Air India akan melakukan penyelidikan setelah seorang penumpang mengatakan ia menemukan cacing dalam roti lapis ransum pesawat, kata juru bicara maskapai kepada BBC.
Penumpang itu diduga menemukan cacing tersebut dalam penerbangan dari New York ke Delhi pada 28 September.
Insiden ini adalah yang kesekian kalinya menimpa maskapai bermasalah India tersebut.
Laporan media mengatakan bahwa sebelumnya bagian panel di bagian bawah jet Air India pernah terlepas dan jatuh saat pesawat berada di udara pada hari Sabtu.
Para pakar mengutip sebuah harian India yang mengatakan bahwa meski pesawat Dreamliner tujuan Bangalore itu mendarat dengan selamat, kejadian itu membahayakan jiwa 150 orang penumpangnya.
Dirjen Penerbangan Sipil India menyelidiki insiden tersebut, yang menurut pejabat Air India bukanlah sebuah kejadian darurat meski ada “lubang menganga” di badan pesawat.
Pesawat Dreamliner sendiri sudah berkali-kali mengalami masalah teknis dan masalah keamanan sejak diperkenalkan ke publik pada 2009.
‘Sangat Jarang’
Koresponden BBC mengatakan belum diketahui pasti apakah binatang yang ditemukan dalam roti lapis adalah cacing atau ulat.
Juru bicara maskapai mengatakan kepada BBC bahwa insiden itu “melibatkan katering besar yang memasok makanan ke semua maskapai AS.”
Ia mengatakan bahwa makanan itu berasal dari AS dan bukan dari India. “Kami telah mengambil tindakan terhadap katering itu,” kata juru bicara Air India.
Ia menyebutkan insiden itu sebagai “sangat jarang” terjadi dan bahwa perusahaan katering biasanya memiliki persyaratan kebersihan yang sangat ketat. Penyelidikan penuh akan kejadian itu kini sedang dilakukan.
Maskapai yang merugi tersebut sudah berkali-kali mengalami isu terkait keselamatan.
Pada bulan Mei, sebuah penerbangan Air India dipaksa mendarat setelah pilot terkunci di luar kokpit setelah pergi ke toilet. Ia tidak bisa memasuki kokpit karena pintu rusak.
Di bulan yang sama, maskapai itu juga menyelidiki insiden di mana sistem autopilot di jet penumpang itu mati mendadak.
Mumbai Mirror melaporkan bahwa seorang awak kabin secara tidak sengaja mematikan autopilot ketika pilot sedang beristirahat. (int)