Hanya kapal RMN yang mengawasi setelah kapten kapal tanker mengingatkan kapal patroli KD Terengganu pada pukul 01.00, Jumat (19/6) kemarin.
Laksamana Abdul Aziz mengatakan perompak mengancam membunuh keluarga kapten kapal jika ia membunyikan alarm selama pelarian mereka. “Perompak mengintimidasi kapten secara pribadi sehingga ia ketakutan,” katanya.
Sebelumnya MT Orkim Harmony, membawa 6.000 ton bahan bakar jenis RON95 dibajak saat berlayar menuju pelabuhan Kuantan dan diharapkan tiba sekitar pukul 2:30 hari ini.
Di antara awak 22, hanya koki asal Indonesia Mavit Matin yang terluka dalam insiden itu. Ia ditembak di paha dan diterbangkan ke sebuah rumah sakit di Kubang Kerian, Kelantan. Lukanya tidak begitu serius.
Wakil Direktur Jenderal (operasi) Agen Keamanan Maritim Malaysia, Maritim Laksamana Datuk Ahmad Puzi Ab Kahar mengatakan, pihak berwenang Malaysia akan menghukum pelaku 10 sampai 15 tahun penjara dan lima cambukan rotan jika terbukti melakukan pembajakan. “Itu akan menjadi ganjaran bagi mereka atas kegiatan kecil ini,” katanya.
Namun, Laksamana Ahmad Puzi percaya ada gembong yang mengarahkan pembajakan tersebut. “Delapan orang ini hanya pesuruh. Pasti ada tauke di belakang ini,” katanya, menggunakan istilah sehari-hari untuk “bos”.
“Kami akan menyelidiki.” tambahnya.
Dia membantah bahwa mereka melepaskan bajak laut untuk meninggalkan tanker karena mereka telah diijinkan untuk melarikan diri.
“Apakah orang-orang berpikir seperti itu?” tandanya. (ray/jpnn)