Alshun meminta dunia internasional untuk terus mendukung Palestina meraih hak kemerdekaan secara penuh. Termasuk menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota negaranya. ”Kami akan menggelar pertemuan tingkat tinggi terkait hal ini. Liga Arab juga akan segera mendiskusikan keputusan Trump tersebut. Kami meminta komunitas internasional untuk memutuskan ini,” kata Alshun.
Alshun menuturkan, keputusan yang dibuat Trump tidak akan bisa diterima karena telah melanggar hukum dan regulasi internasional. Secara personal, Alshun merasakan kesedihan yang mendalam. Menurutnya, pengakuan tersebut merupakan hal yang tidak adil bagi rakyat Palestina. ”Bagaimana bisa ini terjadi? Kami berjuang bersama AS. Tapi sekarang AS malah mengganggu proses perdamaian,” ungkap dia.
Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan yang hadir memenuhi panggilan Menlu Retno memastikan bahwa langkah yang diambil AS adalah langkah untuk mendamaikan Palestina dan Israel. Bukan sebaliknya. AS, kata Donovan, tetap berkomitmen untuk mencapai kesepakatan damai yang langgeng antara rakyat Palestina dan Israel.
”Termasuk mendukung solusi dua negara bila disetujui oleh kedua pihak,” ungkap Donovan.
Pada kesempatan itu juga, Donovan menyampaikan klarifikasi mengenai statement yang dirilisnya di laman resmi Kedutaan Besar AS di Indonesia. Pada laman tersebutj dikatakan bahwa pihak AS, dalam hal ini Kedutaan Besar, sudah melakukan konsulasi dengan berbagai pihak, termasuk Indonesia, sebelum mengambil keputusan untuk mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
”Menlu Retno tidak mengetahui keputusan Prsiden Trump sebelum keputusan tersebut ditetapkan. Menlu Retno mendorong agar AS tidak mengambil langkah ini,” ungkap Donovan. (byu/jun/and/tau/jpg)