Site icon SumutPos

Penderita Hipertensi di Sumut Mencapai 50 Ribu Lebih

darah_tinggi_healthmeup

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Jumlah penderita Hipertensi di Sumatera Utara pada tahun 2016,
ternyata masih cukup tingi. Berdasarkan data yang diterima Sumut Pos
dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, tercatat 50162 orang
menderita Hipertensi. Bahkan, jumlah itu belum seluruhnya karena 10
Kabupaten/Kota yakni Medan, Deliserdang, Labuhan Batu Selatan, Tanjung
Balai, Tapanuli Utara, Samosir, Tapanuli Selatan Nias dan Nias Utara
yang belum menyerahkan data ke Dinkes Sumut.

Pada data tersebut, tercatat paling banyak menderita Hipertensi adalah
wanita dengn jumlah 27021. Untuk usia yang paling banyak menderita,
terlihat pada data itu adalah usia di atas 55 tahun dengan jumlah
22618, kemudian usia 18 sampai 44 tahun dengan jumlah 14984 dan usia
45 sampai 55 tahun dengan jumlah 12560. Sementara untuk daerah yang
paling banyak penderita hipertensi, terlihat pada data itu adalah
Langkat dengan jumlah 6643, kemudian Dairi dengan jumlah 5652, Asahan
dengan jumlah 5421 dan Pematang Siantar dengan jumlah 4055.

Meski demikian, bila dibanding tahun 2015, jumlah itu lebih sedikit.

Pada tahun 2015, tercatat pada data itu penderita Hipertensi di Sumut,
Januari-Oktober 2015, mencapai151939. Namun, untuk penderita terbanyak
juga adalah wanita dengan jumlah 87774. Untuk usia penderita paling
banyak, terlihat pada data itu juga usia di atas 55 tahun dengan
jumlah 85254, disusul usia 45 sampai 55 tahun dengan jumlah 44909 dan
usia 18 sampai 44 tahun dengan jumlah 21776.

Dokter Dharma Lindarto Sp PD KEMD sebelumnya menjelaskan, hipetensi
dan diabetes sangat dapat berkaitan. Oleh karena itu, disebutnya jika
penderita diabetes, rentan terkena hipertensi,. Hal itu dikatakan DR
dr Dharma Lindarto ketika dihubungi Sumut Pos via telepon.

Sementara diketahui sebelumnya, jumlah penderita Diabetes Militus (DM)
atau lebih dikenal dengan sebutan kencing manis di Sumatera Utara,
berdasar data yang diterima Sumut Pos dari Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara, sejak Januari 2016 hingga Oktober 2016, berjumlah
16482 orang. Namun jumlah itu belum seluruhnya karena 10
Kabupaten/Kota, belum menyerahkan data ke Dinkes Sumut. Pada data itu,
tercatat paling banyak menederita DM Tipe II dengan jumlah 99921,
kemudian DM Tipe II dengan jumlah 6475 dan DM Gestasional dengan
jumlah 86.

Untuk daerah yang paling tinggi penderita DM, terlihat di data itu
adalah Asahan dengan jumlah 3286, Langkat dengan jumlah 2403, Pematang
Siantar dengan jumlah 1992, Toba Samosir dengan jumlah 1343, Sbolga
dengan jumlah 1265 dan Batubara dengan jumlah 1083. Untuk penderita
terbanyak, terlihat pada data tersebut adalah Wanita dengan jumlah
9444. Sementara dilihat dari usia, paling banyak penderita berusia di
atas 55 tahun dengan jumlah 8725, usia 45 sampai 54 tahun berjumlah
5402 dan usia 19 sampai 44 tahun berjumlah 2355.

Sementara bila dibanding dengan tahun 2015, sejak Januari hingga
Oktober 2015, tercatat penderita DM di Sumut mencapai 56080. Dari
jumlah itu, terbagi pada 46752 penderita DM Tipe II, 8941 pnderita DM
Tipe I dan 387 penderita DM Gestasional. Untuk klasifikasi  jenis
kelamin penderita, di tahun 2015 juga didominasi wanita dengan jumlah
31361. Sementara usia penderita, juga didominasi usia di atas 55
tahun.

Berdasarkan kondisi itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan
Sumut, Agustama menjelaskan, sejak tahun 2010 telah terjadi perubahan
pola penyakit terkait prilaku manusia. Disebut Agustama, penyakit
tidak menular termasuk Diabetes Militus (DM), menjadi penyebab
terbesar kesakitan dan kematian. Oleh karena itu, Agustama mengajak
masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan, minimal 6 bulan sekali.

Selain itu, Agustama juga mengajak masyarakat untuk menggalakkan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan mengkonsumsi buah dan
sayur, menggerakkan fisik minimal 30 menit sehari, membersihkan
lingkungan, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alcohol. (ain)

Exit mobile version