25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Obama: ‘Bukan Perang Melawan Islam, tapi Melawan Teroris’

SUMUTPOS.CO – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan kepada konferensi tentang ektremisme dengan kekerasan bahwa mereka bukan berperang dengan Islam, tetapi dengan teroris yang menyelewengkan Islam.

Ia mengatakan dunia harus mengkonfrontasi ideologi yang diputar balik seperti yang dipakai kelompok-kelompok seperti Negara Islam untuk mengilhami dilakukannya tindak kekerasan dan meradikalisasi kaum muda.

Obama mengakui bahwa keluhan yang dirasakan oleh para pemuda harus ditangani agar dapat menolak usaha-usaha pemikat yang dilakukan kelompok-kelompok ekstremis.

Perwakilan dari lebih dari 60 negara hadir di pertemuan yang dilangsungkan di Gedung Putih, Rabu 18 Februari, setelah adanya serangan-serangan Islamis di Denmark, Prancis dan Australia.

Acara yang pada mulanya direncanakan untuk tahun lalu ini akan berfokus pada tanggapan lokal untuk mencegah radikalisasi.

Obama telah meminta Kongres untuk secara resmi memberi wewenang untuk adanya kekuatan militer melawan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Irak dan Suriah.

Koalisi internasional yang dipimpin AS sudah melakukan serangan udara terhadap kelompok itu sejak tahun lalu.

Pemerintah Washington Serikat juga merasa prihatin akan tumbuhnya keterlibatan kelompok ekstremis di Libya dan Afrika Barat, serta juga adanya warga Amerika dan Eropa yang bergabung dengan ISIS. (BBC)

SUMUTPOS.CO – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan kepada konferensi tentang ektremisme dengan kekerasan bahwa mereka bukan berperang dengan Islam, tetapi dengan teroris yang menyelewengkan Islam.

Ia mengatakan dunia harus mengkonfrontasi ideologi yang diputar balik seperti yang dipakai kelompok-kelompok seperti Negara Islam untuk mengilhami dilakukannya tindak kekerasan dan meradikalisasi kaum muda.

Obama mengakui bahwa keluhan yang dirasakan oleh para pemuda harus ditangani agar dapat menolak usaha-usaha pemikat yang dilakukan kelompok-kelompok ekstremis.

Perwakilan dari lebih dari 60 negara hadir di pertemuan yang dilangsungkan di Gedung Putih, Rabu 18 Februari, setelah adanya serangan-serangan Islamis di Denmark, Prancis dan Australia.

Acara yang pada mulanya direncanakan untuk tahun lalu ini akan berfokus pada tanggapan lokal untuk mencegah radikalisasi.

Obama telah meminta Kongres untuk secara resmi memberi wewenang untuk adanya kekuatan militer melawan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Irak dan Suriah.

Koalisi internasional yang dipimpin AS sudah melakukan serangan udara terhadap kelompok itu sejak tahun lalu.

Pemerintah Washington Serikat juga merasa prihatin akan tumbuhnya keterlibatan kelompok ekstremis di Libya dan Afrika Barat, serta juga adanya warga Amerika dan Eropa yang bergabung dengan ISIS. (BBC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/