22.8 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Meledak Seperti Bom, Tubuh Korban Terbelah

Pesawat PD II Jatuh, Tiga Tewas

RENO-Ketika pesawat era Perang Dunia (PD) II jenis P-51 Mustang yang dikemudikan Jimmy Leewald itu mulai berputar-putar dalam pola spiral, Tim Linville tahu itu bukan bagian dari atraksi National Championship Air Races yang dihelat di Reno, Nevada, Amerika Serikat, Jumat sore (16/9) waktu setempat (Sabtu dini hari WIB). Tapi, pesawat yang diberi nama Galloping Ghost tersebut sedang mengalami masalah.

Karena itulah, warga Reno itu, sebagaimana diceritakan kepada Reno Gazette-Journal, segera menyuruh dua putrinya yang menonton bersamanya segera berlari meninggalkan grandstand alias tribun ekonomi tempat mereka berdiri. Apalagi, pesawat perang lawas yang berkompetisi dalam kelas Ultimate Gold “lomba antarpesawat era PD II” itu memang mengarah ke tribun yang diisi ribuan penonton.

Pesawat itu akhirnya memang jatuh. Tapi, masih beruntung. Sebab, si saat-saat akhir Leewald berhasil membuat Galloping Ghost meluncur dalam posisi tegak lurus sehingga pesawat yang telah dimodifikasi itu tak mengarah ke grandstand, melainkan ke tribun VIP di depan grandstand yang ditempati sekitar 20 penonton yang semuanya duduk.
Tentu saja korban tewas tetap tak terhindarkan. Dua penonton yang belum bisa diidentifikasi meninggal di tempat kejadian. Leewald, 74, yang merupakan pengusaha realestat itu jelas tak terselamatkan karena Galloping Ghost hancur berkeping-keping dalam insiden yang terjadi pada pukul 16.30 waktu setempat tersebut. Sebanyak 56 penonton mengalami luka-luka.

Puing-puing pesawat naas itu pun menyebar ke berbagai penjuru Reno Stead Station, bandara kecil di daerah perbukitan sebelah utara Reno tempat perhelatan adu balap tahunan yang kemarin ditonton sekitar 75 ribu pasang mata itu.

“Kalau pilot tak berhasil membuat pesawat jatuh tegak lurus, korban bisa mencapai ratusan, bahkan mungkin lebih,” kata Linville.

Begitu dahsyatnya bunyi pesawat tua itu kala jatuh, Dr Gerald Lent, salah seorang penonton, menyamakan dengan bom. Dampak sesudahnya pun sungguh mengerikan. “Darah di mana-mana, orang-orang bergelimpangan. Saya melihat salah seorang di antara mereka terbelah dua. Potongan lengan dan kaki juga bertebaran ke segala penjuru,” kata Lent seperti dikutip New York Times.

Tanya Breining, penonton lainnya, menyebut apa yang terjadi di depan matanya itu tak ubahnya dengan pembantaian masal. “Jauh lebih mengerikan daripada ledakan bom,” kata Breining kepada KTVU-TV.

Senada dengan Breining, Maureen Higgins yang rutin menonton adu balap yang melibatkan pesawat sipil dan militer selama 16 tahun terakhir itu juga melihat bagaimana kepala seorang pria yang duduk di depannya di tribun VIP berlumuran darah karena terhantam reruntuhan Galloping Ghost.

“Saya melihat potongan tubuh di mana-mana. Anda tak akan memercayai kalau tak melihat sendiri,” kata Higgins.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan fatal tersebut. Tapi, diperkirakan peristiwa itu terjadi karena kerusakan mekanik. “Sang pilot kehilangan kendali pesawat. Tampaknya, pesawatnya mengalami masalah sehingga dia tak bisa mengontrol,” ujar Mike Houghton, presiden dan CEO Reno Air Races.

Penyelidik federal beranggota tiga orang telah diterjunkan ke lokasi kemarin. Adapun sang pilot, Leewald, adalah “sopir” pesawat berjam terbang tinggi. Sejak usia 14 tahun, dia telah menerbangkan pesawat. P-51 Mustang yang dulu digunakan AS dalam Perang Dunia II di Eropa juga merupakan kendaraan favoritnya.

Para korban luka dilarikan ke tiga rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian. Stephanie Kruse, juru bicara Otoritas Pelayanan Medis Regional, menyebutkan bahwa di antara 56 orang yang harus dirumahsakitkan akibat kejadian berdarah itu, 15 orang mengalami luka serius, 28 terluka ringan, dan, 13 orang dalam kondisi kritis karena mengalami luka-luka yang bisa mengakibatkan kematian.(c4/ttg/jpnn)

Pesawat PD II Jatuh, Tiga Tewas

RENO-Ketika pesawat era Perang Dunia (PD) II jenis P-51 Mustang yang dikemudikan Jimmy Leewald itu mulai berputar-putar dalam pola spiral, Tim Linville tahu itu bukan bagian dari atraksi National Championship Air Races yang dihelat di Reno, Nevada, Amerika Serikat, Jumat sore (16/9) waktu setempat (Sabtu dini hari WIB). Tapi, pesawat yang diberi nama Galloping Ghost tersebut sedang mengalami masalah.

Karena itulah, warga Reno itu, sebagaimana diceritakan kepada Reno Gazette-Journal, segera menyuruh dua putrinya yang menonton bersamanya segera berlari meninggalkan grandstand alias tribun ekonomi tempat mereka berdiri. Apalagi, pesawat perang lawas yang berkompetisi dalam kelas Ultimate Gold “lomba antarpesawat era PD II” itu memang mengarah ke tribun yang diisi ribuan penonton.

Pesawat itu akhirnya memang jatuh. Tapi, masih beruntung. Sebab, si saat-saat akhir Leewald berhasil membuat Galloping Ghost meluncur dalam posisi tegak lurus sehingga pesawat yang telah dimodifikasi itu tak mengarah ke grandstand, melainkan ke tribun VIP di depan grandstand yang ditempati sekitar 20 penonton yang semuanya duduk.
Tentu saja korban tewas tetap tak terhindarkan. Dua penonton yang belum bisa diidentifikasi meninggal di tempat kejadian. Leewald, 74, yang merupakan pengusaha realestat itu jelas tak terselamatkan karena Galloping Ghost hancur berkeping-keping dalam insiden yang terjadi pada pukul 16.30 waktu setempat tersebut. Sebanyak 56 penonton mengalami luka-luka.

Puing-puing pesawat naas itu pun menyebar ke berbagai penjuru Reno Stead Station, bandara kecil di daerah perbukitan sebelah utara Reno tempat perhelatan adu balap tahunan yang kemarin ditonton sekitar 75 ribu pasang mata itu.

“Kalau pilot tak berhasil membuat pesawat jatuh tegak lurus, korban bisa mencapai ratusan, bahkan mungkin lebih,” kata Linville.

Begitu dahsyatnya bunyi pesawat tua itu kala jatuh, Dr Gerald Lent, salah seorang penonton, menyamakan dengan bom. Dampak sesudahnya pun sungguh mengerikan. “Darah di mana-mana, orang-orang bergelimpangan. Saya melihat salah seorang di antara mereka terbelah dua. Potongan lengan dan kaki juga bertebaran ke segala penjuru,” kata Lent seperti dikutip New York Times.

Tanya Breining, penonton lainnya, menyebut apa yang terjadi di depan matanya itu tak ubahnya dengan pembantaian masal. “Jauh lebih mengerikan daripada ledakan bom,” kata Breining kepada KTVU-TV.

Senada dengan Breining, Maureen Higgins yang rutin menonton adu balap yang melibatkan pesawat sipil dan militer selama 16 tahun terakhir itu juga melihat bagaimana kepala seorang pria yang duduk di depannya di tribun VIP berlumuran darah karena terhantam reruntuhan Galloping Ghost.

“Saya melihat potongan tubuh di mana-mana. Anda tak akan memercayai kalau tak melihat sendiri,” kata Higgins.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan fatal tersebut. Tapi, diperkirakan peristiwa itu terjadi karena kerusakan mekanik. “Sang pilot kehilangan kendali pesawat. Tampaknya, pesawatnya mengalami masalah sehingga dia tak bisa mengontrol,” ujar Mike Houghton, presiden dan CEO Reno Air Races.

Penyelidik federal beranggota tiga orang telah diterjunkan ke lokasi kemarin. Adapun sang pilot, Leewald, adalah “sopir” pesawat berjam terbang tinggi. Sejak usia 14 tahun, dia telah menerbangkan pesawat. P-51 Mustang yang dulu digunakan AS dalam Perang Dunia II di Eropa juga merupakan kendaraan favoritnya.

Para korban luka dilarikan ke tiga rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian. Stephanie Kruse, juru bicara Otoritas Pelayanan Medis Regional, menyebutkan bahwa di antara 56 orang yang harus dirumahsakitkan akibat kejadian berdarah itu, 15 orang mengalami luka serius, 28 terluka ringan, dan, 13 orang dalam kondisi kritis karena mengalami luka-luka yang bisa mengakibatkan kematian.(c4/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/