25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Terus Disela Saat Pidato, Obama Usir Perempuan dari Gedung Putih

Wapres AS Joe Biden, kiri, dan Presiden Barack Obama bereaksi setelah memerintahkan seorang aktivis berulangkali mengganggu pidatonya keluar dari Ruangan Timur Gedung Putih pada sebuah resepsi merayakan Bulan LGBT di Washington, Rabu (24/6).
Wapres AS Joe Biden, kiri, dan Presiden Barack Obama bereaksi setelah memerintahkan seorang aktivis berulangkali mengganggu pidatonya keluar dari Ruangan Timur Gedung Putih pada sebuah resepsi merayakan Bulan LGBT di Washington, Rabu (24/6).

SUMUTPOS.CO – Presiden Barack Obama sudah sering menghadapi teriakan dari pemrotes dalam tujuh tahun terakhir ia menjabat presiden, tapi Rabu malam (24/6) di Gedung Putih, ia memerintahkan seorang hadirin untuk meninggalkan ruangan, memarahi pemrotes tersebut karena tidak menghormati Obama di rumahnya sendiri.

Pemrotes terus menginterupsi pidato Obama dengan meneriakkan protesnya mengenai penahanan dan deportasi imigran gay, lesbian dan transgender.

Harian Chicago Tribune menyebut pemrotes tersebut adalah seorang perempuan transgender yang menurut sebuah rilis pers berasal dari kelompok anti deportasi Not1More bernama Jennicet Guttirez, yang berada di AS secara ilegal.

Insiden ini terjadi di tengah-tengah resepsi di Ruangan Timur Gedung Putih untuk merayakan bulan Juni sebagai bulan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Trasngender).

Perempuan yang berulang kali menginterupsi President Barack Obama di tengah-tengah pidatonya untuk perayaan LGBT Pride Month di Ruangan Timur, Gedung Putih.

Perempuan yang berulang kali menginterupsi President Barack Obama di tengah-tengah pidatonya untuk perayaan LGBT Pride Month di Ruangan Timur, Gedung Putih.
Perempuan yang berulang kali menginterupsi President Barack Obama di tengah-tengah pidatonya untuk perayaan LGBT Pride Month di Ruangan Timur, Gedung Putih.

Pemrotes ini dapat terdengar berteriak dalam bahasa Inggris dan Spanyol.

Pada awalnya, Obama mengatakan, “Tunggu sebentar.” Tapi sang pemrotes terus menyela sampai hampir 2 menit.

Akhirnya, sambil mengangkat jari telunjuknya, Obama mengatakan, “Hey. Dengar. Anda ada di rumah saya,” yang disambut dengan tawa hadirin.

“Tahukah Anda? Ini tidak pantas, Anda diundang ke rumah seseorang. Anda tidak akan mendapat respon baik dari saya dengan menginterupsi seperti ini. Maaf. Maaf… Anda harusnya malu, tidak seharusnya Anda berlaku seperti ini.”
Kehilangan kesabaran, presiden meminta orang itu untuk dikeluarkan dari ruangan.

Obama yang tampak kesal, mengatakan kepada hadirin: “Biasanya saya tidak keberatan diteriaki. Tapi tidak saat saya ada di rumah sendiri.”
Obama melanjutkan pidatonya, mengatakan apapun keputusan dari Mahkamah Agung mengenai pernikahan sesama jenis, tidak dapat dipungkiri adanya pergeseran pendapat warga di seluruh penjuru Amerika mengenai isu ini. (VOA)

Wapres AS Joe Biden, kiri, dan Presiden Barack Obama bereaksi setelah memerintahkan seorang aktivis berulangkali mengganggu pidatonya keluar dari Ruangan Timur Gedung Putih pada sebuah resepsi merayakan Bulan LGBT di Washington, Rabu (24/6).
Wapres AS Joe Biden, kiri, dan Presiden Barack Obama bereaksi setelah memerintahkan seorang aktivis berulangkali mengganggu pidatonya keluar dari Ruangan Timur Gedung Putih pada sebuah resepsi merayakan Bulan LGBT di Washington, Rabu (24/6).

SUMUTPOS.CO – Presiden Barack Obama sudah sering menghadapi teriakan dari pemrotes dalam tujuh tahun terakhir ia menjabat presiden, tapi Rabu malam (24/6) di Gedung Putih, ia memerintahkan seorang hadirin untuk meninggalkan ruangan, memarahi pemrotes tersebut karena tidak menghormati Obama di rumahnya sendiri.

Pemrotes terus menginterupsi pidato Obama dengan meneriakkan protesnya mengenai penahanan dan deportasi imigran gay, lesbian dan transgender.

Harian Chicago Tribune menyebut pemrotes tersebut adalah seorang perempuan transgender yang menurut sebuah rilis pers berasal dari kelompok anti deportasi Not1More bernama Jennicet Guttirez, yang berada di AS secara ilegal.

Insiden ini terjadi di tengah-tengah resepsi di Ruangan Timur Gedung Putih untuk merayakan bulan Juni sebagai bulan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Trasngender).

Perempuan yang berulang kali menginterupsi President Barack Obama di tengah-tengah pidatonya untuk perayaan LGBT Pride Month di Ruangan Timur, Gedung Putih.

Perempuan yang berulang kali menginterupsi President Barack Obama di tengah-tengah pidatonya untuk perayaan LGBT Pride Month di Ruangan Timur, Gedung Putih.
Perempuan yang berulang kali menginterupsi President Barack Obama di tengah-tengah pidatonya untuk perayaan LGBT Pride Month di Ruangan Timur, Gedung Putih.

Pemrotes ini dapat terdengar berteriak dalam bahasa Inggris dan Spanyol.

Pada awalnya, Obama mengatakan, “Tunggu sebentar.” Tapi sang pemrotes terus menyela sampai hampir 2 menit.

Akhirnya, sambil mengangkat jari telunjuknya, Obama mengatakan, “Hey. Dengar. Anda ada di rumah saya,” yang disambut dengan tawa hadirin.

“Tahukah Anda? Ini tidak pantas, Anda diundang ke rumah seseorang. Anda tidak akan mendapat respon baik dari saya dengan menginterupsi seperti ini. Maaf. Maaf… Anda harusnya malu, tidak seharusnya Anda berlaku seperti ini.”
Kehilangan kesabaran, presiden meminta orang itu untuk dikeluarkan dari ruangan.

Obama yang tampak kesal, mengatakan kepada hadirin: “Biasanya saya tidak keberatan diteriaki. Tapi tidak saat saya ada di rumah sendiri.”
Obama melanjutkan pidatonya, mengatakan apapun keputusan dari Mahkamah Agung mengenai pernikahan sesama jenis, tidak dapat dipungkiri adanya pergeseran pendapat warga di seluruh penjuru Amerika mengenai isu ini. (VOA)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/