31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Bring Back Our Girls Jadi Gerakan Global

Para pelajar putri yang diculik pemberontak muslim, Boko Haram, di Nigeria.
Para pelajar putri yang diculik pemberontak muslim, Boko Haram, di Nigeria.

LAGOS, SUMUTPOS.CO – Simpati kepada lebih dari 300 siswi sekolah yang diculik kelompok Boko Haram di Nigeria terus mengalir. Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron mendukung agar para sandera yang tidak berdosa itu dibebaskan. Sementara itu, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan ternyata sempat menolak bantuan internasional untuk menemukan para korban.

Untuk pertama kalinya, atas nama Presiden Barack Obama, Michelle menggunakan kesempatan pidato kenegaraan pada Sabtu pagi (10/5) waktu setempat untuk mengutarakan pandangan terkait dengan penculikan tersebut. “Kami marah dan sedih atas penculikan masal dari asrama sekolah di pedalaman utara Nigeria itu,” ujarnya.

Kekerasan tersebut, lanjut dia, bukan insiden yang diupayakan dicegah, melainkan cerita umum yang menimpa perempuan di seluruh dunia karena keinginan mereka meraih cita-cita. David Cameron yang berbicara melalui BBC menyatakan, pemerintah siap melakukan apa pun agar para korban ditemukan. Cameron merupakan pemimpin dunia kedua setelah Michelle yang memberi dukungan. Mereka lantas mengunggah foto dengan plakat bertulisan: #Bring Back Our Girls.

Inggris, bekas penjajah Nigeria, kali pertama mengajukan bantuan untuk membebaskan sandera sehari setelah penculikan terjadi pada 15 April. Kemudian, pihaknya juga menindaklanjuti permohonan resmi pada 18 April.

Amerika Serikat melalui kedutaan besar di Lagos juga menawarkan bantuan serupa. Tetapi, baru Selasa-Rabu minggu lalu atau hampir lebih dari sebulan pasca insiden tersebut, Presiden Jonathan menerima bantuan dari PBB, Inggris, Prancis, dan Tiongkok. (AP/cak/c20/dos)

Para pelajar putri yang diculik pemberontak muslim, Boko Haram, di Nigeria.
Para pelajar putri yang diculik pemberontak muslim, Boko Haram, di Nigeria.

LAGOS, SUMUTPOS.CO – Simpati kepada lebih dari 300 siswi sekolah yang diculik kelompok Boko Haram di Nigeria terus mengalir. Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron mendukung agar para sandera yang tidak berdosa itu dibebaskan. Sementara itu, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan ternyata sempat menolak bantuan internasional untuk menemukan para korban.

Untuk pertama kalinya, atas nama Presiden Barack Obama, Michelle menggunakan kesempatan pidato kenegaraan pada Sabtu pagi (10/5) waktu setempat untuk mengutarakan pandangan terkait dengan penculikan tersebut. “Kami marah dan sedih atas penculikan masal dari asrama sekolah di pedalaman utara Nigeria itu,” ujarnya.

Kekerasan tersebut, lanjut dia, bukan insiden yang diupayakan dicegah, melainkan cerita umum yang menimpa perempuan di seluruh dunia karena keinginan mereka meraih cita-cita. David Cameron yang berbicara melalui BBC menyatakan, pemerintah siap melakukan apa pun agar para korban ditemukan. Cameron merupakan pemimpin dunia kedua setelah Michelle yang memberi dukungan. Mereka lantas mengunggah foto dengan plakat bertulisan: #Bring Back Our Girls.

Inggris, bekas penjajah Nigeria, kali pertama mengajukan bantuan untuk membebaskan sandera sehari setelah penculikan terjadi pada 15 April. Kemudian, pihaknya juga menindaklanjuti permohonan resmi pada 18 April.

Amerika Serikat melalui kedutaan besar di Lagos juga menawarkan bantuan serupa. Tetapi, baru Selasa-Rabu minggu lalu atau hampir lebih dari sebulan pasca insiden tersebut, Presiden Jonathan menerima bantuan dari PBB, Inggris, Prancis, dan Tiongkok. (AP/cak/c20/dos)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/