29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Kain Pra Inca Dikembalikan ke Peru

Kain pra Inca ini dikembalikan dari Gothenburg, Swedia.
Kain pra Inca ini dikembalikan dari Gothenburg, Swedia.

SUMUTPOS.CO – Sebuah kain pemakaman Peru kuno periode pra-Inca telah dipamerkan di Lima setelah dikembalikan dari Swedia.

The Shroud of Gothenburg digambarkan sebagai kain yang mempunyai keunikan kompleks, dengan lebih dari 80 warna yaitu biru, hijau, kuning dan merah ditenun menjadi 32 buah bingkai di dalamnya .

Kain itu adalah salah satu dari empat tekstil Paracas kuno dikembalikan, di bawah perjanjian antar-pemerintah.

Kain-kain itu diselundupkan ke luar Peru oleh seorang diplomat Swedia 80 tahun yang lalu.

Para peneliti percaya bahwa gambar yang pada kain tersebut digunakan sebagai kalender musim pertanian.

Kain, yang telah dipamerkan di Museum Nasional Arkeologi, Antropologi dan Sejarah di Lima, menunjukkan gambar-gambar seperti burung condor, katak, kucing, jagung, singkong, dan orang-orang.

Sekitar 85 bahan tekstil lainnya diharapkan akan dikembalikan pada tahun 2021.

Kain-kain tersebut dibuat oleh peradaban yang berkembang di semenanjung Paracas, di bagian selatan-barat dari zaman Peru modern.

Meskipun kain tersebut berusia sekitar 2.000 tahun-an, namun para arkeolog mengatakan kain-kain itu awet.

Kain penguburan Paracas itu “telah diletakkan, di tanah yang bergaram, kering dan sejuk, dilindungi dari faktor-faktor kerusakan seperti oksigen dan sinar UV,” kata Musium Kebudayaan Nasional di Gothenburg. (BBC)

Kain pra Inca ini dikembalikan dari Gothenburg, Swedia.
Kain pra Inca ini dikembalikan dari Gothenburg, Swedia.

SUMUTPOS.CO – Sebuah kain pemakaman Peru kuno periode pra-Inca telah dipamerkan di Lima setelah dikembalikan dari Swedia.

The Shroud of Gothenburg digambarkan sebagai kain yang mempunyai keunikan kompleks, dengan lebih dari 80 warna yaitu biru, hijau, kuning dan merah ditenun menjadi 32 buah bingkai di dalamnya .

Kain itu adalah salah satu dari empat tekstil Paracas kuno dikembalikan, di bawah perjanjian antar-pemerintah.

Kain-kain itu diselundupkan ke luar Peru oleh seorang diplomat Swedia 80 tahun yang lalu.

Para peneliti percaya bahwa gambar yang pada kain tersebut digunakan sebagai kalender musim pertanian.

Kain, yang telah dipamerkan di Museum Nasional Arkeologi, Antropologi dan Sejarah di Lima, menunjukkan gambar-gambar seperti burung condor, katak, kucing, jagung, singkong, dan orang-orang.

Sekitar 85 bahan tekstil lainnya diharapkan akan dikembalikan pada tahun 2021.

Kain-kain tersebut dibuat oleh peradaban yang berkembang di semenanjung Paracas, di bagian selatan-barat dari zaman Peru modern.

Meskipun kain tersebut berusia sekitar 2.000 tahun-an, namun para arkeolog mengatakan kain-kain itu awet.

Kain penguburan Paracas itu “telah diletakkan, di tanah yang bergaram, kering dan sejuk, dilindungi dari faktor-faktor kerusakan seperti oksigen dan sinar UV,” kata Musium Kebudayaan Nasional di Gothenburg. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/