26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Siklon Tauktae Terjang India: 20 Orang Tewas, 127 Penumpang Kapal Hilang

NEW DELHI, SUMUTPOS.CO – Topan dahsyat menerjang wilayah India pada Selasa (18/5) waktu setempat, dengan membawa angin kencang dan hujan lebat. Sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas dan sedikitnya 127 orang hilang setelah sebuah kapal hanyut di lepas pantai Mumbai.

TOPAN TAUKTAE: Seorang petani memeriksa kerusakan yang terjadi pada tanaman pisangnya setelah dilanda angin kencang dan curah hujan akibat Topan Tauktae, di Desa Chachegaon di Karad, Maharashtra, India, Selasa (18/5).PTI Photo.

Seperti dilansir AFP, Selasa (18/5), siklon Tauktae ini semakin memicu kekacauan di India yang menghadapi lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) yang membuat kewalahan sistem layanan kesehatan setempat, dengan rumah-rumah sakit kekurangan tempat tidur, pasokan oksigen medis dan obat-obatan.

Siklon ini juga memicu gangguan pada program vaksinasi Corona yang sangat dibutuhkan untuk mengendalikan penyebaran Corona yang semakin meluas.

Topan Tauktae dilaporkan menerjang sebagian besar wilayah India, dengan memicu gelombang besar di lautan, memicu genangan di jalanan dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi dari rumah-rumah mereka.

Topan siklon yang tercatat sebagai yang terbesar menerjang India dalam beberapa tahun terakhir ini, telah memicu korban jiwa di berbagai wilayah, termasuk Kerala, Goa, Maharashtra dan Gujarat. Angin kencang yang dibawa topan ini menyapu rumah-rumah yang rapuh, menumbangkan pepohonan dan tiang listrik.

Otoritas Mumbai menutup sementara bandara di wilayahnya dan mengimbau warga tetap berada di rumah. Tidak hanya itu, otoritas Mumbai juga memindahkan sekitar 600 pasien Corona yang dirawat di rumah-rumah sakit darurat ke lokasi-lokasi yang lebih aman.

Ketinggian gelombang laut di Mumbai, tepatnya di kota tepi pantai Diu, dilaporkan mencapai 3 meter.

Insiden kapal hanyut terjadi di lepas pantai Mumbai, dengan Kementerian Pertahanan India menyebut 127 orang masih hilang. Kapal yang membawa 273 orang ini hanyut dan tenggelam di Bombay Hight, yang berjarak 175 kilometer dari Mumbai setelah menurunkan jangkar.

Dua kapal Angkatan Laut India dikerahkan untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan yang terhambat kondisi cuaca. Sementara laporan media CNBC TV18 menyebut sebuah pesawat pengintai P-8I dan beberapa helikopter Angkatan Laut dikerahkan untuk melakukan pencarian dari udara.

Laporan Departemen Meteorologi India menyebut topan Tauktae menyentuh daratan di Gujarat pada Senin (17/5) waktu setempat sebagai Badai Siklon Luar Biasa Parah yang bergerak dengan kecepatan 185 kilometer per jam. Pada Selasa (18/5) pagi, topan Tauktae diturunkan levelnya menjadi Badai Siklon Sangat Parah.

Terjangan siklon Tauktae semakin memperburuk situasi pandemi Corona di India. Sekitar 200 ribu orang dievakuasi di Gujarat, di mana seluruh pasien Corona di rumah-rumah sakit yang berada dalam radius 5 kilometer dari pantai, juga dipindahkan.

Otoritas setempat berupaya keras mematikan tidak ada pemadaman listrik di sebanyak 400 rumah sakit yang menangani pasien Corona dan 41 pabrik oksigen yang sangat dibutuhkan. Kepala Menteri Gujarat, Vijay Rupani, menuturkan lebih dari 1.000 rumah sakit Corona mendapat pasokan generator.

Pejabat setempat juga menegaskan bahwa protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan penggunaan sanitizer diberlakukan di tempat-tempat pengungsian. (dtc)

NEW DELHI, SUMUTPOS.CO – Topan dahsyat menerjang wilayah India pada Selasa (18/5) waktu setempat, dengan membawa angin kencang dan hujan lebat. Sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas dan sedikitnya 127 orang hilang setelah sebuah kapal hanyut di lepas pantai Mumbai.

TOPAN TAUKTAE: Seorang petani memeriksa kerusakan yang terjadi pada tanaman pisangnya setelah dilanda angin kencang dan curah hujan akibat Topan Tauktae, di Desa Chachegaon di Karad, Maharashtra, India, Selasa (18/5).PTI Photo.

Seperti dilansir AFP, Selasa (18/5), siklon Tauktae ini semakin memicu kekacauan di India yang menghadapi lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) yang membuat kewalahan sistem layanan kesehatan setempat, dengan rumah-rumah sakit kekurangan tempat tidur, pasokan oksigen medis dan obat-obatan.

Siklon ini juga memicu gangguan pada program vaksinasi Corona yang sangat dibutuhkan untuk mengendalikan penyebaran Corona yang semakin meluas.

Topan Tauktae dilaporkan menerjang sebagian besar wilayah India, dengan memicu gelombang besar di lautan, memicu genangan di jalanan dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi dari rumah-rumah mereka.

Topan siklon yang tercatat sebagai yang terbesar menerjang India dalam beberapa tahun terakhir ini, telah memicu korban jiwa di berbagai wilayah, termasuk Kerala, Goa, Maharashtra dan Gujarat. Angin kencang yang dibawa topan ini menyapu rumah-rumah yang rapuh, menumbangkan pepohonan dan tiang listrik.

Otoritas Mumbai menutup sementara bandara di wilayahnya dan mengimbau warga tetap berada di rumah. Tidak hanya itu, otoritas Mumbai juga memindahkan sekitar 600 pasien Corona yang dirawat di rumah-rumah sakit darurat ke lokasi-lokasi yang lebih aman.

Ketinggian gelombang laut di Mumbai, tepatnya di kota tepi pantai Diu, dilaporkan mencapai 3 meter.

Insiden kapal hanyut terjadi di lepas pantai Mumbai, dengan Kementerian Pertahanan India menyebut 127 orang masih hilang. Kapal yang membawa 273 orang ini hanyut dan tenggelam di Bombay Hight, yang berjarak 175 kilometer dari Mumbai setelah menurunkan jangkar.

Dua kapal Angkatan Laut India dikerahkan untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan yang terhambat kondisi cuaca. Sementara laporan media CNBC TV18 menyebut sebuah pesawat pengintai P-8I dan beberapa helikopter Angkatan Laut dikerahkan untuk melakukan pencarian dari udara.

Laporan Departemen Meteorologi India menyebut topan Tauktae menyentuh daratan di Gujarat pada Senin (17/5) waktu setempat sebagai Badai Siklon Luar Biasa Parah yang bergerak dengan kecepatan 185 kilometer per jam. Pada Selasa (18/5) pagi, topan Tauktae diturunkan levelnya menjadi Badai Siklon Sangat Parah.

Terjangan siklon Tauktae semakin memperburuk situasi pandemi Corona di India. Sekitar 200 ribu orang dievakuasi di Gujarat, di mana seluruh pasien Corona di rumah-rumah sakit yang berada dalam radius 5 kilometer dari pantai, juga dipindahkan.

Otoritas setempat berupaya keras mematikan tidak ada pemadaman listrik di sebanyak 400 rumah sakit yang menangani pasien Corona dan 41 pabrik oksigen yang sangat dibutuhkan. Kepala Menteri Gujarat, Vijay Rupani, menuturkan lebih dari 1.000 rumah sakit Corona mendapat pasokan generator.

Pejabat setempat juga menegaskan bahwa protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan penggunaan sanitizer diberlakukan di tempat-tempat pengungsian. (dtc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/