30 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Malaysia Airlines Siap Hadapi Tuntutan

KUALA LUMPUR- Tragedi pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH 370 memasuki babak baru. Gugatan maupun tuntutan kepada maskapai plat merah Malaysia itu makin gencar. Tak mau jadi bulan-bulanan, pihak MAS mengungkapkan siap menghadapi segala gugatan yang ada.

“Kami siap menghadapi gugatan hukum,” kata seorang pejabat Malaysia Airlines yang memilih tak ingin namanya disebutkan.

Pesawat Malaysia Airlines
Pesawat Malaysia Airlines

Kemarin, sebuah lembaga hukum AS, Ribbeck Law yang hadir di Medan, mengatakan bahwa mereka mewakili keluarga penumpang pesawat itu untuk melayangkan gugatan hukum.

“Kami sudah berbicara dengan para keluarga ihwal gugatan hukum tersebut,” kata Pemimpin Ribbeck Law Monica Kelly.

Menurut Kelly, separuh lebih dari semua anggota keluarga korban kemudian ingin mengajukan gugatan hukum tersebut. Pesawat MH370 dikabarkan hilang dari radar setelah satu jam lepas landas dari Bandara Kuala Lumpur. Pemerintah Malaysia mengatakan, 239 penumpang MH370 meninggal dunia.

Soal tuntutan, pihak keluarga Firman Chandra Siregar pun sempat mengungkapkan yang sama. Keluarga korban MH 370 asal Medan ini lebih menitik beratkan pada keterbukaan MAS dalam memberikan informasi.

Keluarga besar marga Siregar di Kota Medan melalui Ketua Perkumpulan Marga Siregar, Januari Siregar, membeberkan rencananya melayangkan petisi kepada pemerintah Amerika Serikat terkait dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Orangtua Firman Chandra Siregar termasuk dalam keluarga besar ini.

“Kami akan melayangkan petisi kepada pemerintah Amerika Serikat terkait hilangnya pesawat yang ditumpangi salah satu keluarga Siregar, yakni Firman Chandra Siregar,” kata Januari Siregar, Rabu (26/3).

Petisi itu, kata Januari, ditujukan kepada pemerintah Amerika Serikat dengan tembusan salah satu kantor pengadilan di negeri pimpinan Barack Obama tersebut. Isi petisi tersebut meminta pengadilan Amerika memerintahkan perusahaan Boeing, pemerintah Malaysia, dan maskapai Malaysia Airlines membuka dan memberikan seluruh informasi guna pencarian lanjutan korban pesawat yang dinyatakan hilang itu.

Januari, yang berprofesi sebagai pengacara, mengatakan pengiriman petisi ini sekaligus bertujuan meluruskan pemberitaan yang menyebutkan keluarga Siregar menggugat Malaysia Airlines di Pengadilan Kota Illinois, Chicago, Amerika Serikat.

Januari menjelaskan, petisi ini tidak berisi gugatan materiil seperti yang diberitakan beberapa media massa. “Petisi ini sebagai upaya agar pemerintah Malaysia dan Malaysia Airlines tidak menghentikan pencarian pesawat sampai benar-benar ditemukan bukti pesawat nahas itu memang hilang di Samudra Hindia,” tuturnya.

Paman Firman Chandra Siregar, Pandapotan Siregar, mengatakan keluarganya ingin pemerintah Malaysia membuktikan puing-puing yang ditemukan di Samudera Hindia yang disebut PM Malaysia Najib Razak adalah bagian dari pesawat yang dicari. “Kami tidak ingin pemerintah Malaysia beralasan menutup pencarian dengan keterangan resmi PM Najib Razak,” kata Pandapotan.

Petisi yang dilayangkan keluarga korban Firman Siregar ini berpangkal dari pernyataan Najib soal nasib Malaysia Airlines MH370 yang sudah berakhir di Samudera Hindia. Pernyataan Razak yang menegaskan semua penumpangnya tewas memantik banyak reaksi. Apalagi Malaysia Airlines mengirimkan kabar duka itu melalui pesan pendek.

Selain memantik emosi, penjelasan Najib tak disertai bukti bila bangkai pesawat MH370 telah ditemukan. Ini membuat banyak keluarga penumpang yang masih meragukan penjelasan Malaysia itu. (bbs/rbb)

KUALA LUMPUR- Tragedi pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH 370 memasuki babak baru. Gugatan maupun tuntutan kepada maskapai plat merah Malaysia itu makin gencar. Tak mau jadi bulan-bulanan, pihak MAS mengungkapkan siap menghadapi segala gugatan yang ada.

“Kami siap menghadapi gugatan hukum,” kata seorang pejabat Malaysia Airlines yang memilih tak ingin namanya disebutkan.

Pesawat Malaysia Airlines
Pesawat Malaysia Airlines

Kemarin, sebuah lembaga hukum AS, Ribbeck Law yang hadir di Medan, mengatakan bahwa mereka mewakili keluarga penumpang pesawat itu untuk melayangkan gugatan hukum.

“Kami sudah berbicara dengan para keluarga ihwal gugatan hukum tersebut,” kata Pemimpin Ribbeck Law Monica Kelly.

Menurut Kelly, separuh lebih dari semua anggota keluarga korban kemudian ingin mengajukan gugatan hukum tersebut. Pesawat MH370 dikabarkan hilang dari radar setelah satu jam lepas landas dari Bandara Kuala Lumpur. Pemerintah Malaysia mengatakan, 239 penumpang MH370 meninggal dunia.

Soal tuntutan, pihak keluarga Firman Chandra Siregar pun sempat mengungkapkan yang sama. Keluarga korban MH 370 asal Medan ini lebih menitik beratkan pada keterbukaan MAS dalam memberikan informasi.

Keluarga besar marga Siregar di Kota Medan melalui Ketua Perkumpulan Marga Siregar, Januari Siregar, membeberkan rencananya melayangkan petisi kepada pemerintah Amerika Serikat terkait dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Orangtua Firman Chandra Siregar termasuk dalam keluarga besar ini.

“Kami akan melayangkan petisi kepada pemerintah Amerika Serikat terkait hilangnya pesawat yang ditumpangi salah satu keluarga Siregar, yakni Firman Chandra Siregar,” kata Januari Siregar, Rabu (26/3).

Petisi itu, kata Januari, ditujukan kepada pemerintah Amerika Serikat dengan tembusan salah satu kantor pengadilan di negeri pimpinan Barack Obama tersebut. Isi petisi tersebut meminta pengadilan Amerika memerintahkan perusahaan Boeing, pemerintah Malaysia, dan maskapai Malaysia Airlines membuka dan memberikan seluruh informasi guna pencarian lanjutan korban pesawat yang dinyatakan hilang itu.

Januari, yang berprofesi sebagai pengacara, mengatakan pengiriman petisi ini sekaligus bertujuan meluruskan pemberitaan yang menyebutkan keluarga Siregar menggugat Malaysia Airlines di Pengadilan Kota Illinois, Chicago, Amerika Serikat.

Januari menjelaskan, petisi ini tidak berisi gugatan materiil seperti yang diberitakan beberapa media massa. “Petisi ini sebagai upaya agar pemerintah Malaysia dan Malaysia Airlines tidak menghentikan pencarian pesawat sampai benar-benar ditemukan bukti pesawat nahas itu memang hilang di Samudra Hindia,” tuturnya.

Paman Firman Chandra Siregar, Pandapotan Siregar, mengatakan keluarganya ingin pemerintah Malaysia membuktikan puing-puing yang ditemukan di Samudera Hindia yang disebut PM Malaysia Najib Razak adalah bagian dari pesawat yang dicari. “Kami tidak ingin pemerintah Malaysia beralasan menutup pencarian dengan keterangan resmi PM Najib Razak,” kata Pandapotan.

Petisi yang dilayangkan keluarga korban Firman Siregar ini berpangkal dari pernyataan Najib soal nasib Malaysia Airlines MH370 yang sudah berakhir di Samudera Hindia. Pernyataan Razak yang menegaskan semua penumpangnya tewas memantik banyak reaksi. Apalagi Malaysia Airlines mengirimkan kabar duka itu melalui pesan pendek.

Selain memantik emosi, penjelasan Najib tak disertai bukti bila bangkai pesawat MH370 telah ditemukan. Ini membuat banyak keluarga penumpang yang masih meragukan penjelasan Malaysia itu. (bbs/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/