30.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Senjata Militer Khadafi Dijarah

Muncul di Stasiun Televisi

TRIPOLI- Persenjataan dan amunisi militer Moammar Khadafi di gudang senjata Tripoli ludes dijarah pemberontak. Di antara persenjataan yang hilang adalah berbagai rudal penyerang pesawat tempur.

Dilansir dari laman CNN, Kamis, 8 September 2011, salah satu yang dijarah adalah rudal tipe Grinch SA-24 atau yang dikenal dengan nama rudal Igla-S. Kekuatan rudal ini setara dengan rudal Stinger buatan Amerika Serikat.
Rudal jenis ini dirancang untuk menghancurkan lini depan pesawat jet tempur, helikopter, pesawat tanpa awak dan rudal angkatan laut. Rudal ini dapat menghancurkan pesawat di ketinggian lebih dari 3.300 meter dan dapat mencapai jarak lurus hingga 5,7 km. Selain rudal ini, yang juga dijarah adalah rudal SA-7.

Wartawan CNN bersama dengan aktivis Human Right Watch (HRW) menemukan puluhan peti kosong tempat penyimpanan rudal tersebut. Di peti terdapat tulisan berbahasa Inggris dan Rusia yang menunjukkan bahwa setiap peti menampung dua rudal Igla-S.

Peter Bouckaert, dari HRW mengatakan penjarahan amunisi dan persenjataan di gudang senjata kerap terjadi di seluruh Libya. Dia mengatakan setiap kali tiba di suatu kota, pasti yang lebih dulu hilang adalah rudal penyerang. Bouckaert mengatakan rudal semacam ini laku dijual ribuan dolar di pasar gelap.

“Kita berbicara soal 20.000 rudal darat di seluruh Libya. Saya pernah melihat sebuah mobil yang membawa banyak rudal. Tindakan mereka dapat membuat seluruh Afrika Utara menjadi zona larangan terbang,” kata Bouckaert.
Kekhawatiran timbul mengenai siapa yang memegang senjata ini. Selain tentara Dewan Transisi Nasional, senjata ini dapat disalahgunakan oleh kelompok teroris. Baik pasukan Amerika Serikat dan Eropa yang berada di Afrika khawatir persenjataan ini akan jatuh ke tangan kelompok militan Al-Qaeda.

“Hal ini akan menjadi kekhawatiran yang besar dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Jenderal Carter Ham, kepala pasukan AS di Afrika.

Sementara keberadaan pemimpin Libya Muammar Khadafi belum diketahui. Namun dalam percakapan telepon dengan stasiun televisi Suriah, Khadafi mengaku dirinya masih berada di wilayah Libya. Khadafi pun bersumpah akan mengalahkan NATO dan para pemberontak yang saat ini telah menguasai sebagai besar wilayah Libya.

“Kaum muda sekarang siap untuk meningkatkan perlawanan terhadap ‘tikus-tikus’ di Tripoli dan akan menghabisi para tentara bayaran itu,” cetus Khadafi via telepon seperti ditayangkan stasiun televisi Arrai TV.
“Kami akan mengalahkan NATO… dan NATO ditolak oleh rakyat Libya,” tegas Khadafi seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (8/9).
Khadafi juga membantah rumor kepergian dirinya ke negeri tetangga Niger bersama konvoi militer Libya. Dikatakan Khadafi, konvoi militer ke Niger tersebut bukan pertama kali terjadi.
“Konvoi yang masuk dan keluar Niger yang mengangkut barang-barang dan orang-orang di dalam dan luar negeri (Libya), menyebutkan bahwa Khadafi pergi ke Niger,” tutur Khadafi.
“Ini bukan kali pertama konvoi kendaraan mobil masuk dan keluar Niger,” tandas Khadafi.
Juru bicara Khadafi berulang kali menegaskan bahwa Khadafi masih berada di Libya dan sangat bersemangat. Otoritas Niger juga telah menyatakan bahwa Khadafi tidak berada dalam rombongan tersebut. (net/bbs/jpnn)

Muncul di Stasiun Televisi

TRIPOLI- Persenjataan dan amunisi militer Moammar Khadafi di gudang senjata Tripoli ludes dijarah pemberontak. Di antara persenjataan yang hilang adalah berbagai rudal penyerang pesawat tempur.

Dilansir dari laman CNN, Kamis, 8 September 2011, salah satu yang dijarah adalah rudal tipe Grinch SA-24 atau yang dikenal dengan nama rudal Igla-S. Kekuatan rudal ini setara dengan rudal Stinger buatan Amerika Serikat.
Rudal jenis ini dirancang untuk menghancurkan lini depan pesawat jet tempur, helikopter, pesawat tanpa awak dan rudal angkatan laut. Rudal ini dapat menghancurkan pesawat di ketinggian lebih dari 3.300 meter dan dapat mencapai jarak lurus hingga 5,7 km. Selain rudal ini, yang juga dijarah adalah rudal SA-7.

Wartawan CNN bersama dengan aktivis Human Right Watch (HRW) menemukan puluhan peti kosong tempat penyimpanan rudal tersebut. Di peti terdapat tulisan berbahasa Inggris dan Rusia yang menunjukkan bahwa setiap peti menampung dua rudal Igla-S.

Peter Bouckaert, dari HRW mengatakan penjarahan amunisi dan persenjataan di gudang senjata kerap terjadi di seluruh Libya. Dia mengatakan setiap kali tiba di suatu kota, pasti yang lebih dulu hilang adalah rudal penyerang. Bouckaert mengatakan rudal semacam ini laku dijual ribuan dolar di pasar gelap.

“Kita berbicara soal 20.000 rudal darat di seluruh Libya. Saya pernah melihat sebuah mobil yang membawa banyak rudal. Tindakan mereka dapat membuat seluruh Afrika Utara menjadi zona larangan terbang,” kata Bouckaert.
Kekhawatiran timbul mengenai siapa yang memegang senjata ini. Selain tentara Dewan Transisi Nasional, senjata ini dapat disalahgunakan oleh kelompok teroris. Baik pasukan Amerika Serikat dan Eropa yang berada di Afrika khawatir persenjataan ini akan jatuh ke tangan kelompok militan Al-Qaeda.

“Hal ini akan menjadi kekhawatiran yang besar dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Jenderal Carter Ham, kepala pasukan AS di Afrika.

Sementara keberadaan pemimpin Libya Muammar Khadafi belum diketahui. Namun dalam percakapan telepon dengan stasiun televisi Suriah, Khadafi mengaku dirinya masih berada di wilayah Libya. Khadafi pun bersumpah akan mengalahkan NATO dan para pemberontak yang saat ini telah menguasai sebagai besar wilayah Libya.

“Kaum muda sekarang siap untuk meningkatkan perlawanan terhadap ‘tikus-tikus’ di Tripoli dan akan menghabisi para tentara bayaran itu,” cetus Khadafi via telepon seperti ditayangkan stasiun televisi Arrai TV.
“Kami akan mengalahkan NATO… dan NATO ditolak oleh rakyat Libya,” tegas Khadafi seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (8/9).
Khadafi juga membantah rumor kepergian dirinya ke negeri tetangga Niger bersama konvoi militer Libya. Dikatakan Khadafi, konvoi militer ke Niger tersebut bukan pertama kali terjadi.
“Konvoi yang masuk dan keluar Niger yang mengangkut barang-barang dan orang-orang di dalam dan luar negeri (Libya), menyebutkan bahwa Khadafi pergi ke Niger,” tutur Khadafi.
“Ini bukan kali pertama konvoi kendaraan mobil masuk dan keluar Niger,” tandas Khadafi.
Juru bicara Khadafi berulang kali menegaskan bahwa Khadafi masih berada di Libya dan sangat bersemangat. Otoritas Niger juga telah menyatakan bahwa Khadafi tidak berada dalam rombongan tersebut. (net/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/