28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Gereja Tertua di Filipina Ikut Hancur Akibat Gempa

Gereja tua di Filippina ikut runtuh akibat gempa.
Gereja tua di Filippina ikut runtuh akibat gempa.
CEBU-Setelah dihantam topan Nari pada akhir pekan lalu, Filipina kembali dilanda bencana alam. Gempa bumi bermagnitudo 7,1 (menurut skala US Geological Survey) mengguncang kawasan Filipina tengah, Selasa (15/10/2013) pagi. Hingga Selasa malam, jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 93 orang.

Juru bicara Kantor Pertahanan Sipil Filipina, Reynaldo Balido, mengatakan, 15 orang dipastikan tewas di Cebu, kota terpenting kedua di Filipina dan merupakan pintu gerbang ke beberapa pantai paling indah di negara kepulauan tersebut. Gempa besar itu juga menyebabkan beberapa gereja bersejarah yang sudah berusia berabad-abad dan banyak bangunan modern runtuh.
”Saya kemarin cepat tidur. Tiba-tiba saya terbangun karena tempat tidur saya bergoyang. Saya begitu terkejut dan tak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa bersembunyi di bawah tempat tidur,” kata Janet Maribao (33), seorang penduduk, di Cebu.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Bohol Dennis Agustin menyebutkan, sedikitnya 77 korban tewas ditemukan di wilayah Provinsi Bohol dan 1 orang tewas di pulau tetangganya, Siquijor. Semua daerah kepulauan yang terguncang gempa tersebut sangat terkenal karena pasir putih dan lautnya yang indah.
Balido dan pejabat berwenang yang terlibat upaya pemberian bantuan dan penyelamatan memperingatkan bahwa jumlah korban tewas akan terus naik dan tingkat kerusakan atau kerugian materi belum bisa dihitung.
Meski demikian, mereka mengaku sedikit lega karena gempa terjadi pada hari libur nasional. Itu berarti hanya sedikit orang yang berada dalam beberapa bangunan utama yang mengalami kerusakan.
Kota Balilihan terletak di seberang selat sekitar 60 kilometer dari Cebu. Cebu berpopulasi 2,5 juta orang dan merupakan pusat politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya di Filipina tengah.
Cebu juga merupakan kota pelabuhan tersibuk di Filipina dan memiliki bandar udara terbesar di luar ibu kota Manila. Kota ini juga memiliki industri pembuatan kapal. Sebuah bangunan universitas, sekolah, dan dua pusat perbelanjaan rusak parah akibat gempa tersebut.
Kepala Dewan Bencana Provinsi Cebu Neil Sanchez menyatakan, tiga korban di Cebu tewas terinjak-injak massa yang panik di sebuah kompleks olahraga. Menurut Sanchez, ribuan orang miskin berkumpul menanti bantuan uang tunai dari pemerintah saat gempat terjadi sehingga semua orang panik dan tergesa-gesa menuju pintu keluar. (int)

Gereja tua di Filippina ikut runtuh akibat gempa.
Gereja tua di Filippina ikut runtuh akibat gempa.
CEBU-Setelah dihantam topan Nari pada akhir pekan lalu, Filipina kembali dilanda bencana alam. Gempa bumi bermagnitudo 7,1 (menurut skala US Geological Survey) mengguncang kawasan Filipina tengah, Selasa (15/10/2013) pagi. Hingga Selasa malam, jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 93 orang.

Juru bicara Kantor Pertahanan Sipil Filipina, Reynaldo Balido, mengatakan, 15 orang dipastikan tewas di Cebu, kota terpenting kedua di Filipina dan merupakan pintu gerbang ke beberapa pantai paling indah di negara kepulauan tersebut. Gempa besar itu juga menyebabkan beberapa gereja bersejarah yang sudah berusia berabad-abad dan banyak bangunan modern runtuh.
”Saya kemarin cepat tidur. Tiba-tiba saya terbangun karena tempat tidur saya bergoyang. Saya begitu terkejut dan tak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa bersembunyi di bawah tempat tidur,” kata Janet Maribao (33), seorang penduduk, di Cebu.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Bohol Dennis Agustin menyebutkan, sedikitnya 77 korban tewas ditemukan di wilayah Provinsi Bohol dan 1 orang tewas di pulau tetangganya, Siquijor. Semua daerah kepulauan yang terguncang gempa tersebut sangat terkenal karena pasir putih dan lautnya yang indah.
Balido dan pejabat berwenang yang terlibat upaya pemberian bantuan dan penyelamatan memperingatkan bahwa jumlah korban tewas akan terus naik dan tingkat kerusakan atau kerugian materi belum bisa dihitung.
Meski demikian, mereka mengaku sedikit lega karena gempa terjadi pada hari libur nasional. Itu berarti hanya sedikit orang yang berada dalam beberapa bangunan utama yang mengalami kerusakan.
Kota Balilihan terletak di seberang selat sekitar 60 kilometer dari Cebu. Cebu berpopulasi 2,5 juta orang dan merupakan pusat politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya di Filipina tengah.
Cebu juga merupakan kota pelabuhan tersibuk di Filipina dan memiliki bandar udara terbesar di luar ibu kota Manila. Kota ini juga memiliki industri pembuatan kapal. Sebuah bangunan universitas, sekolah, dan dua pusat perbelanjaan rusak parah akibat gempa tersebut.
Kepala Dewan Bencana Provinsi Cebu Neil Sanchez menyatakan, tiga korban di Cebu tewas terinjak-injak massa yang panik di sebuah kompleks olahraga. Menurut Sanchez, ribuan orang miskin berkumpul menanti bantuan uang tunai dari pemerintah saat gempat terjadi sehingga semua orang panik dan tergesa-gesa menuju pintu keluar. (int)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/