Kapten Zaharie Ahmad Shah resmi menjadi tersangka dalam kasus hilangnya pesawat MH370 milik Malaysia Airlines.
MALAYSIA,SUMUTPOS.CO – Tim penyelidik telah menetapkan tersangka utama atas hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Mereka menuding pilot, Kapten Zaharie Ahmad Shah sebagai penyebab lenyapnya burung besi itu.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, ahad (22/6), setelah mewawancarai sekitar 170 orang berhubungan dengan hilangnya pesawat itu, akhirnya disimpulkan Zaharie menjadi manusia paling bertanggung jawab atas nyawa 239 penumpang termasuk awak MH370.
Penyelidik bagian kriminal melibatkan pemeriksaan intelijen pada semua saksi yang berada saat penerbangan pesawat jenis jet Boeing 777-200 itu. Hasilnya, semua pihak mencurigai secara individu pada Zaharie. Sumber menyebutkan pilot itu tidak pernah terlihat memperbincangkan soal masa depan pekerjaan maupun hidup bersosial. Dia juga tertutup soal keluarganya.
Ayah tiga anak ini diketahui tengah mempunyai permasalahan rumah tangga dengan istrinya, meski demikian keluarga Zaharie membantah hal ini. Kecurigaan juga terletak pada simulator pesawat di rumahnya. Pasalnya lelaki 53 tahun itu memakai simulator demi melatih keahlian terbangnya termasuk mendarat di beberapa lapangan terbang di Samudera Hindia bagian selatan, lokasi yang dipercaya tempat terakhir MH370 terlihat.
“Ada dokumen yang dihapus dari simulator,” ujar penyidik dari kepolisian Malaysia. Sebelum MH370 menghilang, beberapa hari sebelumnya tingkah Zaharie memang mencurigakan koleganya. Sikapnya tidak menentu, kadang tersenyum, kadang sedih, dan cenderung menjadi sangat pendiam. (rm/deo)
Kapten Zaharie Ahmad Shah resmi menjadi tersangka dalam kasus hilangnya pesawat MH370 milik Malaysia Airlines.
MALAYSIA,SUMUTPOS.CO – Tim penyelidik telah menetapkan tersangka utama atas hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Mereka menuding pilot, Kapten Zaharie Ahmad Shah sebagai penyebab lenyapnya burung besi itu.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, ahad (22/6), setelah mewawancarai sekitar 170 orang berhubungan dengan hilangnya pesawat itu, akhirnya disimpulkan Zaharie menjadi manusia paling bertanggung jawab atas nyawa 239 penumpang termasuk awak MH370.
Penyelidik bagian kriminal melibatkan pemeriksaan intelijen pada semua saksi yang berada saat penerbangan pesawat jenis jet Boeing 777-200 itu. Hasilnya, semua pihak mencurigai secara individu pada Zaharie. Sumber menyebutkan pilot itu tidak pernah terlihat memperbincangkan soal masa depan pekerjaan maupun hidup bersosial. Dia juga tertutup soal keluarganya.
Ayah tiga anak ini diketahui tengah mempunyai permasalahan rumah tangga dengan istrinya, meski demikian keluarga Zaharie membantah hal ini. Kecurigaan juga terletak pada simulator pesawat di rumahnya. Pasalnya lelaki 53 tahun itu memakai simulator demi melatih keahlian terbangnya termasuk mendarat di beberapa lapangan terbang di Samudera Hindia bagian selatan, lokasi yang dipercaya tempat terakhir MH370 terlihat.
“Ada dokumen yang dihapus dari simulator,” ujar penyidik dari kepolisian Malaysia. Sebelum MH370 menghilang, beberapa hari sebelumnya tingkah Zaharie memang mencurigakan koleganya. Sikapnya tidak menentu, kadang tersenyum, kadang sedih, dan cenderung menjadi sangat pendiam. (rm/deo)
