26.7 C
Medan
Wednesday, June 19, 2024

Meski Tersudut di Pengungsian, ISIS Menolak Menyerah

net
DIAWASI: Seorang tentara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS berdiri mengawasi orang-orang yang mengantre di area pemeriksaan setelah dievakuasi dari desa Baghouz, provinsi Deir Ezzor di Suriah, yang dikuasai ISIS, beberapa waktu lalu.

SURIAH, SUMUTPOS.CO – Sekelompok perempuan yang tengah berdiri di padang gurun di Baghouz, Suriah, tiba-tiba berteriak marah dan bertindak marah kepada jurnalis. Mereka mengacungkan jari ke arah jurnalis dan berteriak “Tuhan itu agung. Tuhan itu agung. ISIS bakal bertahan. ISIS bakal bertahan,” ujar mereka.

Dilansir Daily Mail (6/3), ada seorang perempuan yang mengacungkan sepatunya ke jurnalis. “Foto sepatu ini. Sepatu ini lebih terhormat dari kalian,” teriaknya.

Tidak hanya perempuan. Anak-anak di tempat yang sama juga ikut serta dengan mengalunkan lagu pujian seraya mengacungkan jari mereka ke udara.

Mereka merupakan anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengungsi dari basis pertahanan terakhir mereka di Baghouz, sebuah desa di tepi Sungai Eufrat, dekat dengan perbatasan Irak.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung koalisi Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan gencar untuk merebut Baghouz sejak September lalu.

Dalam tiga pekan terakhir, lebih dari 10.000 warga Baghouz yang beberapa di antara mereka adalah anggota ISIS, mengungsi ke kamp yang dikendalikan SDF.

Situasi yang digambarkan Daily Mail merupakan ungkapan depresi dari anggota ISIS yang memutuskan menyerah dalam keadaan malu dan marah.

Komandan SDF menyatakan setelah gelombang terakhir pengungsi sampai, mereka bakal melaksanakan pertempuran terakhir dan membombardir anggota ISIS yang tersisa.

Loubna, seorang perempuan dari kota al-Bab mengatakan suaminya yang merupakan anggota ISIS memutuskan untuk bertahan. Dia mengaku tidak yakin bakal melihatnya lagi.

“Suami saya sudah mempersiapkan diri untuk melakukan bom bunuh diri. Semoga Tuhan mengirim bantuan,” kata Loubna seraya berkaya, dia bakal membesarkan lima anaknya jadi anggota ISIS.

Seorang perempuan Irak bernama Um Fatima menuturkan bayinya yang baru berusia satu bulan meninggal. “Tuhan berkehendak, ISIS bakal bertahan dan berkembang,” katanya seraya berlalu pergi.

ISIS dilaporkan kini bersiap untuk melakukan serangan terakhir kepada SDF di tengah kabar 400 anggotanya memilih menyerah dan melarikan diri.

Pejabat SDF mengungkapkan dengan tidak adanya jalan keluar, nampaknya ISIS yang kebanyakan anggotanya dari negara lain bakal bertarung habis-habisan. Selain istri dan anak-anak anggota ISIS, terdapat juga 13 bocah Yazidi dari Irak dalam kelompok pengungsi itu dengan keadaan masih syok dan kotor.

Um Rayyan, seorang perempuan 25 tahun yang kehilangan salah satu tangannya menyatakan diri sebagai anggota setia kepada kelompok yang didirikan pada 2017 itu.

“Namun sejak korupsi muncul di organisasi kami, Tuhan berhenti memberikan kemenangan. Saya pikir itulah yang menjadi dasar kekalahan ISIS,” ungkap Rayyan. Sementara, pasukan pimpinan Kurdi di Suriah menangkap sekitar 400 anggota ISIS saat berusaha keluar dari wilayah kantong yang terkepung di Baghouz, Suriah.

Diwartakan kantor berita AFP, perwira senior Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengatakan tentaranya mencegat ratusan orang yang berupaya melarikan dari desa terakhir yang dikuasai ISIS. “Sebanyak 400 anggota ISIS berusaha melarikan diri dari Baghouz,” kata pejabat SDF yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Pelarian mereka diatur bertujuan untuk mengarahkan mereka ke daerah terpencil lainnya.

Anggota ISIS yang terdiri dari warga Suriah dan negara lainnya itu berjalan kaki keluar dari benteng terakhir mereka.

Baghouz merupakan titik terakhir kekhalifahan ISIS berupa desa pertanian kecil, terletak di tikungan Sungai Eufrat di dekat perbatasan Irak. Sejauh ini, puluhan ribu orang termasuk anggota ISIS dan keluarga mereka telah meninggalkan Baghouz dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara di antaranya 3.500 orang yang keluar dari Baghouz pada Selasa (5/3) diduga 500 orang di antaranya merupakan anggota ISIS yang menyerahkan diri. ISIS dikepung dari semua sisi, seperti di seberang perbatasan yang dikuasai pasukan Irak dan sekutu.

Sementara di sisi lain sungai, pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya siap menanti mereka.

Menurut organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah, setidaknya ada 6.000 orang dari 58.000 orang yang meninggalkan benteng terakhir ISIS sejak Desember lalu kini telah di tahan. Mereka diyakini sebagai anggota ISIS. (bbs/azw)

net
DIAWASI: Seorang tentara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS berdiri mengawasi orang-orang yang mengantre di area pemeriksaan setelah dievakuasi dari desa Baghouz, provinsi Deir Ezzor di Suriah, yang dikuasai ISIS, beberapa waktu lalu.

SURIAH, SUMUTPOS.CO – Sekelompok perempuan yang tengah berdiri di padang gurun di Baghouz, Suriah, tiba-tiba berteriak marah dan bertindak marah kepada jurnalis. Mereka mengacungkan jari ke arah jurnalis dan berteriak “Tuhan itu agung. Tuhan itu agung. ISIS bakal bertahan. ISIS bakal bertahan,” ujar mereka.

Dilansir Daily Mail (6/3), ada seorang perempuan yang mengacungkan sepatunya ke jurnalis. “Foto sepatu ini. Sepatu ini lebih terhormat dari kalian,” teriaknya.

Tidak hanya perempuan. Anak-anak di tempat yang sama juga ikut serta dengan mengalunkan lagu pujian seraya mengacungkan jari mereka ke udara.

Mereka merupakan anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengungsi dari basis pertahanan terakhir mereka di Baghouz, sebuah desa di tepi Sungai Eufrat, dekat dengan perbatasan Irak.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung koalisi Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan gencar untuk merebut Baghouz sejak September lalu.

Dalam tiga pekan terakhir, lebih dari 10.000 warga Baghouz yang beberapa di antara mereka adalah anggota ISIS, mengungsi ke kamp yang dikendalikan SDF.

Situasi yang digambarkan Daily Mail merupakan ungkapan depresi dari anggota ISIS yang memutuskan menyerah dalam keadaan malu dan marah.

Komandan SDF menyatakan setelah gelombang terakhir pengungsi sampai, mereka bakal melaksanakan pertempuran terakhir dan membombardir anggota ISIS yang tersisa.

Loubna, seorang perempuan dari kota al-Bab mengatakan suaminya yang merupakan anggota ISIS memutuskan untuk bertahan. Dia mengaku tidak yakin bakal melihatnya lagi.

“Suami saya sudah mempersiapkan diri untuk melakukan bom bunuh diri. Semoga Tuhan mengirim bantuan,” kata Loubna seraya berkaya, dia bakal membesarkan lima anaknya jadi anggota ISIS.

Seorang perempuan Irak bernama Um Fatima menuturkan bayinya yang baru berusia satu bulan meninggal. “Tuhan berkehendak, ISIS bakal bertahan dan berkembang,” katanya seraya berlalu pergi.

ISIS dilaporkan kini bersiap untuk melakukan serangan terakhir kepada SDF di tengah kabar 400 anggotanya memilih menyerah dan melarikan diri.

Pejabat SDF mengungkapkan dengan tidak adanya jalan keluar, nampaknya ISIS yang kebanyakan anggotanya dari negara lain bakal bertarung habis-habisan. Selain istri dan anak-anak anggota ISIS, terdapat juga 13 bocah Yazidi dari Irak dalam kelompok pengungsi itu dengan keadaan masih syok dan kotor.

Um Rayyan, seorang perempuan 25 tahun yang kehilangan salah satu tangannya menyatakan diri sebagai anggota setia kepada kelompok yang didirikan pada 2017 itu.

“Namun sejak korupsi muncul di organisasi kami, Tuhan berhenti memberikan kemenangan. Saya pikir itulah yang menjadi dasar kekalahan ISIS,” ungkap Rayyan. Sementara, pasukan pimpinan Kurdi di Suriah menangkap sekitar 400 anggota ISIS saat berusaha keluar dari wilayah kantong yang terkepung di Baghouz, Suriah.

Diwartakan kantor berita AFP, perwira senior Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengatakan tentaranya mencegat ratusan orang yang berupaya melarikan dari desa terakhir yang dikuasai ISIS. “Sebanyak 400 anggota ISIS berusaha melarikan diri dari Baghouz,” kata pejabat SDF yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Pelarian mereka diatur bertujuan untuk mengarahkan mereka ke daerah terpencil lainnya.

Anggota ISIS yang terdiri dari warga Suriah dan negara lainnya itu berjalan kaki keluar dari benteng terakhir mereka.

Baghouz merupakan titik terakhir kekhalifahan ISIS berupa desa pertanian kecil, terletak di tikungan Sungai Eufrat di dekat perbatasan Irak. Sejauh ini, puluhan ribu orang termasuk anggota ISIS dan keluarga mereka telah meninggalkan Baghouz dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara di antaranya 3.500 orang yang keluar dari Baghouz pada Selasa (5/3) diduga 500 orang di antaranya merupakan anggota ISIS yang menyerahkan diri. ISIS dikepung dari semua sisi, seperti di seberang perbatasan yang dikuasai pasukan Irak dan sekutu.

Sementara di sisi lain sungai, pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya siap menanti mereka.

Menurut organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah, setidaknya ada 6.000 orang dari 58.000 orang yang meninggalkan benteng terakhir ISIS sejak Desember lalu kini telah di tahan. Mereka diyakini sebagai anggota ISIS. (bbs/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/