SUMUTPOS.CO – Lebih dari 500 orang meninggal karena serangan hawa panas di India dengan temperatur tertinggi mencapai 47,7′ Celcius di kota Allahabad, negara bagian Uttar Pradesh.
Warga diminta agar berlindung dari sinar matahari dan minum banyak air.
Sementara supir taksi di Kalkuta dianjurkan untuk tidak bekerja pada jam-jam dengan cuaca panas setelah seorang supir meninggal karena kepanasan di dalam taksinya.
Cuaca panas diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir bulan.
Selain di Uttar Pradesh, cuaca yang amat panas juga menyerang di negara bagian Telangana, Andhra Pradesh, dan ibukota Delhi.
“Sebagian besar korban adalah orang yang terkena matahari secara langsung, biasanya berusia 50 tahun ke atas dan dari kelas pekerja,” jelas P Tulsi Rani, komisaris departemen penanganan bencana di Andhra Pradesh, kepada kantor berita AFP.
Di negara bagian ini, tercatat 246 orang tewas akibat serangan hawa panas dalam waktu sepekan sejak Senin 18 Mei lalu.
Bagaimanapun dikhawatirkan jumlah korban jiwa masih akan bertambah, dan diperkirakan lebih tinggi dari bencana panas serupa tahun 2010 lalu yang menyerang selama beberapa bulan. (BBC)
SUMUTPOS.CO – Lebih dari 500 orang meninggal karena serangan hawa panas di India dengan temperatur tertinggi mencapai 47,7′ Celcius di kota Allahabad, negara bagian Uttar Pradesh.
Warga diminta agar berlindung dari sinar matahari dan minum banyak air.
Sementara supir taksi di Kalkuta dianjurkan untuk tidak bekerja pada jam-jam dengan cuaca panas setelah seorang supir meninggal karena kepanasan di dalam taksinya.
Cuaca panas diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir bulan.
Selain di Uttar Pradesh, cuaca yang amat panas juga menyerang di negara bagian Telangana, Andhra Pradesh, dan ibukota Delhi.
“Sebagian besar korban adalah orang yang terkena matahari secara langsung, biasanya berusia 50 tahun ke atas dan dari kelas pekerja,” jelas P Tulsi Rani, komisaris departemen penanganan bencana di Andhra Pradesh, kepada kantor berita AFP.
Di negara bagian ini, tercatat 246 orang tewas akibat serangan hawa panas dalam waktu sepekan sejak Senin 18 Mei lalu.
Bagaimanapun dikhawatirkan jumlah korban jiwa masih akan bertambah, dan diperkirakan lebih tinggi dari bencana panas serupa tahun 2010 lalu yang menyerang selama beberapa bulan. (BBC)