28 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Kami Hanya Ingin Kepastian…

Foto: Gatha Ginting/PM Juhai (50), kakak ipar Sugianto Lo memperlihatkan foto keluarga Sugianto Lo dan istrinya Vinny Chyntya Tio, beserta anak-anak mereka, di kediamannya di Jalan Bilal Gg. Idris Medan, Selasa (25/3). Pihak keluarga menunggu kepastian dari MAS.
Foto: Gatha Ginting/PM
Juhai (50), kakak ipar Sugianto Lo memperlihatkan foto keluarga Sugianto Lo dan istrinya Vinny Chyntya Tio, beserta anak-anak mereka, di kediamannya di Jalan Bilal Gg. Idris Medan, Selasa (25/3). Pihak keluarga menunggu kepastian dari MAS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca pengumuman resmi yang disampaikan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengenai akhir dari penerbangan pesawat MAS MH370, keluarga penumpang pesawat yang ikut dalam penerbangan itu bereaksi. Ada yang tak percaya dan ada yang  menggelar protes di Kedutaan Besar Malaysia, Selasa (25/3).

Anak-anak pasangan korban Sugianto Lo dan Vinny Cintya Tio menyatakan,  juga belum meyakini dengan pemberitaan dan keterangan PM Malaysia Najib Razak yang menyatakan pesawat yang hilang sejak Sabtu (8/3) tersebut jatuh di Samudera Hindia Selatan.

“Anak pertama Sugianto Lo, Antonius sedikit kecewa dengan pemberitaan dan pernyataan bahwa orang tuanya tidak selamat, karena puing-puingnya belum ditemukan. Belum benar itu bang 239 orang termasuk orangtua saya yang berada di dalam pesawat MH 370 itu,” ujar adik Sugianto Lo, Siswanto (45) saat ditemui dikediamannya di Jalan Bilal, Gang Idris, Kelurahan Pulo Brayan Darat, Kecamatan Medan Barat, Selasa (25/3) pagi.

Dirinya juga menyatakan, seorang anggota keluarga baru mendapat telepon pada pukul 10.30 WIB tadi. Itu pun meminta mereka menonton televisi yang akan menyiarkan keterangan yang lebih jelas.

Karena belum mendapat pemberitahuan resmi, keluarga memilih menunggu. Mereka berharap ada pernyataan yang jelas dan kalau bisa disertai bukti-bukti. “Kami hanya ingin kepastian,” katanya.

Seperti diketahui, Sugianto Lo dan istrinya Vinny Chynthya merupakan salah satu dari 239 orang penumpang yang hilang di pesawat Malaysia Airlines MH370 setelah terbang dari Kuala Lumpur, Sabtu (8/3) dinihari.

Mereka berencana ke China untuk liburan. Pasangan ini berangkat dari Bandara Kualanamu Deli Serdang, Jumat (7/3) siang. Keduanya terbang ke China dengan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang transit di Kuala Lumpur.

Keterangan pers PM Malaysia Najib Razak di televisi yang menyatakan pesawat yang hilang sejak Sabtu (8/3) tersebut jatuh di Samudera Hindia Selatan dan 239 penumpangnya tidak selamat, membuat Suarni (65) orang tua dari Sugianto Lo menangis.

“Sedih dia (orang tua Sugianto-red) mendengar pernyataan itu di televisi,” ujar adik ipar Sugianto Lo, Juhai (50) saat ditemui di kediaman Sugianto Lo di Jalan Bilal, Gang Idris.

Dijelaskannya, untuk mengurangi kesedihan orang tua mereka, pihak keluarga meyakinkan bahwa pemberitaan dan keterangan dari PM Malaysia tersebut belum tentu benar. “Kami meyakinkan orang tua kami bahwa pemberitaan itu belum benar. Memang begitu orang tua kami kalau mendengar kabar yang tidak mengenakan langsung sedih dan diam. Agak lama kami baru bisa ajak bicara. Kami hibur dia dengan menyatakan percaya ama tuhan bahwa Sugianto Lo dan istrinya bakal selamat,” katanya.

Pantauan di lapangan, terlihat keluarga dari Sugianto Lo menyambangi rumahnya. Tampak pula pihak keluarga melihat album dari pasangan suami istri tersebut.

Tak hanya itu, orang tua Sugianto Lo hingga kini masih tampak sedih dan mengeluarkan air mata pasca pemberitaan dan keterangan dari PM Malaysia tersebut.

Keluarga Firman Candra Siregar, yang juga jadi korban juga mengaku tak percaya dengan kabar tersebut. Partoga Siregar, salah seorang kerluarga Firman mengatakan, informasi yang disampaikan Malaysia adalah informasi keputusasaan Malaysia yang tak sanggup menemukan pesawat.

“Sekarang mana buktinya kalau pesawat itu jatuh ke laut. Puing-puingnya pun nggak nampak dan kami masih percaya kalau Firman masih hidup,” ujar Partoga.

Selain itu keluarga sangat kecewa dengan informasi tersebut. “Kami tetap tidak percaya dengan informasi dari Malaysia tersebut,” ujar Partoga.

Pantauan wartawan, seluruh keluarga Firman berkumpul di rumah. Keluarga belum ada berencana untuk berangkat ke Australia untuk mencari keterangan pasti meskipun Malaysia akan membiayai perjalanan keluarga.

 

PROTES

Salah seorang anggota keluarga penumpang membacakan pernyataan sikap di Hotel Beijing tempat mereka menginap, mengecam maskapai penerbangan MAS, pemerintah dan militer Malaysia karena selalu mencoba menunda dan menyembunyikan kebenaran.

Dalam pernyataannya, keluarga mengatakan mereka akan bergerak menuju Kedubes Malaysia di Beijing pada Selasa pagi untuk memprotes, mencari kebenaran dan meminta anggota keluarga mereka dikembalikan.

Lebih lanjut disampaikan keluarga, mereka akan melakukan semua cara yang mungkin untuk mencari kesalahan yang tak termaafkan oleh pihak maskapai, pemerintah serta militer Malaysia.

“Tindakan tercela mereka itu tidak hanya membodohi serta mengecewakan secara fisik dan mental keluarga 154 penumpang China, namun juga melencengkan dan menunda operasi penyelamatan, membuang-buang tenaga, sumber daya dan kehilangan waktu berharga untuk upaya penyelamatan,” kata seorang anggota keluarga yang enggan disebut namanya.

Dia juga menyampaikan, bahwa Pemerintah Malaysia, Maskapai MAS serta pihak militer telah melakukan pembunuhan terhadap penumpang pesawat nahas.

“Jika 154 keluarga tercinta kami hilang nyawa akibat hal ini, maka Malaysia Airlines, pemerintah Malaysia dan militer Malaysia adalah pembunuh sebenarnya, yang telah membunuh orang-orang yang kami sayangi,” katanya seperti dikutip Reuters.(mri/gib/bbs/net/bd)

Foto: Gatha Ginting/PM Juhai (50), kakak ipar Sugianto Lo memperlihatkan foto keluarga Sugianto Lo dan istrinya Vinny Chyntya Tio, beserta anak-anak mereka, di kediamannya di Jalan Bilal Gg. Idris Medan, Selasa (25/3). Pihak keluarga menunggu kepastian dari MAS.
Foto: Gatha Ginting/PM
Juhai (50), kakak ipar Sugianto Lo memperlihatkan foto keluarga Sugianto Lo dan istrinya Vinny Chyntya Tio, beserta anak-anak mereka, di kediamannya di Jalan Bilal Gg. Idris Medan, Selasa (25/3). Pihak keluarga menunggu kepastian dari MAS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca pengumuman resmi yang disampaikan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengenai akhir dari penerbangan pesawat MAS MH370, keluarga penumpang pesawat yang ikut dalam penerbangan itu bereaksi. Ada yang tak percaya dan ada yang  menggelar protes di Kedutaan Besar Malaysia, Selasa (25/3).

Anak-anak pasangan korban Sugianto Lo dan Vinny Cintya Tio menyatakan,  juga belum meyakini dengan pemberitaan dan keterangan PM Malaysia Najib Razak yang menyatakan pesawat yang hilang sejak Sabtu (8/3) tersebut jatuh di Samudera Hindia Selatan.

“Anak pertama Sugianto Lo, Antonius sedikit kecewa dengan pemberitaan dan pernyataan bahwa orang tuanya tidak selamat, karena puing-puingnya belum ditemukan. Belum benar itu bang 239 orang termasuk orangtua saya yang berada di dalam pesawat MH 370 itu,” ujar adik Sugianto Lo, Siswanto (45) saat ditemui dikediamannya di Jalan Bilal, Gang Idris, Kelurahan Pulo Brayan Darat, Kecamatan Medan Barat, Selasa (25/3) pagi.

Dirinya juga menyatakan, seorang anggota keluarga baru mendapat telepon pada pukul 10.30 WIB tadi. Itu pun meminta mereka menonton televisi yang akan menyiarkan keterangan yang lebih jelas.

Karena belum mendapat pemberitahuan resmi, keluarga memilih menunggu. Mereka berharap ada pernyataan yang jelas dan kalau bisa disertai bukti-bukti. “Kami hanya ingin kepastian,” katanya.

Seperti diketahui, Sugianto Lo dan istrinya Vinny Chynthya merupakan salah satu dari 239 orang penumpang yang hilang di pesawat Malaysia Airlines MH370 setelah terbang dari Kuala Lumpur, Sabtu (8/3) dinihari.

Mereka berencana ke China untuk liburan. Pasangan ini berangkat dari Bandara Kualanamu Deli Serdang, Jumat (7/3) siang. Keduanya terbang ke China dengan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang transit di Kuala Lumpur.

Keterangan pers PM Malaysia Najib Razak di televisi yang menyatakan pesawat yang hilang sejak Sabtu (8/3) tersebut jatuh di Samudera Hindia Selatan dan 239 penumpangnya tidak selamat, membuat Suarni (65) orang tua dari Sugianto Lo menangis.

“Sedih dia (orang tua Sugianto-red) mendengar pernyataan itu di televisi,” ujar adik ipar Sugianto Lo, Juhai (50) saat ditemui di kediaman Sugianto Lo di Jalan Bilal, Gang Idris.

Dijelaskannya, untuk mengurangi kesedihan orang tua mereka, pihak keluarga meyakinkan bahwa pemberitaan dan keterangan dari PM Malaysia tersebut belum tentu benar. “Kami meyakinkan orang tua kami bahwa pemberitaan itu belum benar. Memang begitu orang tua kami kalau mendengar kabar yang tidak mengenakan langsung sedih dan diam. Agak lama kami baru bisa ajak bicara. Kami hibur dia dengan menyatakan percaya ama tuhan bahwa Sugianto Lo dan istrinya bakal selamat,” katanya.

Pantauan di lapangan, terlihat keluarga dari Sugianto Lo menyambangi rumahnya. Tampak pula pihak keluarga melihat album dari pasangan suami istri tersebut.

Tak hanya itu, orang tua Sugianto Lo hingga kini masih tampak sedih dan mengeluarkan air mata pasca pemberitaan dan keterangan dari PM Malaysia tersebut.

Keluarga Firman Candra Siregar, yang juga jadi korban juga mengaku tak percaya dengan kabar tersebut. Partoga Siregar, salah seorang kerluarga Firman mengatakan, informasi yang disampaikan Malaysia adalah informasi keputusasaan Malaysia yang tak sanggup menemukan pesawat.

“Sekarang mana buktinya kalau pesawat itu jatuh ke laut. Puing-puingnya pun nggak nampak dan kami masih percaya kalau Firman masih hidup,” ujar Partoga.

Selain itu keluarga sangat kecewa dengan informasi tersebut. “Kami tetap tidak percaya dengan informasi dari Malaysia tersebut,” ujar Partoga.

Pantauan wartawan, seluruh keluarga Firman berkumpul di rumah. Keluarga belum ada berencana untuk berangkat ke Australia untuk mencari keterangan pasti meskipun Malaysia akan membiayai perjalanan keluarga.

 

PROTES

Salah seorang anggota keluarga penumpang membacakan pernyataan sikap di Hotel Beijing tempat mereka menginap, mengecam maskapai penerbangan MAS, pemerintah dan militer Malaysia karena selalu mencoba menunda dan menyembunyikan kebenaran.

Dalam pernyataannya, keluarga mengatakan mereka akan bergerak menuju Kedubes Malaysia di Beijing pada Selasa pagi untuk memprotes, mencari kebenaran dan meminta anggota keluarga mereka dikembalikan.

Lebih lanjut disampaikan keluarga, mereka akan melakukan semua cara yang mungkin untuk mencari kesalahan yang tak termaafkan oleh pihak maskapai, pemerintah serta militer Malaysia.

“Tindakan tercela mereka itu tidak hanya membodohi serta mengecewakan secara fisik dan mental keluarga 154 penumpang China, namun juga melencengkan dan menunda operasi penyelamatan, membuang-buang tenaga, sumber daya dan kehilangan waktu berharga untuk upaya penyelamatan,” kata seorang anggota keluarga yang enggan disebut namanya.

Dia juga menyampaikan, bahwa Pemerintah Malaysia, Maskapai MAS serta pihak militer telah melakukan pembunuhan terhadap penumpang pesawat nahas.

“Jika 154 keluarga tercinta kami hilang nyawa akibat hal ini, maka Malaysia Airlines, pemerintah Malaysia dan militer Malaysia adalah pembunuh sebenarnya, yang telah membunuh orang-orang yang kami sayangi,” katanya seperti dikutip Reuters.(mri/gib/bbs/net/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/