30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Batu Akik Australia Incar Pengakuan Dunia

Kritik

Dalam kasus batu opal dari Coober Pedy, sejumlah ahli menilai batu tersebut terlalu banyak ‘diolah’ dan tidak alamiah. Lebih lanjut, batu opal dari kota tersebut memiliki beragam bentuk dan warna sehingga sangat sulit untuk menempatkannya dalam kategori yang sangat spesifik.

Di sisi lain, pakar geologi dari Australia menepis kritik tersebut. Salah satunya ialah Barry Cooper, yang menjabat sebagai sekretaris Kelompok Kerja Batu Pusaka dari Persatuan Ilmuwan Geologi Internasional.

”Di mana batasannya (batu yang terlalu banyak diolah dan yang tidak)? Saya berpendapat justru batu seperti permata dan safir terlalu banyak mendapat olahan. Namun, batu seperti opal tidak hanya bisa menjadi batu perhiasan, tapi juga seni mosaik dan pahatan. Itu yang membuat batu opal memiliki makna budaya yang lebih dalam,” kata Cooper.

Kontribusi opal dari Australia disebut-sebut mencapai lebih dari 80% produksi opal di seluruh dunia.
Kontribusi opal dari Australia disebut-sebut mencapai lebih dari 80% produksi opal di seluruh dunia.

Cooper kemudian merujuk proses alam yang menciptakan kekhasan pada batu opal dari Coober Pedy.

Tidak seperti batu opal lainnya di dunia, batu opal dari Coober Pedy terbentuk ketika Samudera Fromanga, yang mencakup Australia bagian tengah 100 juta tahun lalu, mulai mengering.

Pengeringan itu menyebabkan cairan asam berkadar tinggi mengeras menjadi batu mulia yang kaya dengan mineral.

Proses pembentukan itu berbeda jika dibandingkan dengan batu opal di kawasan lain di dunia yang tercipta karena imbas keberadaan gunung berapi. (BBC)

Kritik

Dalam kasus batu opal dari Coober Pedy, sejumlah ahli menilai batu tersebut terlalu banyak ‘diolah’ dan tidak alamiah. Lebih lanjut, batu opal dari kota tersebut memiliki beragam bentuk dan warna sehingga sangat sulit untuk menempatkannya dalam kategori yang sangat spesifik.

Di sisi lain, pakar geologi dari Australia menepis kritik tersebut. Salah satunya ialah Barry Cooper, yang menjabat sebagai sekretaris Kelompok Kerja Batu Pusaka dari Persatuan Ilmuwan Geologi Internasional.

”Di mana batasannya (batu yang terlalu banyak diolah dan yang tidak)? Saya berpendapat justru batu seperti permata dan safir terlalu banyak mendapat olahan. Namun, batu seperti opal tidak hanya bisa menjadi batu perhiasan, tapi juga seni mosaik dan pahatan. Itu yang membuat batu opal memiliki makna budaya yang lebih dalam,” kata Cooper.

Kontribusi opal dari Australia disebut-sebut mencapai lebih dari 80% produksi opal di seluruh dunia.
Kontribusi opal dari Australia disebut-sebut mencapai lebih dari 80% produksi opal di seluruh dunia.

Cooper kemudian merujuk proses alam yang menciptakan kekhasan pada batu opal dari Coober Pedy.

Tidak seperti batu opal lainnya di dunia, batu opal dari Coober Pedy terbentuk ketika Samudera Fromanga, yang mencakup Australia bagian tengah 100 juta tahun lalu, mulai mengering.

Pengeringan itu menyebabkan cairan asam berkadar tinggi mengeras menjadi batu mulia yang kaya dengan mineral.

Proses pembentukan itu berbeda jika dibandingkan dengan batu opal di kawasan lain di dunia yang tercipta karena imbas keberadaan gunung berapi. (BBC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/