SUMUTPOS.CO – Kerabat dari seorang penumpang MH730 berhasil mengontak anggota keluarganya tersebut setelah hilang kontak saat pesawat yang ditumpanginya menghilang. Kabar mengejutkan itu ditampilkan di sebuah acara berita pada sebuah televisi di Beijing.
Dilansir The Strait Times, Minggu (9/3), video seorang pria yang menghubungi telepon saudara laki-lakinya tersebut ditunjukkan dalam sebuah acara. Pria tersebut mengklaim telepon tersebut terhubung sebanyak tiga kali, namun tak ada jawaban.
Pria yang tak disebutkan namanya tersebut memberikan informasi tersebut kepada media saat briefing Malaysia Airlines di Beijing. Belum ada pihak yang bisa memastikan kebenaran video tersebut.
Sementara kerabat para penumpang yang hingga saat ini berkumpul di kantor perwakilan Malaysia Airlines Malaysia dan Beijing meminta pihak maskapai untuk menggunakan teknologi satelit termutakhir untuk mencari sinyal telepon seluler para penumpang tersebut sebelum telepon genggam mereka kehabisan baterai.
SERPIHAN TUBUH PESAWAT DITEMUKAN
Keberadaan pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH-370 masih misteri. Namun, sebuah pesawat pencari Vietnam dikabarkan menemukan serpihan tubuh pesawat tersebut.
Puing serpihan itu diduga milik pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu, 8 Maret 2014 dini hari kemarin. Puing-puing tersebut diduga bagian pintu dan ekor pesawat.
Kementerian Informasi dan Komunikasi Vietnam menjelaskan hal tersebut melalui sebuah postingan di situs resminya. Lokasinya terletak di sekitar 50 km sebelah selatan-barat daya dari Pulau Tho Chu.
Petugas merilis foto serpihan puing pesawat yang sedang mengambang di air. Pihak Malaysia Airlines mengatakan tidak ada konfirmasi mengenai ditemukannya puing-puing yang diduga milik maskapai tersebut.
Perwakilan Vietnam mengungkapkan, untuk menyelidiki lebih lanjut mereka akan melakukan pencarian kembali pada Senin pagi besok.
Hilangnya pesawat Malaysia Airlines dari Kuala Lumpur menuju Beijing, menimbulkan operasi pencarian dan penyelamatan di seluruh bagian-bagian Teluk Thailand dan Laut China Selatan. Operasi pencarian tersebut melibatkan angkatan bersenjata dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Malaysia, Vietnam, dan China. (net/bbs)