28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Jembatan Jamarat Dibatasi, Jamaah Indonesia Untung

MEKKAH-Pembatasan volume lalu lintas pada jembatan Jamarat dinilai menguntungkan jamaah haji Indonesia. Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Slamet Riyanto, mengungkapkan peraturan tersebut bisa menghindarkan jamaah dari bersesakan di trotoar raksasa itu karena kepadatan jamaah.

“Jamaah negara lain itu kan besar-besar. Kalau tidak dibatasi, kita melempar (jumrah) repot karena badan kita kecil-kecil,” ujar Slamet saat dihubungi Republika, Kamis (27/10).

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi  mengeluarkan kebijakan hanya 300 ribu jamaah saja yang diperbolehkan berjalan kaki melintas jembatan Jamarat per jamnya. “Hal tersebut merupakan bagian dari usaha untuk mengontrol kerumunan manusia pada musim haji kali ini,” kata Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Organisasi dan Manajemen Pejalan Kaki, Mayor Jenderal Saad Bin Abdullaah Al-Khelaiwi dalam konferensi pers.

Menurut Slamet, pemerintah melalu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji dan ketua kloter sudah mengatur jamaah haji Indonesia agar taat terhadap peraturan tersebut. Menurutnya, pembatasan tersebut demi keselamatan para jamaah haji seluruh dunia. “Arab Saudi berkepentingan untuk kelancaraan jamaah dan ibadahnya. Ini sudah diatur. Kita tinggal ikut,” ujarnya.

Sementara itu, janji pemerintah pusat mencairkan bantuan Rp1 miliar kepada Kemenag Sumut per Oktober 2011 ini, belum juga terealisasi. Bantuan itu, sejatinya akan dimanfaatkan untuk merenovasi dan memperbaiki sarana dan prasarana Asrama Haji Embarkasi Medan. Tapi kemungkinan dana tersebut akan disalurkan semakin kecil, mengingat embarkasi lain juga belum mendapatkannya.

“Sebelumnya memang direncanakan akan segera dicairkan pada bulan ini (Oktober 2011, Red). Namun, seluruh embarkasi di Indonesia juga belum menerima bantuan serupa. Ya mudah-mudahan segera terealisasi. Sabar saja,” ungkap Kepala Badan Pengelola Asrama Haji Embarkasi Medan, Abdur Rahman, Kamis (27/10). (rol/saz)

MEKKAH-Pembatasan volume lalu lintas pada jembatan Jamarat dinilai menguntungkan jamaah haji Indonesia. Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Slamet Riyanto, mengungkapkan peraturan tersebut bisa menghindarkan jamaah dari bersesakan di trotoar raksasa itu karena kepadatan jamaah.

“Jamaah negara lain itu kan besar-besar. Kalau tidak dibatasi, kita melempar (jumrah) repot karena badan kita kecil-kecil,” ujar Slamet saat dihubungi Republika, Kamis (27/10).

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi  mengeluarkan kebijakan hanya 300 ribu jamaah saja yang diperbolehkan berjalan kaki melintas jembatan Jamarat per jamnya. “Hal tersebut merupakan bagian dari usaha untuk mengontrol kerumunan manusia pada musim haji kali ini,” kata Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Organisasi dan Manajemen Pejalan Kaki, Mayor Jenderal Saad Bin Abdullaah Al-Khelaiwi dalam konferensi pers.

Menurut Slamet, pemerintah melalu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji dan ketua kloter sudah mengatur jamaah haji Indonesia agar taat terhadap peraturan tersebut. Menurutnya, pembatasan tersebut demi keselamatan para jamaah haji seluruh dunia. “Arab Saudi berkepentingan untuk kelancaraan jamaah dan ibadahnya. Ini sudah diatur. Kita tinggal ikut,” ujarnya.

Sementara itu, janji pemerintah pusat mencairkan bantuan Rp1 miliar kepada Kemenag Sumut per Oktober 2011 ini, belum juga terealisasi. Bantuan itu, sejatinya akan dimanfaatkan untuk merenovasi dan memperbaiki sarana dan prasarana Asrama Haji Embarkasi Medan. Tapi kemungkinan dana tersebut akan disalurkan semakin kecil, mengingat embarkasi lain juga belum mendapatkannya.

“Sebelumnya memang direncanakan akan segera dicairkan pada bulan ini (Oktober 2011, Red). Namun, seluruh embarkasi di Indonesia juga belum menerima bantuan serupa. Ya mudah-mudahan segera terealisasi. Sabar saja,” ungkap Kepala Badan Pengelola Asrama Haji Embarkasi Medan, Abdur Rahman, Kamis (27/10). (rol/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/