32.8 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Solo: A Star Wars Story, Dinilai B, Alias Biasa Saja

SUMUTPOS.CO – Solo: A Star Wars Story tayang di Tanah Air mulai Rabu (23/5). Moviegoers Indonesia bisa menyaksikan lebih dulu kisah Han Solo muda yang menjadi perjudian besar Disney dan Lucasfilm tersebut.

Sempat mendapat review positif setelah pemutaran world premiere di Los Angeles 2 pekan lalu, rating film besutan Ron Howard itu malah turun menjelang pemutarannya di AS. Film yang dibintangi Alden Ehrenreich dan Emilia Clarke tersebut, dinilai B alias biasa saja.

Di Rotten Tomatoes, film itu mendapat skor 71 persen. Di IMDb, nilainya malah merosot. Pekan lalu, skornya masih di kisaran angka 7. Kini tinggal 6,2. Bandingkan proyek spin-off pendahulunya, Rogue One: A Star Wars Story, yang punya skor 85 persen di Rotten Tomatoes dan 7,8 dari IMDb.

Penilaian media dari luar Amerika Utara tidak kalah pedas. Ulasan News.com.au Selasa (22/5), menjelaskan, cerita Solo: A Star Wars Story kurang kuat sebagai sebuah spin-off.

“Yang patut ditunggu justru proyek film standalone Lando (diperankan Donald Glover). Karakternya kuat dan mencuri perhatian,” tulis Wenlei Ma, kritikus untuk situs berita Australia. Ia memberikan rating 2,5 bintang buat Solo.

The Guardian yang berbasis di Inggris merilis ulasan serupa. “Prekuel Han Solo adalah satu film yang tidak dibutuhkan dari jagat Star Wars. Jangan heran kalau penonton tidak terlalu menantikannya,” tulis Tom Beasley, kritikus The Guardian.

Penulis naskah Lawrence Kasdan sadar, proyek Solo akan menuai kritik dari para fans. “Aku paham, tapi aku tidak akan ambil pusing. Tiap film ini beda dengan rilisan era Empire (Strikes Back, episode kelima Star Wars yang rilis pada 1980),” urainya.

Sementara sutradara Ron Howard menyatakan, Solo: A Star Wars Story memang diciptakan kontroversial. Dalam wawancara di acara media Inggris, Howard menyatakan, ia dan tim produksi ambil risiko dengan mengambil tema cerita yang enggak Star Wars banget. Tidak ada The Force, tidak ada Death Star. “Film ini memang hanya fokus pada satu karakter. Jadi, seluruh alur memang didedikasikan untuk Han Solo,” jelasnya.

Meski memicu kontroversi, Howard yakin, fans akan menikmati film tersebut. Sama seperti George Lucas yang sudah menyaksikan Solo saat world premiere. “Ia percaya, aku dan tim bisa membawa sisi menghibur dari karakter dan dunia Star Wars ini,” pungkasnya. (variety/theguardian/bbc/fam/c25/na/jpnn/saz)

SUMUTPOS.CO – Solo: A Star Wars Story tayang di Tanah Air mulai Rabu (23/5). Moviegoers Indonesia bisa menyaksikan lebih dulu kisah Han Solo muda yang menjadi perjudian besar Disney dan Lucasfilm tersebut.

Sempat mendapat review positif setelah pemutaran world premiere di Los Angeles 2 pekan lalu, rating film besutan Ron Howard itu malah turun menjelang pemutarannya di AS. Film yang dibintangi Alden Ehrenreich dan Emilia Clarke tersebut, dinilai B alias biasa saja.

Di Rotten Tomatoes, film itu mendapat skor 71 persen. Di IMDb, nilainya malah merosot. Pekan lalu, skornya masih di kisaran angka 7. Kini tinggal 6,2. Bandingkan proyek spin-off pendahulunya, Rogue One: A Star Wars Story, yang punya skor 85 persen di Rotten Tomatoes dan 7,8 dari IMDb.

Penilaian media dari luar Amerika Utara tidak kalah pedas. Ulasan News.com.au Selasa (22/5), menjelaskan, cerita Solo: A Star Wars Story kurang kuat sebagai sebuah spin-off.

“Yang patut ditunggu justru proyek film standalone Lando (diperankan Donald Glover). Karakternya kuat dan mencuri perhatian,” tulis Wenlei Ma, kritikus untuk situs berita Australia. Ia memberikan rating 2,5 bintang buat Solo.

The Guardian yang berbasis di Inggris merilis ulasan serupa. “Prekuel Han Solo adalah satu film yang tidak dibutuhkan dari jagat Star Wars. Jangan heran kalau penonton tidak terlalu menantikannya,” tulis Tom Beasley, kritikus The Guardian.

Penulis naskah Lawrence Kasdan sadar, proyek Solo akan menuai kritik dari para fans. “Aku paham, tapi aku tidak akan ambil pusing. Tiap film ini beda dengan rilisan era Empire (Strikes Back, episode kelima Star Wars yang rilis pada 1980),” urainya.

Sementara sutradara Ron Howard menyatakan, Solo: A Star Wars Story memang diciptakan kontroversial. Dalam wawancara di acara media Inggris, Howard menyatakan, ia dan tim produksi ambil risiko dengan mengambil tema cerita yang enggak Star Wars banget. Tidak ada The Force, tidak ada Death Star. “Film ini memang hanya fokus pada satu karakter. Jadi, seluruh alur memang didedikasikan untuk Han Solo,” jelasnya.

Meski memicu kontroversi, Howard yakin, fans akan menikmati film tersebut. Sama seperti George Lucas yang sudah menyaksikan Solo saat world premiere. “Ia percaya, aku dan tim bisa membawa sisi menghibur dari karakter dan dunia Star Wars ini,” pungkasnya. (variety/theguardian/bbc/fam/c25/na/jpnn/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/