31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kenali Gejala Awal Tuberculosis (TB)

MEDAN- Tuberculosis (TB) terkesan sepele, namun penyakit ini merupakan salah satu masalah terbesar di bidang kesehatan di Indonesia.
Bahkan, tahun 2006 Indonesia merupakan negara pertama diantara negara-negara dengan beban TB yang tinggi di wilayah Asia Tenggara yang berhasil mencapai target Global.

Ilustrasi Tuberculosis
Ilustrasi Tuberculosis

Untuk itu, masyarakat selalu dihimbau untuk dapat memahami gejala awal dari TB, penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri yang nama ilmiahnya adalah Mycobacterium Tuberculosis.

“Seorang terinfeksi dengan bakteri tuberculosis ketika ia menghirup sedikit partikel-partikel dari dahak yang terinfeksi dari udara. Penularan TB ini sangat cepat apalagi bila orang tersebut tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Sehingga kita akan terus meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang penyakit TB ini, diantaranya melalui program Community Empowerment People Against Tuberculosis (CEPAT),” kata cheaf of party CEPAT dr Delyuzar Sp PA (K) terkait peringatan hari Tuberkulosis (TB) sedunia yang jatuh tepat pada tanggal 24 Maret lalu.
Dijelaskannya, ciri utama pasien TB yakni, batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.

“Pengobatan TB ini juga lama, mencapai enam sampai sembilan bulan dan konsumsi obat tidak boleh putus, ‘’katanya. Tambahnya, masyarakat yang rentan mengidap penyakit TB adalah masyaratakat yang tinggal di kawasan kumuh, kelompok miskin perkotaan, komunitas nelayan, masyarakat yang rawan gizi dan orang yang hidup atau kontak dengan orang dengan TB, Multiple Drug Resistance (MDR TB) dan TB-HIV.
Lanjutnya, program CEPAT yang masih pertama kali dilakukan atas kerjasama antara USU, Jaringan Kesehatan Masyarakat Sejahtera (JKMS) dan organisai Luar Negeri ini bertujuan bagaimana penguatan masyarakat dalam menghadapi TB, dimana masyarakat nanti akan dimobilisasi melakukan advokasi bersama para pengambil kebijakan.

Di tempat terpisah kepala instalasi mikrobiologi klinik RSUP Adam Malik dr R Lia K Iswara MS Sp Mk (K) mengatakan, diagnosa TB di Sumut sudah lebih baik karena tersedianya saran dan prasarana ditambah SDM yang sudah melakukan pelatihan.
Data pasien yang didiagnosa TB tahun 2011 mencapai 2400 dan pada 2012 mencapai 1700 pasien, sedang yang positif 13,81 persen. “Jumlah ini semakin berkurang seiring meningkatnya pemahaman masyarakat tentang TB,’’ujarnya. (mag-13)

MEDAN- Tuberculosis (TB) terkesan sepele, namun penyakit ini merupakan salah satu masalah terbesar di bidang kesehatan di Indonesia.
Bahkan, tahun 2006 Indonesia merupakan negara pertama diantara negara-negara dengan beban TB yang tinggi di wilayah Asia Tenggara yang berhasil mencapai target Global.

Ilustrasi Tuberculosis
Ilustrasi Tuberculosis

Untuk itu, masyarakat selalu dihimbau untuk dapat memahami gejala awal dari TB, penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri yang nama ilmiahnya adalah Mycobacterium Tuberculosis.

“Seorang terinfeksi dengan bakteri tuberculosis ketika ia menghirup sedikit partikel-partikel dari dahak yang terinfeksi dari udara. Penularan TB ini sangat cepat apalagi bila orang tersebut tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Sehingga kita akan terus meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang penyakit TB ini, diantaranya melalui program Community Empowerment People Against Tuberculosis (CEPAT),” kata cheaf of party CEPAT dr Delyuzar Sp PA (K) terkait peringatan hari Tuberkulosis (TB) sedunia yang jatuh tepat pada tanggal 24 Maret lalu.
Dijelaskannya, ciri utama pasien TB yakni, batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.

“Pengobatan TB ini juga lama, mencapai enam sampai sembilan bulan dan konsumsi obat tidak boleh putus, ‘’katanya. Tambahnya, masyarakat yang rentan mengidap penyakit TB adalah masyaratakat yang tinggal di kawasan kumuh, kelompok miskin perkotaan, komunitas nelayan, masyarakat yang rawan gizi dan orang yang hidup atau kontak dengan orang dengan TB, Multiple Drug Resistance (MDR TB) dan TB-HIV.
Lanjutnya, program CEPAT yang masih pertama kali dilakukan atas kerjasama antara USU, Jaringan Kesehatan Masyarakat Sejahtera (JKMS) dan organisai Luar Negeri ini bertujuan bagaimana penguatan masyarakat dalam menghadapi TB, dimana masyarakat nanti akan dimobilisasi melakukan advokasi bersama para pengambil kebijakan.

Di tempat terpisah kepala instalasi mikrobiologi klinik RSUP Adam Malik dr R Lia K Iswara MS Sp Mk (K) mengatakan, diagnosa TB di Sumut sudah lebih baik karena tersedianya saran dan prasarana ditambah SDM yang sudah melakukan pelatihan.
Data pasien yang didiagnosa TB tahun 2011 mencapai 2400 dan pada 2012 mencapai 1700 pasien, sedang yang positif 13,81 persen. “Jumlah ini semakin berkurang seiring meningkatnya pemahaman masyarakat tentang TB,’’ujarnya. (mag-13)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/