletakkan di kandang. “Otot-otot tubuhnya semakin kuat. Tidak ada masalah lagi bagi ia untuk merangkak dan naik turun di sekitar perabotan di kandangnya,” ujar Chao Ming-chieh, Jubir kebun binatang.
Setelah lelah menyapa para pengunjung dan mengelilingi kandangnya, Yuan Zai lantas mengakhiri aksi pamernya dengan tidur siang. “Begitu gerak geriknya semakin pelan, ia memberi sinyal untuk beristirahat. Sebagai bayi panda raksasa, ia membutuhkan tidur siang yang cukup,” lanjut Chao lantas tersenyum.
Saat Yuan Zai dilahirkan pada 6 Juli 2013, berat badannya mencapai sekitar 180 gram. Tetapi, bayi panda raksasa yang dikembangkan melalui inseminasi buatan itu tumbuh sangat cepat. Kemarin, ketika usianya mencapai lima bulan, berat badan Yuan Zai berkisar 14 kilogram. (AFP/hep/c14/tia)