ISTANBUL, SUMUTPOS.CO – Demonstrasi pawai gay di Istanbul, hari Minggu (19/6), dibubarkan polisi anti-huru-hara Turki, dengan menembakkan gas air mata. Sementara aktivis terus berusaha melangsungkan pawai gay, dengan tujuan menentang larangan pemerintah.
Ratusan polisi mengepung demonstran yang seraya melambai-lambaikan bendera pelangi komunitas LGBT, berkumpul di jalur utama, Istiklal Street, kawasan kelas atas di pusat kota. Polisi dilaporkan menangkap beberapa demonstran yang menolak perintah untuk bubar.
Acara Pawai Gay Istanbul dilakukan setiap tahun sejak 2003. Tetapi gubernur Istanbul hari Jumat (17/6) melarang pawai itu untuk melindungi apa yang disebut pihak berwenang “keamanan dan ketertiban umum.”
Penyelenggara mengecam larangan itu, menyebutnya sebagai “pelanggaran mencolok” hak-hak mereka untuk berkumpul.
Menjelang konfrontasi hari Minggu, keamanan sudah diperketat di kota itu, setelah terjadi serangkaian serangan bom baru-baru ini, yang diklaim ekstrimis ISIS atau yang menurut pemerintah dilakukan militan Kurdi yang mengupayakan otonomi di Turki tenggara.
Satu ledakan itu – bom bunuh diri yang menewaskan lima orang Maret lalu – juga terjadi di Istiklal Street dekat lokasi konfrontasi hari Minggu. (voa)
ISTANBUL, SUMUTPOS.CO – Demonstrasi pawai gay di Istanbul, hari Minggu (19/6), dibubarkan polisi anti-huru-hara Turki, dengan menembakkan gas air mata. Sementara aktivis terus berusaha melangsungkan pawai gay, dengan tujuan menentang larangan pemerintah.
Ratusan polisi mengepung demonstran yang seraya melambai-lambaikan bendera pelangi komunitas LGBT, berkumpul di jalur utama, Istiklal Street, kawasan kelas atas di pusat kota. Polisi dilaporkan menangkap beberapa demonstran yang menolak perintah untuk bubar.
Acara Pawai Gay Istanbul dilakukan setiap tahun sejak 2003. Tetapi gubernur Istanbul hari Jumat (17/6) melarang pawai itu untuk melindungi apa yang disebut pihak berwenang “keamanan dan ketertiban umum.”
Penyelenggara mengecam larangan itu, menyebutnya sebagai “pelanggaran mencolok” hak-hak mereka untuk berkumpul.
Menjelang konfrontasi hari Minggu, keamanan sudah diperketat di kota itu, setelah terjadi serangkaian serangan bom baru-baru ini, yang diklaim ekstrimis ISIS atau yang menurut pemerintah dilakukan militan Kurdi yang mengupayakan otonomi di Turki tenggara.
Satu ledakan itu – bom bunuh diri yang menewaskan lima orang Maret lalu – juga terjadi di Istiklal Street dekat lokasi konfrontasi hari Minggu. (voa)