SUMUTPOS.CO – Selasa waktu setempat (16/6), dari Trump Tower, Donald Trump berpidato selama sekitar 45 menit tentang pencalonannya di ajang pilpres AS. Sebagai warga Negeri Paman Sam, dia menyatakan rindu merasakan kejayaan AS seperti dahulu.
’’Jadi, bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, saya resmi mencalonkan diri sebagai kandidat presiden AS. Kita akan membuat negeri ini berjaya lagi,’’ ujar taipan berjuluk The Donald tersebut.
Deklarasi Trump itu mengakhiri spekulasi publik tentang ambisi politiknya. Selama hampir dua dekade, chairman sekaligus presiden The Trump Organization tersebut selalu terlibat dalam hiruk pikuk pilpres. Dia pernah menjadi penyandang dana politik untuk Republik, tetapi juga Partai Demokrat. Belakangan, dia menunjukkan ketertarikannya untuk terlibat langsung di dunia politik.
Selama sekitar 10 tahun terakhir, Trump membuat rakyat AS, khususnya para pendukung dan simpatisan Republik, menunggu. Itu terjadi karena dia beberapa kali melemparkan wacana untuk maju dalam pilpres melalui partai berlambang gajah tersebut. Tetapi, pada detik-detik terakhir, lelaki asli New York itu selalu mengurungkan niatnya. Dia lantas melanjutkan kontribusinya sebagai donatur.
Kali ini Trump benar-benar memantapkan hatinya. Bahkan, dia sanggup bersaing dengan 11 kandidat lain yang seluruhnya adalah politikus. Termasuk Jeb Bush yang merupakan putra mantan Presiden George H.W. Bush sekaligus adik mantan Presiden George W. Bush. Berbekal pengalaman politik yang nyaris nol, Trump menyatakan siap bertarung dengan 11 kandidat Republik lainnya demi satu tiket menuju Gedung Putih.
’’Sayang sekali, (saat ini) mimpi Amerika sudah pupus. Tapi, jika terpilih sebagai presiden, saya akan membawanya kembali dalam skala yang lebih besar, lebih bagus, dan lebih solid dari yang sebelumnya,’’ papar pebisnis yang kekayaan pribadinya mencapai sekitar USD 9 miliar atau setara Rp 120,11 triliun tersebut. Dia yakin, di bawah kepemimpinannya, AS akan kembali menjadi negeri adikuasa.
Namun, kemantapan hati dan keseriusan Trump tidak lantas diapresiasi. Sebagian publik justru mencibir ambisi yang dikemas dalam kampanye bertema Jadikan Amerika Jaya Kembali itu. Mereka menganggap keterlibatan suami Melania Knauss dalam pilpres AS sebagai pertanda buruk. Sebab, Trump yang juga dikenal sebagai selebriti membuat pilpres 2016 turun kelas.
Ya, sebagian publik menyebut kehadiran Trump akan mengubah kompetisi politik kelas tinggi tersebut setara dengan sirkus semata. Sebab, konglomerat nyentrik itu tidak pernah malu mempromosikan dirinya lewat layar kaca. Maka, sebagian publik yakin Trump akan menjadikan layar kaca sebagai media jual diri selama kampanye. Mereka yakin bapak lima anak itu bakal menjadikan gengsi iklan politik anjlok.